Galaksi membuka pintu kamar Athalia menggunakan kaki nya, laki-laki itu menggendong seseorang wanita. Ya, itu adalah Aurel mantan kekasih Galaksi. Galaksi membawa gadis itu masuk ke kamar Athalia, menaruh tubuhnya perlahan ke atas kasur queen size milik Athalia.
"Lo disini dulu, nanti Athalia gue suruh tidur bareng lo. Kalau lo takut." beritahu Galaksi.
"Kenapa aku ga tidur dikamar kamu aja? Supaya kamu juga bisa jaga aku," ucap Aurel.
"Ga bisa, gue cowok dan lo cewek!" tolak Galaksi mentah-mentah.
"Hm, oke deh. Tapi, bilangin Athalia. Aku ngga mau sendirian, aku takut," alasan gadis itu.
"Bilangin ya Gal, pleasee." lanjutnya.
Galaksi mengangguk, laki-laki itu lalu menarik selimut Athalia. Menutupi tubuh Aurel.
Lia mana? ~batin Galaksi.
"Good nightt, sweet dreams." gumam Galaksi pelan, lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
***
Galaksi menuruni anak tangga, suara teriakan nya membuat telinga Caesar dan Gerio terasa panas. Laki-laki itu meneriaki nama Athalia terus.
"Apa sih Gal?" tanya Caesar.
"Tau nih, ganggu aja. Udah malem njir! Gue mau tidur!" lanjut Gerio.
"Lia mana?" tanya Galaksi dengan nada yang lumayan tinggi.
"Bukannya, pas dia pingsan tadi. Dia udah dikamar? Dan diperiksa dokter Felina? Lo tuh, ga becus jagain pacar! Masa iya pacar pingsan sampe mimisan, malah ditinggalin,"
"Mantannya baru pingsan dikit doang, sampe dibawa ke rumah sakit. Stress lo Gal!" tutur Gerio.
Galaksi menatap malas Gerio "lo diem! Gue ga punya urusan sama lo! Mending lo---"
"Gue disini" suara itu membuat Galaksi seketika menoleh kebelakang nya.
"Dari mana?" tanya nya cuek.
"Keluar, beli makan." balas Athalia tak kalah cuek.
"Alika ga masak emang?" Galaksi mengangkat alis nya menatap Athalia.
"Gak tau, gue kepengen makan di luar. Jadi, ya gue keluar," jawab Athalia.
"Udah gue mau istirahat." Athalia melangkahkan kaki nya menaiki anak tangga, berniat untuk beristirahat dikamar nya.
"Dikamar lo ada Aurel, lo tidur sama Aurel." perkataan Galaksi seketika langsung membuat mata Athalia membulat mendengar nya.
Athalia langsung menuruni anak tangga, dia kembali menghampiri Galaksi "maksud lo?"
"Lo gabung kamar sama Aurel, biar nambah akrab." jawab Galaksi santai.
Apa laki-laki ini tak mengerti? Athalia cemburu pada nya? Yang selalu memperdulikan Aurel? Padahal, yang membantu nya membebaskan Aurel. Adalah diri nya juga, dasar!
"Oh, yaudah sana masuk kalian pada. Istirahat, gue mau nonton TV dulu," suruh Athalia pada ketiga laki-laki itu.
Kaki nya lalu melangkah ke ruang tamu, dia menghidupkan televisi dan menonton siaran itu. Dia mengabaikan Galaksi dan kedua sahabat nya. Terserah jika dikatakan sombong, Athalia sadar. Ini bukan rumah nya, tapi seharusnya Galaksi tidak asal langsung memutuskan.
"Ngapain masih berdiri? Ga capek kalian pada? Mending istirahat gih," suruh Athalia.
Galaksi yang mendengar itu, dia langsung memasuki kamar nya. Lalu menutup pintu kamar dengan kasar, membuat Athalia menutup mata nya karena kaget.
Gerio dan Caesar yang melihat itu, mereka berdua saling pandang. Lalu menghampiri Athalia, dan duduk di samping gadis itu.
"Cemburu lo?" tanya Caesar langsung.
"Jiakhh, cemburu nya psikopat aneh!" cetus Gerio asal.
"Masuk kamar kalian gih, kalau kalian ganggu gue. Gue bunuh hewan kesayangan kalian!" ancam Athalia.
"Yoii, ini kita berdua pengen tidur juga. Udah malem, lo juga tidur. Jangan di sofa," Gerio lalu pergi dengan merangkul leher Caesar.
***
Pukul 01.45
Athalia masih pada posisi nya, jujur mata nya begitu mengantuk. Tapi, jika tidur. Dia tak mau harus satu kamar dengan gadis pelakor itu. Athalia merubah posisi nya yang tadi duduk, menjadi berbaring disofa. Dia mematikan televisi menggunakan remot, kaki nya meringkuk kedinginan. Tapi, harus bagaimana lagi? Athalia tau, dia tak seharusnya melakukan ini. Tapi, dia tak mungkin harus satu kamar dengan Aurel.
Mata nya perlahan tertutup, Athalia melanjutkan tidur nya.
Ceklekk
Galaksi membuka pintu kamar nya, laki-laki itu mengusap mata nya. Dia berjalan ke dapur, mengambil air minum. Lalu berniat rileks sebentar untuk duduk di sofa. Namun, sudah disuguhkan dengan tubuh Athalia yang tidur dengan posisi meringkuk.
"Ck, bodoh!" walaupun berdecak sebal, Galaksi menaruh gelas nya diatas meja. Lalu menggendong tubuh ringkih Athalia. Tubuh gadis itu tampak dingin, bibir nya begitu pucat. Mengapa dia tak menyadari hal ini dari tadi?
Galaksi membawa Athalia memasuki kamar nya, bukannya membaringkan tubuh Athalia perlahan. Laki-laki itu malah menghempas kasar tubuh Athalia ke atas kasur king size miliknya.
Mata Athalia langsung melebar, dia melihat sosok laki-laki dengan tato dan otot yang kekar.
"Apa sih?" tanya nya dengan suara khas bangun tidur.
Baru saja Athala ingin melanjutkan tidur nya, namun mengapa laki-laki ini begitu menyebalkan?
"Selain udah ngebunuh Zeya, lo sekarang mau bunuh diri? Udah tau badan kedinginan. Tapi, kenapa masih tidur di sofa?" ketus Galaksi.
"Berisik," balas Athalia lalu berniat berangkat. Namun...
Brakkk
"Bangsat!" maki Athalia "maksud lo apa sih? Gue udah baik baik tidur di sofa, di angkat kesini. Malah di hempas, gue bukan barang!" ketus Athalia.
"Berisik, tidur cepet. Ga usah banyak bacot," suruh Galaksi.
Athalia menepis tangan Galaksi, dia tetap kekeh ingin pergi dari kamar Galaksi. Namun...
Plakk
"BISA GA SIH SEHARI AJA GA USAH BUAT ULAH?" emosi laki-laki itu naik pitam.
Athalia menatap Galaksi dengan mata berkaca kaca, hanya soal Zeya. Laki-laki ini masih marah pada nya?
Andai lo tau, Gal. Batin Athalia.
Plakkk
Jika kalian pikir Athalia akan diam saja, ketika mendapatkan tamparan dari Galaksi. Malah salah! Athalia tak mungkin diam mendapatkan perlakuan seperti ini.
Setelah mendapat tamparan dari Athalia, urat urat di otot Galaksi keluar. Mata nya memerah, menatap Athalia dengan tatapan sinis nya.
Tangan Galaksi berhasil mencekik leher Athalia, mendorong tubuh gadis itu hingga punggung nya terbentur ke lemari.
"JANGAN LO PIKIR, SETELAH GUE BAIK SAMA LO. DENGAN APA YANG LO LAKUIN KE ZEYA, GUE BAKAL DIAM AJA? GAK LIA, GUE PASTIIN LO SENDIRI MATI DITANGAN GUE! ATAU, ADIK LO YANG MAU GUE BUNUH?" tanya laki laki itu penuh dengan ancaman.
Sayangnya, ketika Galaksi menyebutkan adik Athalia, gadis itu sudah pingsan terlebih dahulu.
"LO HARUS TAU RASA NYA KEHILANGAN ADIK KESAYANGAN! ADIK LO ADA DI GUDANG BELAKANG MANSION INI!" lanjut Galaksi.
"Gadis lemah!" maki Galaksi.
Laki-laki itu lalu menggendong tubuh Athalia, memasuki toilet dikamar nya. Dia mengurung Athalia disana, tak lupa menghidupkan shower dan mengunci pintu kamar mandi. Dan, Galaksi? Laki-laki itu kembali melanjutkan tidur nya.
Manusia tak mempunyai hati! Brengsek!
Maki seseorang dari luar pintu kamar Galaksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET MISSION [TERBIT SECARA E-BOOK] PUBLISH ULANG
Mystery / ThrillerHarap follow sebelum membaca part private acak. Plagiat menjauh! Genre: romansa, misteri, kriminal, komedi dan teen fiction Tentang Athalia, yang harus menerima kenyataan pahit dalam hidup nya. Apalagi itu di saat malam ulangtahun nya yang ke-17. Di...