Maaf lama update lagi... Makasih banget yang udah mau mampir..
💌Ada yang mau di sampaikan gak? Pesan atau kesan dari cerita ini?💌
•••
"AYO SEMUA BERKUMPUL DENGAN PASANGAN DARI NOMORNYA MASING-MASING!"
Suara pengumuman membuat para murid SMA Cendekia berkumpul di satu tempat mulai menghampiri para pasangan nomor mereka masing-masing. Ada yang senang dan ada juga sedih karena melihat pasangan mereka sangat berbeda dengan apa yang di bayangkan, Itulah yang di alami Daisy--teman Zehra. Sedangkan, Zehra sendiri sibuk celingak-celinguk sesekali menatap kertas miliknya. Siapa gerangan pasangannya?
"Jodoh emang gak kemana ya, Zer?" Pria itu tanpa permisi berdiri di samping Zehra lalu menoleh menunjukan deretan giginya.
"Kenapa bisa?" Tanya Zehra tak percaya dia hanya yakin lelaki itu membawa nomor berbeda dengannya lalu sekarang datang lagi membawa nomor yang sana. Aneh!
"Bisa jalur langit. Yuk?" Ajak Arlon mendahului para pasangan memasuki hutan pinggir pantai itu. Dia menggenggam erat lengan Zehra membuat gadis itu mendahului giliran yang sempat didahului pasangan lain.
"Arlon apa-apa sih giliran! Gak sabaran banget!" Protes Zehra menatap punggung lelaki itu yang menariknya memasuki hutan dekat pantai tersebut.
"Nunggu orang lain keluar kelamaan. Udah gak bakal ada yang protes santai!" Mereka berbarengan memasuki hutan dengan Zehra yang masih menggenggam senternya melihat pepohonan mengelilingi mereka, menelusuri gelapnya malam hari.
"Bawa senter gak?" Tanya Zehra menoleh pada pria itu masih menggenggam erat lengannya. Namun, gadis itulah yang lebih dahulu melangkah sedangkan Arlon sibuk celingak-celinguk melihat pepohonan sekitar nyalinya sedikit menciut.
"Bawa. Woi anj---" jawabnya merogoh saku celananya mengambil senter berukuran kecil tanpa sengaja mata dan senternya terarah pada boneka Barbie seram yang terikat di batang pohon penampilannya bahkan begitu horor. Zehra reflek menoleh.
"Cuma ranting, lebay!" Cerca gadis itu.
"Sorry. Pemanasan biar hantu-hantunya pada seneng di takutin orang ganteng!" Kekeh Arlon sembari mengelus dada kalo soal jahil menjahili dia memang juaranya tapi uji nyali atau menonton film horor dia mungkin akan menyerah lebih dahulu. Dia berusaha berani kali ini.
"Ini cuma bohongan. Penakut!" Gadis terkekeh geli merasakan genggaman erat lengannya kalo sebuah manekin kuntilanak muncul tiba-tiba. Inikah yang di sebut beringas?
"Kaget, elah!" Latahnya. Zehra tertawa puas, katakanlah gadis ini paling berani bahkan dari seorang Daisy lebih tepatnya dia tidak percaya hantu.
"Jangan senyum-senyum. Zer, nanti dedemit naksir lagi sama lo!" Lanjut Arlon melirik Zehra menertawakan sudah tau dia kaget tadi. Gadis itu menghentikan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERLON [END]
Teen FictionSiapa bilang disukai cowok badboy itu enak? Zehra ingin jambak satu-persatu orang yang mengatakan enak apalagi kalo cowoknya itu Arlon. Tantangan gila yang Zehra hadapi membawa petaka dalam hidupnya. Bertemu dengan Arlon adalah suatu kesialan bagin...