Nino dan Faisal sedang berada di kantin, Nino terpaksa mengikuti sang tuan untuk ke kantin Sebenarnya ia malu untuk memasuki kantin Karna ia tidak kuat mendengar ocehan dari murid Yang tidak punya etika.
"Anjirr anak miskin masuk ke kantin hahaha emang nya dia punya uang?."
"Wah ngikutin FKF tuh awas nanti di porotin."
FKF: Faisal, Kiki, Farysa.
"Caper anjing."
Dimana titik caper nya? Ujar Nino dalam hati.
Nino hanya menunduk saat mendapat cemoohan yang tak pantas ia dengar, Namun sensasi panas menjalar di tangan nya.
"Awwww panas." Jerir Nino bangkit dari duduk nya.
"Ups sorry gak sengaja." Ujar Siska Setelah menumpahkan kuah baso panas ke tangan Nino.
Nino mengibaskan tangannya untuk menghilangkan rasa panas.
Siska menarik tangan Nino di bagian yang memerah "Aduh sakit ya." Ujar Siska sambil menekan tangan Nino.
Nino meringis kecil Sudah di pastikan kulitnya melepuh.
"Udah Sis." Lerai Farsya yang melihat kejadian itu.
"Ohh Lo udah terpengaruhi sama jalang ini ya?." Tunjuk Siska kepada Nino.
"Lo jual tubuh Lo berapa? sampe Farsya ngebelain gelandang kaya Lo."
"Lo kali sis yang jual diri, Itu rok kurang pendek ya? pantat bisulan Lo keliatan nohh sama baju Lo? kekecilan banget mau gue transfer Buat beli baju seragam." Timpal Kiki.
Siska semakin panas karna ejekan dari Kiki. "Liat aja Lo miskin, mungkin sekarang Lo aman karena ada di lingkungan mereka." Tunjuk nya kepada FKF.
Nino tidak menjawab sama sekali, begitu juga dengan Faisal yang hanya melihat kejadian itu sambil memakan nasi goreng nya seperti tidak ada yang terjadi.
"Fais aku mau ke toilet dulu." Nino beranjak dari duduk nya toh disini juga ia tidak melakukan apapun? makan juga tidak buat apa masih menunggu Faisal yang makan membuat dirinya lapar saja.
Nino mencuci tangan yang terkena tumpahan baso, meskipun perih tetap ia paksakan.
Pelajaran jam terakhir telah selesai Nino menggendong tas lusuh nya untuk keluar dari kelas ia harus mencari pekerjaan agar bisa membiayai sekolah dan hidup nya.
••••••••••••••••••
Nino mampir ke Cafe milky sudah tidak asing dengan tempat ini bagi kalangan anak muda, Cafe ini terkenal dengan Kopi dan wafel yang enak.
Nino masuk ke dalam mencari pemilik cafe ini. "Permisi apa masih ada lowongan?." Tanya Nino.
"Oh masih kebetulan kurang satu orang." Ujar orang itu.
"Saya bisa kerja ko kak, tapi paruh waktu dari pulang sekolah." Ujar Nino menggebu-gebu.
"Haha iya santai aja, bisa ko kebetulan emang sip sore yang kosong. Lo bisa kerja mulai hari ini juga."
Mata Nino berbinar "Beneran kak?."
Orang itu menjulurkan tangannya untuk berkenalan. "Iya, kenalin Gue Satria pemilik cafe ini."
Nino menjabat nya dengan baik. "Nama aku Nino Valerio." Nino tidak mencantumkan Marga nya buat apa coba.
Satria mengangguk mengerti, sepertinya semangat Nino berkobar seperti api.
"Aku mulai kerja nya apa kak?." Tanya Nino.
"Ganti baju dulu, Kerjaan Lo cuma anterin makanan ke setiap meja."
KAMU SEDANG MEMBACA
FANO
RandomKalo bisa jangan tunggu and. Follow dulu yuu biar nanti dapet notip kalo udah update 💋. "Peluk dulu gue lagi sedih." Ujar Faisal mengangkat tangan nya untuk mempersilahkan Nino agar masuk ke dalam pelukannya "Cium duluu." "Gendong." "Cium." "Gak...