Oleh:Devi Safitri Ramadhani
"Orang taunya aku kuat, ternyata akulah paling lemah untuk diriku"
Tentang keadaan dulu sempat terlintas mikir,ngeluh banget tentang hidup"ya allah,hidupku apa kah tak diizinnkan untuk bahagia terus ya.capek banget berteman dengan aliran air yang selalu lewat dipipi"ternyata Aku lah yang salah mengartikan cintanya Allah. Akulah yang egois untuk hidupku, ingin bahagia terus menerus.Aku lah yang kurang bersyukur selama ini,tapi aku sangat lelah.Kuat menurutmu belum tentu kuat untukku,lelah untukku belum tentu berbeda lelahnya menurutmu.Terkadang kita selalu mandang kehidupan orang lain untuk dibandingkan dengan kehidupan kita,padahal kita udah dapat porsi masing masing dari allah.begitulah tabiat kita manusia ketika kurang bersyukur....Tetapi lelah versi aku pada sekarang disetiap sujud ku,disetiap renungan diriku aku selalu berkata juga”Ya rabb,peluklah aku...aku tak sekuat yang diduga,dan aku tak punya kendali ketika tidak beriringan bersamamu...ya rabb”.Ketika ujian itu datang kepadaku,aku bagaikan daun yang tidak kokoh lagi dari pohonnya,bisa terbang kemana mana ketika dihembus oleh angin,sungguh tidak berdaya diri ini.Tetapi diri ini jika selalu dekat oleh allah,bagaikan daun yang kokoh dari pohonnya,dan tidak bisa terbang kemana mana ketika dihembus oleh angin.
Aku pernah juga diposisi lagi gak baik baik saja,padahal ngerasa hancur cape sama semuanya,gagal dalam ngelakuin semua hal,I failed to human,aku pengen semua orang melihat aku baik baik saja,sebenarnya juga aku diposisi terendah,capek untuk berpura pura,capek terus terusan harus kuat,padahal aslinya aku hancur bangett.And I wish some one would hug and say.gak apa apa,everything will be fine.rasa ingin nangis setiap waktu,rasa iri itu selalu hadir didalam hati dan pikiran.hatiku kok,aku hiasi dalam penyakit hati,aku yang terlalu lemah atau imanku.tetapi aku sadar diri bahwa imanku lah yang lemah.dan mungkin kalo bukan karna tanggung jawab yang masih banyak,mungkin aku sudah menyerah,sejujurnya lelah dengan keadaan tapi semua mengharuskan aku untuk bertahan.
“Bukan sedih tapi letih,bukan nyerah tapi lelah”
Lelah dengan keadaan saat ini,jenuh rasanya dengan situasi yang memusingkan seperti ini,memang ada banyak hal yang harus dilalui dan menunggu untuk diperjuangkan tapi disisi lain,jiwa ingin rehat sejenak untuk menenangkan diri.Garis senyuman yang ku untaikan didepan khalayak ramai,andai mereka tau itu hanyalah topengku untuk membalut lukaku.air mata yang terlintas dipipiku pun, akan terhenti.sebenarnya tidak ada kata kata lagi selain dari capek,ingin nangis.Tetapi aku tersentak ketika video syekh ali jaber berkata”Dunia ini tempatnya capek,kalo tempat istirahat kita disyurga” .Lalu aku sadari bahwa Allah ingin menguji hambanya diluar logika manusia,dan allah akan memberikan hasil dari buah sabarnya diluar logikanya juga.Tetaplah menjadi versi terbaik dirimu,tetaplah menjadi baik,walaupun lelah,berdamailah dengan keadaan,jangan menyerah.Badan boleh lelah,mata boleh basah tapi jangan menyerah.Karena pelan pelan akan kembali menjadi indah.Pada akhirnya aku tau bahagia itu sementara,kesedihan pun hanya sementara,sekarang aku kurangi ekspektasiku aku hanya ingin minta ketenangan.Hanya berdoa ingin diberi ketenangan itu agar aku selalu belajat arti bersyukur ketika sedih menghadapi ujian dan bersyukur ketika mendapatkan kebahagian itu.
Ternyata”kekuatan itu muncul bukan dikuatkan oleh keadaan,tetapi dikuatkan dengan allah.aku tanpa allah,aku bukan siapa siapa”
@DVISFTRI48
KAMU SEDANG MEMBACA
Membalut Luka dengan senyuman
Short Storykarya:Devi Safitri ramadhani "Aku kuat karna allah, aku tanpa allah. Aku bukan siapa siapa" @dvisftri48