Chapter 2 - Blue

159 11 2
                                    

Warning!!!
HaliFem!Taufan, FangFem!Gempa. Candaan dari Fang dan bagian akhir yang ber-rate 13+

###

"Idih ... Senyum-senyum mulu. Emang lo selalu cengar-cengir gak jelas, sih, tapi kali ini senyum lo itu kayak lampu ph*l*ps bikin mata gue sakit. Memangnya ada apa, sih, Fan?"

Yang ditanya, Taufan, malah menyibak rambut panjangnya bak model iklan sampo lalu ketawa ala kunti, membuat si penanya, Fang, menyerngit illfeel.

"Ini hari spesial! My Babies' birthday! Dan Honey dah janji ngajak kami pergi seharian selesai kelas. Untung aja hari ini cuma ada kelas pagi."

"Gak kerasa mereka uda 3 tahun, ya ... Fan, kasih tau kalau kalian uda pulang, ya. Aku mau ngasih kado untuk keponakan-keponakanku tersayang. Hehehe ..." kata Gempa.

"Lo mau kemana, Gem? Kencan terus nginap di rumah Fang lagi?"

"Iya, lha. Hari kayak gini uda pasti kalian bakal 'ribut'. Mana mungkin kakakku itu mau membiarkanmu begitu saja malam ini." Gempa memutar bola matanya.

Taufan merona. Biar sudah menikah 4 tahun, dikatain oleh Gempa, sepupu jauh sekaligus adik iparnya yang tinggal serumah dengannya, membuatnya malu.

"Kakak lo kan memang mesum dari dulu! Gue baru lulus SMA aja langsung dilamar! Oh, ya Gempa. Jangan sampai keblablasan, ya. Kalau gak kalian nikah juga kayak kami, biar lo sama Fang bisa sah punya anak. Ntar anak kalian bisa jadi kawan mainnya anak kembar gue." Taufan tertawa cekikikan melihat Gempa dan Fang merona bagai kepiting rebus.

"Gak mungkin, lha. Kami uda komitmen gak melakukannya sebelum sah. Di rumah juga ada Kak Kaizo. Dah, lha. Ayo cepat pergi. Tau, lha 'dosen' di kelas lo siap ini gimana kalau lo terlambat, Fan," kata Fang mencoba mengubah topik. Taufan dan Gempa dengan senang hati mengikuti, karna apa yang dikatakan Fang ada benarnya.

###

"Baiklah, kelas hari ini sampai di sini. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya," kata dosen kelas yang dihadiri oleh Taufan. Nama dosen itu adalah Halilintar, seorang dosen yang cetar membahana, baik fisik maupun karakter seperti namanya.

Halilintar yang sudah merapikan buku dan laptopnya ke dalam tas, berjalan ke arah seorang murid.

"Fan, tunggu aku di parkiran, ya."

"Oke, Honey."

Cengiran Taufan dibalas dengan senyum tipis Halilintar, membuat semua orang di ruangan itu iri dan fans Halilintar berteriak.

Halilintar yang dikenal sebagai dosen yang gantengnya tiada tara walau berwajah sedatar tembok dan berbicara sedingin kulkas ini adalah pria incaran nomor satu para wanita di universitas, dari siswa hingga dosen! Namun sayangnya, sang dosen sudah beristri dan punya 2 orang anak.

Ya, istrinya adalah Taufan, yang juga adalah salah satu bunga kampus selain Gempa. Tentu saja yang lainnya iri melihat pasangan 'badai' ini.

Senyuman Halilintar tak berlangsung lama. Dalam sedetik, wajahnya kembali datar. Sang dosen berlalu meninggalkan kelas yang gaduh oleh keluhan para jomblo ngenes.

###

Mobil sport merah hitam berhenti di depan sebuah rumah kayu. Sepasang pria dan wanita keluar dari mobil. Tak berapa lama, dua orang anak berumur 3 tahun berlari keluar. Ah, tidak. Lebih tepatnya, anak bertopi merah menarik tangan anak bertopi biru untuk menghampiri pasangan pria dan wanita tersebut.

"Mama! Papa!"

"Api! Air!"

Anak bertopi merah menubruk wanita yang ternyata adalah ibunya. Taufan, wanita itu, membalas pelukan salah satu putra tercintanya. Tak lupa, dia juga menarik putra satunya dalam pelukan.

Roulette Oneshots BoBoiBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang