37. Kenyamanan dan Sebuah pernyataan

1.6K 156 6
                                    

Hallo guys!!

Aku nanya deh, yang baca banyak sampe 20k tapi yang vote sedikit!

Ini sisanya pada kemana? Hargai aku dong aku nulis capek² loh, mikir berjam-jam tapi kalian malah ngga kasih vote!

Jangan jadi pembaca gelap, yang cuma baca doang tapi ngga kasih vote! Hargai aku yah guys!!

HAPPY READING!!!

















Kini seluruh murid SMA Cempaka Putih sedang istirahat, ada yang di kantin, dilapangan, dan ada yang dikelas, salah satunya Alika dkk, kini mereka berada di kantin sedang makan, sedang asik-asiknya Alika makan tiba-tiba kegiatan makan Alika diganggu oleh seseorang.

"Haii ka" sapa Bian kepada Alika yang kini berada dimeja Alika, Alika pun mendongak dan tersenyum.

"Haii kak, ada apa?" Tanya Alika kepada Bian yang masih berdiri.

"Emmm kamu makannya udah belum?" Tanya Bian kepada Alika.

"Emm udah sih, emang kenapa?" Ujar Alika dengan raut wajah bingung.

"Ikut kakak yuk" ajak Bian kepada Alika, Alika mengerutkan keningnya bingung.

"Tumben, mau kemana emang?" Tanya Alika dengan raut wajah bingungnya.

"Udah ikut aja ayok" ucap Bian kepada Alika sambil menarik Alika untuk berdiri, sebelum pergi Bian pamit terlebih dahulu kepada teman-temannya Alika.

"Alika gua pinjem dulu yah? Boleh kan?" Tanya Bian kepada temen-temen Alika.

"Boleh kak, kalau perlu ngga usah dibawa pulang" ucap Friska dengan tertawa kecil.

"Yaudah makasih yah, gua bawa Alika dulu" ucapnya sebelum dia pergi bersama Alika.

Alika dan Bian berjalan dikoridor sekolah, entahlah Alika mau dibawa kemana oleh Bian, Alika hanya ikut saja.

"Kak kita mau kemana sih?" Tanya Alika yang tangannya masih digenggam Bian.

"Ngga kemana-mana sih, kakak cuma mau ngobrol aja sama kamu" ucapnya menoleh kepada Alika, lalu mereka berjalan menuju taman belakang, sesampainya di taman belakang mereka duduk di kursi taman yang sudah disediakan.

"Ka kakak mau tanya, kamu jadi ikut OSIS ngga?" Tanya Bian yang kini mereka sudah duduk di taman belakang.

"Gimana yah kak, tubuh Alika itu lemah gampang sakit, jadi kayaknya aku ngga ikut deh" ucapnya kepada Bian yang kini sedang menatap Alika.

"Oh gitu yah, yaudah deh ngga apa-apa" ucapnya dengan senyum tulusnya.

"Maaf yah kak, soalnya tubuh aku tuh gampang sakit, jadi kalo kecapean takut drop" ucapnya dengan raut wajah bersalah.

"Santai aja ka, ngga apa-apa, ngga usah merasa bersalah gitu" ucapnya dengan mengelus kepala Alika, Alika hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Ka mata kakak sakit banget nih aduhhh" ucapnya dengan kesakitan, Alika yang mendengarnya tentu saja menoleh dan khawatir.

"Ehhh sakit kenapa? Kok tiba-tiba sakit" ucap Alika dengan wajah paniknya.

"Ngga tau tiba-tiba sakit" ucapnya agak merengek menatap Alika.

"Pake obat mata aja mau? Siapa tau nanti matanya mendingan" ucapnya yang kini mengelus mata Bian.

"Ngga mau, di tiup aja" ucap Bian merengek, Alika pun meniup mata Bian dengan pelan.

Tanpa mereka sadari ada satu orang yang melihat mereka berdua dibalik tembok, dia menatap mereka dengan emosi, matanya menyorot tajam ke mereka.

"Sial, awas saja Lo Alika, gua hukum Lo nanti" ucapnya dalam hati menatapnya dengan emosi, lalu dia pergi dari sana dengan emosinya yang memuncak.

ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang