TERPAKSA MENERIMA CINTA TERLARANG

Mengurung Diri

Sejak kejadian tadi sore nata melihat Adit secara langsung bermesraan sama pacar ceweknya, saat ini nata mengurung diri didalam kamar. Sampai pembantunya mengantarkan makanan, nata tidak mebukakan pintu kamar.

"Ta , sadar kamu itu harus ikhlas. Adit sama pacar ceweknya bukan sama yang lain. Ceweknya yang lebih dulu jadi pacar Adit " nata menyakinkan dirinya sendiri

Air mata berurai tak terbendung. Isakan tangisan nata sampai sesugukan .

"Ta, cukup. Jangan kamu tangisi. Adit tetap sayang kamu kok " didalam hati nata berkecamuk obrolan - obrolan yang membuat dia untuk berhenti menangis

Semenjak nata pulang dari tempat tongkrongan di kampungnya Adit, hati nata serasa hancur. Melihat betapa mesranya Adit dengan ceweknya. Hanya bisa menangis dikamar , diiringi lagu - lagi melow.

Seraya dunia hancur , badai berkecamuk, itulah yang sedang dirasakan nata. Air mata sebagai peliput lara terus mendekati keluar tanpa henti.

Terlintas didalam pikiran nata untuk mengakhiri hidup. Karena hanya aditlah orang yang membuat nata semangat dan bahagia.

Sesakit - sakit hati nata , ini lebih menyakitkan. Pada saat nata dihianati ceweknya , rasa hati nata sakit tapi tidak sesakit ini. Walau Adit tidak memutuskan hubungan dengan nata. Rasa hati nata hancur berkeping - keping.

Hp nata berdering berkali - kali, tertera di hp nama Adit yang memanggil. Nata hanya bisa mendiamkan bunyi dering hp itu.

Nata tidak mau mengangkat telepon dari Adit. Nata hanya bisa berdiam diri sambil menangis. Dia ingin sendiri, untuk menenangkan diri dan hatinya yang sedang hancur.

Handphone nata berderinh terus, Adit menelpon tiada henti. Ada 105 panggilan telepon dari Adit. Nata hanya memandang handphone saja.

Delima dalam hubungan percintaan dunia Pelangi sangat beresiko untuk cemburu. Apalagi orang yang kita cintai seorang Bisex. Pasti mereka punya pacar cewek.

Nata merenung berdiam diri tiada hamparan keceriaan tapi yang anda galau , gundah gulana dan hati yang terbakar api cemburu.

Terdengar suara ketokan pintu.

Tok ... Tok .... Tok

"Ta, buka . Ini saya Adit " suara terdengar dibalik pintu kamar nata

Nata menghiraukan ketukan pintu. Dalam hati nata tidak ingin melihat wajah Adit untuk sekarang.

Berulang kali Adit mengetok pintu. Sambil memohon untuk bisa masuk kekamar nata.

Hampir setengah jam sudah Adit berada didepan kamar nata.

"Ada sih dengan kamu ta " ucap Adit bertanya - tanya , karena Adit tidak tahu kalau nata cemburu

Ucapan Adit tidak ada balasan dari nata yang ada didalam kamar. Adit hanya bisa berdiri didepan pintu, sambil menerka -nerka apa yang terjadi.

Adit mencoba melihat apa yang dilakukan nata dalam kamar. Siap mengintip lewat jendela kaca yang ada diatas pintu.

Adit melihat nata lagi duduk dipojokan kamar sambil menangis.

"Ta, kenapa kamu " tanya Adit dengan wajah kalut dan hati bertanya - tanya

Terlihat nata hanya diam dan diam.

Adit mencari cara , bagaimana caranya bisa masuk ke kamar nata. Adit berkeliling diluar kamar nata. Adit melihat jendela kamar nata terbuka. Adit mencoba naik ke jendela untuk masuk .

Tinggi jendela nata agak tinggi, Adit harus bersusah payah menaiki jendela tersebut.

Disaat Adit masuk ke kamar nata lewat jendela. Karena badan Adit gendut , Adit terjatuh ke dalam kamar nata. Kepala Adit terbentur kaki ranjang.

"Waduh " teriak Adit

Melihat Adit terjatuh , nata kaget dan langsung berdiri menghampiri.

"Dit, gak papa kan kamu " tanya nata dengan nada shock

"Sakit euy " jawab Adit sambil mengelus - elus kepala

Nata langsung memeluk Adit dengan erat, sambil mencium kening Adit.

"Sayang kamu banget dit " ucap nata dengan berurai air mata

Peluang nata makin erat dan mencium bibir Adit. Bergumullah mereka dilantai, saling balas mencium.