Idol Story Part Two

788 154 17
                                    

"Apa kamu yakin, Hyung-mu tidak akan marah kalau aku datang ke sini?" tanya Lisa khawatir pada Sanha.

"Tidak apa. Noona tenang saja. Hyung pasti senang kalau Noona datang."

"Apa kamu yakin? Eunwoo pasti akan merasa terganggu kan? Selain itu, pemerintah memberlakukan jarak aman lagi. Terus, kalau ketahuan aku datang ke sini, akan jadi berita besar kan? Terus Astro gimana? Dan ...," gumam Lisa dengan suara yang semakin lama semakin mengecil. Kepalanya menunduk, menyembunyikan wajahnya dari penglihatan orang. Sementara kedua tangannya bertaut gugup.

Sanha tersenyum melihat Lisa. Ia tahu bagaimana gugupnya gadis yang selalu dibicarakan oleh Hyung-nya. Sebagai member dari girl group paling populer saat ini, ia pasti memikirkan banyak hal di setiap langkah yang ia lakukan. Apalagi katanya Blackpink akan melakukan comeback-nya yang sudah ditunggu.

Jadi sudah seharusnya, Lisa sebagai member yang bukan asli dari Korea Selatan semakin berjaga-jaga agar perbuatannya tidak merusak group-nya.

"Noona! Tenang saja. Kan sudah kubilang kalau aku sudah meminta ijin. Aku tidak mungkin tahu-tahu datang ke lokasi syuting kalau belum meminta ijin," kata Sanha sambil tersenyum lebar. Menatap Lisa yang duduk di sebelahnya.

"Aku tidak segila itu Noona. Tenang saja. Dan aku juga sudah meminta ijin untuk dua orang. Jadi Noona juga termasuk. Lagipula, siapa yang bisa mengenali Noona kalau seluruh wajah Noona tertutup seperti ninja begitu," kata Sanha lagi sambil melirik ke perlengkapan yang akan digunakan Lisa nanti begitu tiba di lokasi syuting.

Mereka seperti akan berangkat menuju medan perang jika melihat perlengkapan yang dibawa Lisa. Maknae Blackpink itu bukan hanya menggunakan masker yang untungnya memang diharuskan karena covid. Tapi ia juga mempersiapkan baju berukuran dua nomor lebih besar dari atas hingga bawah untuk menutupi bentuk tubuhnya dan topi bucket yang sepenuhnya bisa menutupi wajahnya yang kecil.

Lisa bahkan mempersiapkan make up freckles di wajahnya dan kacamata berbingkai tebal. Idol asuhan YG Entertainment itu juga menutupi tangannya dengan lengan kepanjangan sweater besarnya agar tidak mudah terlihat. Sungguh persiapan yang berlebihan, pikir Sanha, meskipun ia mengerti mengapa Lisa melakukannya.

"Dan, aku mengatakan pada penanggung jawab produksi kalau aku akan datang bersama managerku. Manager in training. Jadi kalau Noona melakukan sedikit kesalahan, mereka pasti mengerti," kata Sanha lagi sambil memberikan kalung kartu identitas pada Lisa.

"Ayo!" ajak Sanha begitu mobil yang mereka berdua tumpangi tiba di tujuan.

"Tunggu."

Lisa terburu-buru merapihkan topi bucket-nya dan masker di wajahnya. Lalu mengenakan kacamata yang sebelumnya sudah ia persiapkan sambil kembali mematut di depan cermin kecil yang dibawanya. Memastikan agar penyamarannya sempurna.

"Bagaimana?" tanya Lisa.

"Perfect!" cengir Sanha sambil menarik tangan Lisa untuk menuruni mobil yang mereka tumpangi.

"Selamat siang, PD-nim," sapa Sanha sopan.

"Hoo, maknae," sahut lelaki yang dari penampilannya saja sudah meneriakkan kata produser. "Mengunjungi Hyung-mu ya. Betapa menyenangkannya memiliki Maknae yang perhatian," katanya lagi, tapi manik hitamnya justru menatap orang mencurigakan yang berdiri di sisi Sanha.

Gimana tidak mencurigakan jika wajahnya saja hampir tertutup semua.

"Ah ... ini manager trainee yang kemarin kubilang itu, PD-nim. Ia masih malu-malu." Kata Sanha, menyadari kemana berlabuhnya tatapan produser director yang ia ajak bicara. Jadi sebelum kecurigaannya bertambah, Sanha dengan cepat menjelaskan.

InterludeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang