.
"Tuk… Tuk… Tuk… "
Suara pantulan batu dari jendela kian mengeras, hingga membangunkan Arisha dari tidurnya yang lelap.
"Ah elah, siapa sih pagi-pagi nimpukin batu ke jendela" Gumam Arisha yang masih setengah tidur.
Segera ia berjalan mendekati suara tersebut berasal, Sinar mentari kini menyelimuti kamar Arisha secara perlahan.
"RISHA BANGUN, KATANYA MAU NEBENG SEKOLAH BARENG GUE" Ujar Bhivan yang sembari berteriak.
"BHIVAN JANGAN TERIAK TERIAK"
Teriak Mama Wylona dari lantai bawah.Seketika Bhivan menjadi kalang kabut mendengar teriakan sang mama yang menggelegar dari arah lantai bawah.
Arisha yang menyaksikan kejadian tersebut sontak tertawa dan menjulurkan lidahnya ke arah Bhivan.
"Ngadi-ngadi sih lo Kak" Ujarnya kepada Bhivan.
***
"Bhivan, titip Arisha di sekolah barunya yaa. Kalo dia macem-macem langsung lapor sama tante ya"
"Siap Mama Airin, nanti aku laporan ke tante 24/7"
Ujar Bhivan sembari melirik usil ke arah Arisha
"Yaudah Ma, aku sama kak Bhivan berangkat dulu. Harus buru-buru soalnya Kak Bhivan udah janjian sama kak Lula mau ketemuan pagi-pagi di kelas" Pamit Arisha kepada mamanya
"EH, BOONG ITU TAN"
"Yaudah sana jalan cepetan! Kasian pacarnya Bhivan nungguin"
"Okey, dadah mamaaaa. Nanti pulang aku bawain telur gulung yaaa"
Ujar Arisha yang sudah duduk di jok belakang motor milik Bhivan.
.
.Akhirnya mereka bergegas pergi ke sekolah mereka bersama-sama, mengendarai motor kesayangan Bhivan.
"Bejo" Namanya, entah apa pikiran Bhivan sehingga memberikan nama "Bejo" Untuk motor kesayangannya itu.
."Sumpah, lo bisa ga sih jangan bikin gosip di kalangan ibu-ibu ga si? " Tanya Bhivan yang memecahkan keheningan diantara dirinya dan Arisha.
"Lah emang bener kan kak, lo mau ketemuan sama ayang lula di kelas"
"Ya iya, tapi kan gue lagi backstreet Rishaaaaa"
"Yaudah si, lagian masih bocil pacaran"
"Ni anak lama-lama gue turunin juga di tengah jalan" Gumam Bhivan
***
"KAK LULA, TADI KAK BHIVAN GODAIN TUKANG JAMU DI PENGKOLAN OJEK DEKET SEKOLAH KAK"
"HAH SERIUSAN SHA??!?!? "
"Ya gusti, kenapa hamba ditakdirkan berteman bahkan sampe sepupuan sama yang namanya Arisha Raveena"
Batin Bhivan
"Engga loh Lul, dia boong"
Elak Bhivan sembari mencoba menjelaskannya kepada Lula"Halah alesan aja lo Van"
"Dahlah anpren aj kita Sha"
"Dih ambekann. Yaudahlah aku mau ke kelas dlu! Dadah Kak Bhivannn!!Geplakin aja kak lul"
"Siap Sha!"
***
(Room Chat)
" Gue tiba-tiba jadi inget pas Kak Bhivan dulu deh, sering banget bikin lagu. Terus abis itu gue di suruh dengerin lagi buatan dia "
Batin Arisha(Flashback)
"ARISAN! "
Panggil Bhivan dari seberang balkon kamar Arisha.Kebetulan kamar Bhivan dan Arisha berseberangan, dan keduanya memiliki balkon yang saling berhadapan.
"NAMA GUE ARISHA BUKAN ARISAN"
Bantah Arisha menginterupsi Bhivan"Sama aja elah, nih gue abis bikin lagu. Lo dengerin deh"
"Bentar, ini lagu bucin lagi bukan? " Tanya Arisha memastikan.
"Hehehe"
"Budak cinta sia mah"
"Udah lo dengerin aja"
"Hooh, yaudah sok atuh" Ucap Arisha yang kini berdiri bersandar di pagar balkon sembari memegang handphone miliknya.
Malam itu Bhivan menyanyikan lagunya di hadapan sepupunya Arisha.
"Sip cakep, ini lagu buat Kak Lula kan? "
"Dih, kok lo tau sih"
"Yailah, gue tau dari jaman kita bocil lo udah demen kan sama Kak Lula"
"Iya sih.. "
"Tenang aja, gue udah rekam kok yang tadi. Bahkan udah gue kirim ke Kak Lula"
"DIH SHA, JANGAN SHA NTAR KETAUAN"
"Chill dude"
"Cal cil cal cil, ulangan bahasa Inggris lo aja masih remed sok sok ngomong bahasa Inggris"
Tiba-tiba…
KAMU SEDANG MEMBACA
Arisha Dan Janji
Fiksi Remaja"Kak Lula, Kak Bhivan! Pokoknya kita harus sahabatan selamanya sampai kita udah jadi kakek dan nenek nenek! " Ujar seorang gadis sembari menatap dua orang yang ada di hadapannya "Janji Sha! " "Nanti Arisan kalo udah tua pasti giginya tinggal dua!" "...