Bab 6-Mendapatkan Sesuatu

2 0 0
                                    


Saat ini, Ronald tengah berada di area ruang tamu di rumah besar itu. Keadaan dalam ruangan yang sudah berdebu tak dibersihkan oleh sang pemilik rumah. Ronald kini menyusuri ruangan itu dan sampai pada sebuah meja yang di atasnya terdapat secarik kertas dan sebuah kunci. Surat yang bertuliskan


masih terdapat beberapa karung gandum yang belum dibagikan kepada para warga kota

 Strasbourg, namun segini saja sudah cukup. Karna saat ini, seluruh kota ini sudah

 terjangkit wabah menari dan kita tinggal melakukan ritual suci untuk tuan kami yang

 agung. Ritual yang akan dilaksanakan di atas Gunung Wolves pukul 6 sore minggu depan.

MICHAEL, 17 Agustus 1518


Membaca surat itu membuat Ronald kini bingung dan penasaran akan apa yang dimaksud oleh surat itu. Bahwa selain sepucuk surat yang ia dapat, ada sebuah kunci yang ada di sebelahnya. Mengambil kunci tersebut, lalu membuka setiap ruangan yang ada di dalam rumah itu. Namun sia-sia kunci itu tidak berfungsi pada satu ruangan pun. Menyerah akan keadaan, Ronald pun keluar dari dari rumah itu tapi sebelum keluar ia tersandung pada sebuah balok kayu di bawahnya. Ronald yang kini terjatuh dan menahan sakitnya melihat bahwa balok kayu yang amat berat itu tergeser setelah ia tersandung. Terdapat sebuah pintu yang mungkin saja menuju ke ruang bawah tanah. Ketika Ronald ingin membukanya, pintu tersebut terkunci. Teringat bahwa dia mendapat sebuah kunci, Ronald pun mencobanya dan berhasil. Menuruni anak tangga memasuki ruang bawah tanah. Hingga ia sampai di sebuah tempat yang amat besar dengan banyaknya pasokan gandum didalam nya.

Melihat sekeliling ruangan yang terdapat tumpukan karung gandum membuat Ronald Penasaran. Ronald mengecek karung tersebut dan mendapati bahwa karung tersebut sudah berjamur dan di serang hama. Meski gandum tersebut di serang jamur dan hama, tapi karung yang digunakannya ialah karung yang sangat baru dan bersih. Ronald berpikir, apa mereka sengaja memberikan gandum ini kepada warga sehingga mereka semua menjadi seperti ini? Tapi bukannya mereka semua sudah tau kalau gandum ini sudah berjamur dan diserang hama? Lantas apa yang membuat mereka berani memakan makanan yang sudah tercemar ini?

Ronald yang masih bingung akan pertanyaannya, membawa sekarung gandum untuk dibawanya menuju rumah sehat agar diteliti oleh orang yang berpengalaman dalam hal makanan. Selain itu Ronald yang teringat akan isi surat itu bergegas pergi menuju balai kota dan menyampaikan perihal itu kepada walikota.

***

Sampai disana, Ronald langsung menemui Walikota untuk melapor barang temuannya yang ia temukan di rumah besar. Walikota membaca isi surat itu lalu memberi perintah langsung pada ajudannya untuk mengerahkan para tentara mencari orang yang bernama Forn di atas Gunung Wolves. Tapi hal itu di batalkan oleh Ronald karna ritual akan dilakukan seminggu jam 6 sore setelah surat itu ditulis dan masih ada 1 hari tersisa sebelum ritual itu dimulai. Walikota yang sudah panas akhirnya kembali tenang, ia pun memerintah ajudannya agar memerintahkan para tentara untuk bertugas besok.

Ronald yang sudah mendengar keputusan Walikota juga pergi menuju rumah sehat untuk memberikan sekarung gandum yang diambilnya di rumah besar agar diteliti kandungannya. Butuh waktu agar mendapat jawaban dari penelitian itu sehingga Ronald hanya harus menunggu hingga hari esok untuk pergi mencari orang yang bernama Forn itu.

Saat ini sudah pukul 3 sore. Para tentara sudah berkumpul didepan balai kota berbaris rapi mendengar arahan langsung dari Walikota bahwa mereka harus pergi menuju gunung Wolves. Karena bisa saja orang yang bernama Forn ada disana untuk melakukan ritual. Setelah arahan selesai, para tentara langsung pergi menuju gunung Wolves dengan membawa senjata takut bahwa beberapa dari mereka akan memberontak dan melawan. Ronald yang ikut dalam misi pencarian bersama tentara mengalami kesulitan untuk mencapai puncak gunung Wolves. Memasuki hutan belantara dengan banyak semak belukar di sekitar nya sehingga hal ini menyulitkan mereka untuk menuju tempat tujuan. Jalanan yang terjal sudah menjadi tantangan yang cukup berat bagi para tentara salah langkah saja nyawa yang menjadi taruhannya.

Namun keadaan ini tak membuat mereka putus asa. Sudah menjadi tugas mereka untuk memberantas permasalahan yang ada dan mencari dalang dibalik menyebar nya wabah aneh ini. Sudah satu jam lebih menyusuri hutan. Semak belukar dengan penuh duri dan jalanan yang begitu curam membuat ekspedisi mereka menjadi terhambat. Belum lagi mereka mendapat jalan buntu dengan jurang yang begitu dalam didepan mereka membuat mereka harus memutar balik mencari jalan lain. Memutar jalan mencari rute aman, membuat mereka mendapat jalanan setapak yang membawa mereka menuju puncak dari gunung Wolves.  

The Dancing PlagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang