📍Bab 2📍

1.2K 105 24
                                    

A.N : Juyeon & Hyunjae👆

.
.
.

Hyunjae mengambil duduk di sofa. Younghoon menaruh beberapa barang kebutuhan ibu hamil-bapak hamil-di meja dekat televisi, lantas duduk di samping Hyunjae. Mereka baru pulang dari klinik Younghoon dan mampir ke swalayan saat di tengah perjalanan untuk membeli itu semua. Younghoon menawarkan diri mengantar Hyunjae karena ia tak tega melihat Hyunjae yang kelelahan.

"Jangan capek-capek. Banyakin istirahat sama makan buah. Jangan minum alkohol dulu selama kamu hamil."

Hyunjae mengangguk malas.

"Usia kandunganmu berapa?" tanya Younghoon, baru sadar kalau ia belum tahu berapa usia kandungan sang sahabat.

"Katanya baru lima minggu." jawab Hyunjae dengan nada malas.

Younghoon cukup peka akan hal itu. "Kalau capek tidur sana. Aku tidur di sini, yah? Aku juga capek." ucap Younghoon.

Hyunjae mengangguk.

"Besok kamu kuliah?"

Hyunjae kembali mengangguk.

"Aku ikut ke kampusmu. Aku mau tahu mukanya Juyeon."

"Buat apa?" tanya Hyunjae was-was.

Younghoon menghela napas. "Cuma mau tau aja. Sama mau ngomong sesuatu ke dia. Tenang aja, aku gak bakal bertindak aneh-aneh."

Hyunjae hanya mengangguk lesu.

●●●


Hyunjae membeku di ambang pintu begitu melihat mobil Younghoon terparkir di depan apartemennya. Younghoon keluar dari mobilnya dan menghampiri Hyunjae dengan langkah tegapnya.

"Kok kamu tahu jadwal kuliahku jam segini?" tanya Hyunjae, heran.

"Aku punya temen. Dia dosen di kampusmu dan kenal kamu. Mahasiswa otak pas-pasan." Younghoon menyeringai tipis sementara Hyunjae menggembungkan pipi sebal.

"Gak usah ngejek juga kali. Ya udah ayo anterin aku ke kampus."

"Siap, Bos!"

Hyunjae masuk ke mobil, disusul Younghoon. Mobil lalu melaju menuju kampus tempat Hyunjae kuliah. Younghoon dan Hyunjae memiliki selisih umur dua tahun. Younghoon lebih cepat lulus karena ia menjalani kelas akselerasi saat sekolah menengah pertama dan atasnya.

"Dah diminum susunya tadi?" tanya Younghoon membuka obrolan.

"Udah. Tapi aku gak suka. Bikin eneg." keluh Hyunjae.

Younghoon mendengus. Ia tahu kalau Hyunjae memang tak suka minum susu sejak kecil-susu jenis apapun. Younghoon mengusap kepala Hyunjae lembut. "Demi bayimu sama diri kamu sendiri. Katanya gak mau diangkat rahimnya?"

Semalam Hyunjae memutuskan tak mau menggugurkan kandungannya. Sebenarnya, Younghoon mengusulkan Hyunjae untuk mengangkat rahimnya saja agar tak merepotkan, namun Hyunjae bersikeras tetap ingin merawat anaknya meski sendirian. Younghoon sedikit berat hati sekaligus cemas, namun karena Hyunjae bersikeras, Younghoon akhirnya setuju dengan keputusan Hyunjae.

"Iya sih. Tapi gak enak. Rasanya aneh." kata Hyunjae-soal susu tadi.

Younghoon menghela napas. "Sabar. Demi anak kamu. Kamu sih ngeyel. Diangkat rahimnya gak bakal bikin kamu mati. Operasi juga aman kok. Kan ada ahlinya. Apa yang kamu khawatirin?" celetuknya.

"Pokoknya gak mau. Aku gak tega sama bayinya." kekeuh Hyunjae.

"Serah kamu lah, Jae. Nanti aku mau ketemu sama Juyeon. Aku mau ngomong sama dia. Kamu mau ikut?"

STAY || JumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang