Canis Minor

246 23 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🌠🌠🌠




"Yang bersih dong ngepelnya!"

Orion duduk bersila di atas meja. Menyaksikan pemandangan di dalam kelas XI C yang sudah sepi. Di sana, di tengah ruangan, sosok Luna tengah bekerja keras membersihkan kelas yang bukan digunakan untuknya menimba ilmu. Cewek itu terus saja menggerutu dalam hati disetiap satu tarikan kain pel.

Sabar, Lun! Sebentar lagi selesai.

"Inget ya! Lo udah janji beliin gue es boba abis ini," kata Luna mengingatkan.

"Iya iya. Bawel banget."

Orion sengaja membubarkan para peserta piket harian untuk kali ini. Cowok itu meyakinkan teman sekelasnya bahwa dirinya yang akan mengerjakan semuanya. Mulai dari menyapu, mengepel, dan mengelap kaca jendela. Awalnya tidak ada yang percaya. Tapi setelah Orion memperkenalkan Luna sebagai asisten pribadi, teman-teman Orion percaya dan mulai meninggalkan kelas.

"Itu di bawah meja kurang bersih!"

Luna menurut. Meski ia yakin sudah menggosok tempat itu berkali-kali. Dan Orion masih belum puas juga menyiksanya.

Hampir satu jam Luna terjebak di sini bersama Orion dalam mode cerewet. Amat sangat jauh dari kesan dingin yang terkadang Orion tunjukkan dalam keadaan tertentu.

"Yes! Selesai!"

Luna menjatuhkan kain pel dan memekik kegirangan. Dan dengan bodohnya, bertos ria bersama Orion yang memang mengangkat telapak tangan. Padahal ia adalah tawanan di sini. Korban penculikan.

"Sini, naik dulu! Nungguin kering."

Sepertinya Luna sudah terhipnotis oleh Orion. Buktinya cewek itu menurut tanpa membantah sedikitpun. Naik ke atas meja di depan Orion. Jadilah mereka saling berhadapan.

Luna mengecek ponselnya. Ada banyak pesan dari grup chat sekolah.

Ketika membacanya, Luna mengernyit tidak suka. "Apaan sih cowok ini. Gayanya lebih nyebelin daripada lo."

Orion menoleh cepat. Merasa penasaran dengan sosok yang menurut Luna lebih menyebalkan. "Siapa?"

"Kak Noval. Kali ini Rigel korbannya. Sebentar, gue bacain." Luna berdeham. "'Gue yakin banget kalo Rigel ada hubungannya dengan Orion. Lo semua datang aja pulang sekolah ke depan rumah kosong.'"

Luna mematung memandangi foto Rigel yang sudah dikerumuni antek-antek Noval. Ia beralih cepat pada Orion yang diluar dugaan berekspresi tegang. "Yon! Gue nggak tau apa hubungannya lo sama Rigel. Tapi sekalipun lo nggak punya hubungan sama dia, please! Lo harus tolongin dia. Kasian, dia masih kecil!"

Luna berteriak memanggil Orion yang tiba-tiba keluar. Ia mengikuti kemanapun Orion pergi. Tidak mengindahkan lantai yang kembali kotor padahal baru beberapa menit lalu ia bersihkan. Ia ingin memastikan bahwa Orion juga datang seperti ketika ia diancam Noval tempo hari.

Semesta Bercerita (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang