Sungguh, Godiva tidak yakin apakah bepergian jarak jauh, bepergian dengan transportasi kecepatan tinggi atau karena kondisi kehamilannya yang membuat perjalanannya sangat tidak nyaman. Sesuai janjinya, Meridiana telah mempercepat perjalanan mereka dua minggu dalam kecepatan yang luar biasa mustahil untuk ukuran manusia, dan kini mereka sudah berada di perbatasan Perancis utara; walaupun efeknya cukup mengganggu Godiva. Dia merasa mual luar biasa selama perjalanan dalam kegelapan yang membuat tubuhnya limbung tak tentu arah, dan memaksa dirinya muntah ke luar gerobak sambil memejamkan matanya. Eleanor nampak tidak terpengaruh atau terganggu oleh perjalanan yang tidak mengenakkan itu seakan dia sudah sering melewati pengalaman ini sebelumnya.
Mereka keluar dari kegelapan tanpa ujung selama beberapa jam yang memusingkan dan mencemaskan, tepat di sebuah rumah kayu sederhana dengan atap jerami yang agak terpencil dekat hutan. Begitu Meridiana menghentikan laju keretanya, Godiva dan Eleanor bangkit duduk untuk melihat pemandangan sekeliling mereka yang berubah terang.
Aku tidak tahu apakah aku benar-benar ingin bepergian dengan iblis lagi setelah anak ini lahir, Ya Tuhan.
"Apakah kita sudah sampai?"
Meridiana menoleh pada Godiva ke belakang kudanya.
"Belum. Kita masih punya tiga minggu untuk ke selatan. Kita baru sampai perbatasan utara."
Ketika Godiva hendak menghela napas, tiba-tiba ia merasa perutnya mengencang dan diikuti rasa mulas menyengat, membuatnya mencengkeram perutnya dan mengerang kesakitan.
"Aduh! Oh!"
"Godiva sayang!"
Godiva menggeliat kesakitan saat Eleanor mendekapnya, dan mendadak saja kontraksi tiba-tiba di perutnya menghilang secepat datangnya.
"Godiva? Kau baik-baik saja. sayang? Apa kau sudah merasakan sesuatu?"
"Aku-"
"Dia baik-baik saja, Nyonya Eleanor. Hanya kontraksi palsu. Aku minta maaf kalau perjalanan ini sedikit tidak nyaman."
"Kontraksi palsu? Tapi-"
"Mama... Aku baik-baik saja. Meridiana benar, kontraksi ini hanya sebentar. Masih beberapa minggu lagi untuk melahirkan, aku tahu karena bayinya belum turun... Dia hanya terkejut dan sedikit memberontak. Aku tidak apa-apa."
"Kau yakin, sayang? Kehamilanmu sudah sebesar ini, aku sudah pernah melihat seorang perempuan melahirkan di usia kandungan yang sama denganmu."
"Aku tahu rahim Godiva kuat." Meridiana mencoba menengahi kegelisahan mereka berdua. "Dia dan bayinya akan bertahan, dan akan lahir saat sudah benar-benar siap. Kau tidak perlu khawatir, Nyonya Eleanor. Percayalah pada menantu dan cucumu, mereka tidak akan menyusahkanmu."
"Baiklah... Baiklah... Godiva sayang, segera beritahu aku kalau kau mulai merasakan sesuatu."
"Baik, mama."
"Kita akan singgah sebentar di suatu tempat agar kalian bisa beristirahat dulu, terutama Godiva. Perjalanan ini akan sangat melelahkan untuknya."
"Kau mengenal seseorang?"
"Ya. Aku mengenal seseorang di sini."
Meridiana membawa mereka menuju sebuah perkampungan, dan mereka berdua mendongak dari sisi atas gerobak untuk melihat pemandangan sekitar mereka. Wajah-wajah mereka sungguh asing, dan mereka berdua juga mendengar para penduduk itu berbicara dalam bahasa yang tidak mereka pahami. Tidak ada seorang pun yang berbicara bahasa Inggris, tapi bisik-bisik mereka cukup kencang untuk didengar.
"Mama Eleanor, apa yang mereka bicarakan?"
"Aku tidak tahu, sayang."
"Mereka bicara dalam bahasa Perancis. Tidak apa-apa, aku yang akan bicara pada mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Redemption of Succubus
Fantasy‼️TW‼️: 21+ ke atas. Tuhan memberikan pertolongannya lewat siapapun, termasuk lewat tangan iblis. Desa Locksley, Britania 1128. Paska Perang Salib Pertama. Godiva, seorang pelacur generasi kedua di rumah bordil tempatnya bernaung mulai mendambakan k...