Bagian 6

286 35 0
                                    

Sanzu Haruchiyo x Reader

....

Name POV

Menjelang pagi, aku merasakan kehangatan seseorang yang memeluk tubuhku dari belakang. Aku ingin sekali bangun tapi kepalaku terasa masih berat, badanku sakit luar biasa terutama bagian bawahku.

Aku tidak ingat apa yang terjadi setelahnya ketika bertemu Sanzu Haruchiyo, ketika itu pikiranku semrawut bahkan pandanganku kabur. Aku meraba-raba sekitaranku, sebuah tangan besar mendekap ku dengan erat bahkan belakang punggungku menempel pada tubuhnya yang terasa hangat.

Aku mengerjap, segera melepas tangan besar itu dan melihat siapa yang memelukku.

"Sanzu Haruchiyo?" Batin [name]

Aku melihat kondisiku yang telanjang bulat serta pakaian ku yang berserakan dimana-mana.

"Apa yang terjadi?" Lirihku

Sanzu merasa terusik, ia melihat ku yang sudah terduduk bingung bahkan shock.

"Kita melakukannya semalam, dan itu kan keinginanmu. Sudah ku bilang kan jangan menyesal jika meminta bantuanku."

"A..apa?"

"Kenapa? Lagipula aku hanya menuruti permintaanmu kan."

Habislah sudah jika ketahuan keluargaku.

"Tapi bukan seperti ini juga."

"Terus, aku harus melemparmu ke sungai atau kekolam sesuai keinginanmu. Yang benar saja, mana ada teori seperti itu."

Sanzu bangun lebih dulu, tubuhnya begitu bagus bahkan dia juga tak memakai apapun. Aku langsung menutup menggunakan selimut. Sungguh aku malu sekali melihat pria itu telanjang. Wajahku merona hebat.

"Sial! Pria itu tak ada malunya sama sekali lagi." Gumamku yang masih bersembunyi didalam selimut.

Sanzu langsung beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
.

"Aku harus secepatnya pergi dari sini." Batinku.

Ketika bangun untuk memungut pakaianku yang berserakan, badanku benar-benar sakit.

"Ya Tuhan sakit sekali bagian bawahku." Lirihku.

Ketika berdiri, tiba-tiba sekelebat memory lain bermunculan yang membuat kepalaku terasa sakit yang begitu hebat.

"Heh?" Air mataku keluar begitu saja.

Aku melihat seorang wanita yang mati tertusuk belati didadanya. Darahnya mengalir begitu deras bahkan sampai berceceran kemana-mana dan aku seolah menyentuhnya, darah itu menempel di tanganku bahkan sangat terasa nyata. Aku menjerit ketakutan, dengan posisi bersujud dilantai. Aku menutupi tubuhku dengan selimut yang masih ku pakai.

Pria itu keluar dari kamar mandi karena mendengar teriakanku. Ia mengenakan handuk yang menutupi bagian bawahnya.

"Oi... Kau kenapa?"

"Darah... Aku melihat darah!! Aku melihat darah dimana-mana." Ujarku yang gemetar ketakutan.

Sanzu sampai merasa heran padaku yang saat ini gemetar ketakutan. Padahal dikamarnya tidak ada apapun, hanya ada bekas aktivitas semalam.

Sanzu menghela nafas, dan membantu ku bangun.

"Disini tidak ada apa-apa. Mungkin itu hanya imajinasimu saja."

Kemudian aku melihat kondisi sekitar, benar saja tidak terjadi apapun. Aku sampai bingung sendiri. Padahal tadi sangat nyata.

"Heh? Ke..."

Tokyo Revengers: LIAR II || Sanzu Haruchiyo x Reader [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang