(06) PRIA YANG TIDAK PUNYA HATI

120 29 4
                                    

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Aldebaran yang telah menyelesaikan kegiatan sarapan paginya kini memutuskan untuk pergi ke salah satu ruang laboratorium yang khusus menguji cobakan hewan. Ia yang berambisi menciptakan hewan pembunuh yang mematikan, ingin tahu sudah sejauh mana eksperimennya itu berkembang.

Ditemani oleh Toto, Aldebaran berjalan sembari membaca tabel perkembangan eksperimen di tab yang kini sedang dipegangnya. Ia cukup tidak senang melihat diagram yang tidak naik maupun juga tidak turun, padahal eksperimen ini sudah berjalan cukup lama dan ia sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk ini.

"Benar-benar payah. Orang-orang ini tidak bisa bekerja sehebat anak-anakku," ucap Aldebaran dengan raut wajah yang terlihat kesal.

Toto yang berjalan di sebelahnya dengan cepat mencoba untuk menenangkannya. Ia mengatakan pada Aldebaran kalau eksperimen yang majikannya ini inginkan terbilang sangat sulit, sehingga para ilmuwan harus bekerja ekstra untuk menyempurnakannya. Sedangkan untuk Eros dan Rhadamanthys, keduanya hanya tinggal menyempurnakan apa yang telah para ilmuwan mulai sehingga eksperimen yang mereka kerjakan berakhir dengan sukses dan selesai dalam kurun waktu yang terbilang cepat.

"Jika Tuan Eros dan Tuan Rhadamanthys mengerjakan semuanya seorang diri, pasti mereka akan menemukan kesulitan yang sama seperti yang para ilmuwan kita alami. Eksperimen yang kita jalankan ini terbilang sangat rumit, Tuan. Jadi sedikit tidak bijak jika Tuan mengkritik kinerja para ilmuwan seperti ini," ujar Toto. Ia berusaha mengatakan semuanya sesopan dan sebaik mungkin agar tidak menyinggung perasaan Aldebaran.

Aldebaran yang mendengarkannya pun sontak berhasil meredakan rasa kesalnya. Ia setuju dengan perkataan Toto tanpa sedikit pun merasa tersinggung.

"Kau benar. Mungkin aku harus mendapatkan lebih banyak sampel agar eksperimen ini bisa berjalan secepat yang aku inginkan," ucap Aldebaran dan lalu diangguki oleh Toto.

Kemudian keduanya memasuki sebuah ruangan di mana seekor singa setengah badan berukuran raksasa tengah disatukan tubuhnya dengan potongan-potongan tubuh hewan lainnya. Singa itu dalam keadaan sadar, namun dalam keadaan tubuh yang lumpuh karena obat bius.

Kepala kambing raksasa yang baru saja terpenggal akan disatukan di leher sebelah kiri sang singa. Sayap burung elang raksasa yang sudah terpotong dari pemiliknya akan dipasangkan di punggungnya. Potongan tubuh seekor kuda raksasa dari perut sampai bokong akan disatukan dengan tubuh sang singa yang hanya setengah. Dan terakhir, seekor ular raksasa akan disatukan ke potongan tubuh kuda raksasa untuk melengkapi tubuh yang campur aduk itu sebagai ekor. Ya, mereka akan membuat sesosok makhluk mitologi bernama Chimera, gabungan dari beberapa makhluk mitologi yang mana memiliki kemampuan serta kekuatan yang sangat hebat.

 Ya, mereka akan membuat sesosok makhluk mitologi bernama Chimera, gabungan dari beberapa makhluk mitologi yang mana memiliki kemampuan serta kekuatan yang sangat hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang yang menjalankan eksperimen itu tampak sangat antusias, termasuk Aldebaran yang baru saja tiba di tempat itu. Mereka mengabaikan sang singa yang dari keduanya matanya mengeluarkan air seakan-akan ia sedang menangis. Mereka hanya fokus menyatukan bagian-bagian tubuh itu tanpa memedulikan sang singa merasakan sakit atau tidak atas apa yang mereka lakukan.

THE OLYMPIANS: THANATOS AND HYPNOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang