15

48 10 1
                                    

Happy reading Babe









Ini hari pertama untuk Nino menjadi babu Faisal. "Mana sarapan gue!?."

"K-kan aku udah bilang aku gak punya beras buat bikin sarapan." Jawab Nino dengan kepala menunduk.

"Hari pertama udah bikin kesalahan gimana untuk satu bulan kedepan? kayanya Lo bakal banyak utang sama gue."

Kiki bangkit dari duduk nya. "Udah tau ini anak miskin, Lo nyuruh dia bikin sarapan buat makan sendiri aja susah."

"Iya anjir Lo kan kaya Sal, minimal kasih duit lah anjir." Timpal Farsya.

"Berhubung hari ini mood gue baik dan hari pertama buat Lo jadi gue kasih keringanan, Lo kerjain tugas gue jangan sampe salah!." Setelah ia duduk di samping Nino untuk menyelami alam mimpinya.

Begitu juga dengan Nino ia tidak mau di hukum jadi dengan cepat menyalin tugas di buku nya.

Bell masuk telah berbunyi Nino belum selesai dengan tugas Faisal.

"Ibu absen dulu." Ibu Hani guru bahasa Inggris itu mengabsen dari inisial A-Z.

"Faisal"

"Hadir."

"Farsya."

"Kiki."

"Hadir dong ibu cantikkkk." Ujar Kiki, Bu Hani hanya memberi tatapan tajam dan dibalas senyuman semanis mungkin dari Kiki.

"Nino."

"Hadir." Dan begitu seterusnya hingga pengabsenan selesai.

"Untuk tugas sebelumnya apakah sudah?."

"Silahkan maju kedepan bagi yang sudah." Lanjut Bu Hani, Nino hendak berdiri namun di tahan oleh Faisal karna ia melihat bahwa tugas yang di tulis Nino belum selesai.

Faisal menyoret nama Nino dan di ganti dengan namanya, Nino hanya bisa pasrah toh jika melawan juga sia-sia.

"Nino kenapa kamu belum mengerjakan?."

"Itu Bu eeee lupa." Cicitnya.

"Padahal saya sudah kasih keringanan kepada kalian sejak awal!? Kenapa masih belum mengerjakan tugas!? Dan disini hanya kamu yang belum mengerjakan." Ujar Bu Hani dengan suara yang lantang dan tegas.

"Lari 10 putaran dan hormat bendera sampai saya selesai mengajar!."

Nino berjalan keluar ini semua gara-gara Faisal ucap nya dalam hati.

Nino berlari pelan ini baru dua putaran tapi dadanya dan kepalanya seperti di hantam batu pusing dan pengap.

Meskipun sakit ia tetap lari sesuai yang di perintahkan guru mapel nya itu, 10 putaran diselesaikan dengan susah payah kini Nino menghormat bendera dengan tubuh yang bergetar.

Pandangan nya memburam Nino mengedipkan matanya untuk memperjelas pandangan nya, namun naas Nino jatuh pingsan.

Samar-samar ia mendengar suara langkah seseorang entah siapa itu karna pandangan nya yang buram.

Sudah 3 jam lamanya Nino belum juga sadarkan diri, sekolah Bagaskara mempunyai seorang dokter jadi jika ada yang tidak enak badan maka akan langsung di periksa dan dokter itu adalah bagas.

Nino yang sudah sadar mendengar seseorang yang berbicara. "Anjir jadi yang pisah sama Lo pas di pantai itu dia." Tunjuk nya kepada Nino, Nino yang merasa di tunjuk menjadi heran.

"Iya buat apa gue bohong, Lo kan udah liat mukanya dengan jelas tadi!."

Bagas membalikkan badannya untuk membenarkan matanya apakah itu benar Nino.

FANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang