“Halo, kenapa Lin?” dengan seksama dia mendengarkan kata-kata Lina. “Tenang, tenang. Pelan-pelan aja ngomongnya.” Masih berdiri di samping motornya, kecemasan Ogie semakin jelas terpampang pada wajahnya. “Apa?!” Sejenak dia terkejut, kemudian menghela napas dalam-dalam. Wajahnya menyiratkan ekspresi antara khawatir dan pasrah. “Ya udah, kalau gitu biar aku aja yang nyusul. Kamu tenang aja.”
Ogie buru-buru memacu motornya keluar parkiran. Banyaknya kendaraan yang menghalangi tak menyurutkan semangatnya. Karena terlalu terburu-buru, tak sengaja dia menabrak motor yang ada di depannya. Sekedar menyenggol bagian belakang saja memang, tapi berhubung ini Ogie dan pengendara di depannya adalah Isa maka adu mulut tak terhindarkan lagi.
“Sabar, kenapa?” tanyanya dengan pandangan sinis ke arah Ogie.
“Cepetan! Aku buru-buru nih!”
“Kamu kira cuma kamu yang buru-buru, kita semua juga!”
Ogie sudah tak peduli dengan kata-kata Isa, dia lebih fokus pada ruang kosong di samping Isa yang bisa dia lewati. Saat dia sudah berada di ambang gerbang dan hampir melewati motor Isa, seorang cewek menghalangi jalannya. Karena berhenti mendadak, Isa yang kini ada di belakangnya juga terpaksa harus menginjak rem.
“Stop!” teriak cewek itu di depan motor Ogie.
“Damn! Ngapain sih Cyntia ke sini?” Ogie berusaha melewatinya, tapi Cyntia tetap bersikeras menghalangi jalan Ogie. “Apa?”
Hanya melihat dari ekspresi cewek itu saja Isa sudah bisa menebak kalau dua orang di depannya sedang tidak rukun. Dia sebenarnya tak peduli dengan urusan mereka, tapi motornya terhalang oleh Ogie, jadi dia juga tertahan di sana.
“Kita harus bicara sekarang.”
“Ya udah, buruan. Ngomong aja di sini. Aku buru-buru.”
“Nggak bisa. Kita harus ngomong di tempat lain.”
“Mau ngomongin apa lagi sih? Tentang masalah kemarin?” Cyntia tak menjawab, wajahnya masih cemberut. “Aku rasa semuanya sudah jelas, Cyn. Nggak ada lagi yang perlu diomongin.”
Tatapan Cyntia berubah, kalau tadi cemberut sekarang dia tampak marah…campuran antara marah dan sedih. “Nggak bisa gitu dong. Masa kita secepat ini putus? Apa kata teman-temanku nanti kalau mereka tahu? Kamu juga harus mikirin perasaanku dong, Gie.”
Ogie terlihat bosan mendengar omongannya, sedangkan Isa justru tertegun. Saat ini dia seperti sedang melihat drama penolakan seorang cowok terhadap cewek, yang notabene cowok itu adalah orang yang tidak dia suka. Sekilas terbesit rasa simpati pada Cyntia. Isa sama sekali tak mengerti jalan pikiran Ogie.
“Cyn, dengar…” sikapnya melunak. “Aku tidak merasa cocok denganmu. Terlalu banyak perbedaan di antara kita yang tak bisa disatukan. Kalau hubungan kita tetap diteruskan, kamu pasti akan semakin terluka.” Ogie sadar menerima perasaan Cyntia adalah sebuah kesalahan dan dia sangat menyesal. Dan sekarang ketika harus menegaskan hal ini, dia tahu ini adalah kesempatan terakhirnya untuk meyakinkan Cyntia. Tapi dia tak bisa lama-lama memandang Cyntia. Ya, dikira gampang apa melakukan hal seperti itu?
“Apa karena cewek lain?” tatapannya semakin sendu…hampir mengiba.
“Ya Tuhan, tolong hentikan sandiwara ini. Aku nggak tahan melihat mereka.” jerit Isa dalam hati.
“Bukan.” Cyntia kaget, Isa lebih kaget. Karena kalimat selanjutnya yang dia katakan adalah…”Tapi karena dia.” Ogie melirik ke arah Isa. Isa cuma bisa bengong. Cyntia melihat ke arah Isa dengan pandangan setengah jijik-setengah sebal.
Saat mereka bertemu pandang, Isa dapat melihat dengan jelas bagaimana kecantikannya. Tak heran Ogie lebih memilihnya, siapa cowok yang tidak terpikat oleh sosok cewek seperti dia. Tapi buru-buru ditepisnya pikiran itu jauh-jauh dari benaknya. “Bukan saatnya terpesona, Sa! Yang harus dipikirkan saat ini adalah memahami kata-kata Kristo barusan…” Menggunakannya sebagai alasan putusnya Ogie dengan Cyntia, apa itu berarti Ogie…”Homo?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuma Kamu...Titik!
Teen FictionUlly, cewek yang baru masuk SMA, bertemu dengan cowok yang sama sekali tidak dia perhitungkan sebelumnya, karena dia sudah punya perasaan lebih dulu pada teman dekatnya sejak SMP. Siapakah yang akhirnya akan Ully pilih? Dan bisakah dia memilihnya? A...