bandara1

13.9K 699 2
                                    

***skip

Beberapa minggu kemudian sejak ali tinggal satu atap bersama prilly hubungan mereka semakin membaik. tetapi prilly masih belum bisa melupakan kejadian yang membuat ia benar benar kecewa (maaf sampai sini aku belum bisa kasih tau kejadiannya gi mana ikutin aja storyku nanti juga bakal tau gi mana kejadiannya)

Siang ini prilly dan ali akan pergi ke bandara menjemput kedua orang tua mereka.

Sebenarnya kedua orang tua ali dan prilly yang merencanakan agar mereka bisa tinggal 1 rumah dan bisa memperbaiki hubungan mereka.

Prilly pov

Aku sedang bersiap siap untuk pergi menjemput bokap nyokap gue di bandara bareng ali. Aku senang sekali hari ini ali bakal out dari rumah gue.

Saat aku sedang memoles mukaku dengan bedak tiba tiba saja pintu kamarku ada yang mengetuk dan seperti ada orang yang memangil namaku siapa lagi kalau bukan ali. Lagian di rumah ini hanya ada aku dan ali ya bi inem belum balik lagi ke rumah aku juga gak tau apa alesan bi inem pulang kampung.

"Bentar li" ucapku lalu dengan segera mengambil tas selempangku dan membuka pintu kamarku

"Hey cantik" ucap si ali menyambutku saat aku membuka pintu

Dia bilang aku cantik cantik dari mana sekarang aku hanya menggunakan rok putih dan kemeja puti dan sepati high heels hitam dan tas selempang warna hitam, rambutku aku biarkan tegerai rapi

"Cie bajunya sama kaya aku" ucanya lagi aku baru sadar bahwa ali juga memakai kemeja putih legannya ia gulung sampai siku kemaja yang ali kenakan sangat pres jadi menampakkan dada bidang yang ia miliki dan celana hitamnya aku dan dia juga sama sama memaikan kaca mata hitam.

" lo ngikutin gue kan, lo pengen couplelankan sama gue kan, hayo ngaku lo" kata ku

"Ehh kok aku yang di tuduh ngikutin aku kan selesai duluan jadi bukan aku yang ngikutin tapi kamu cantik" ucap ali sambil mencolek dagu ku namun segera ku tepis tangan ali

" ohh ya udah lo tunggu sini gue mau ganti baju dulu" ucapku dan berbalik memasuki kamar namun saat aku akan akan bejalan masuk kamar ali menarik tanganku mengandengnya dan bejalan ke arah garasi

"Ih ali lepasin, gue gak mau couplelan sama lo " ucapku sambil melepaskan tanganku dari gengamam tangan ali

"Prilly kalau kamu sekarang ganti baju kita akan telat sampai bandara sayang. bagaimana siih ?" Ucapnya lagi

" sayang sayang mata lo peang. Jangan panggil gue SAYANG ali !!!" Ucapku berteriak tepat di telinganya

" emang kenapa orang aku emang sayang sama kamu dari dulu, emangnya kamu ngelupain aku gitu aja " ucap ali lalu meninggalkan aku.

Aku tak habis fikir dengannya bisa bisanya dia bilang aku seperti itu bagaimana aku sayang sama dia jika dia membuat aku kecewa dulu.coba saja dulu dia tidak membuat aku kecawa mungkin saja aku akan kembali mencintainya saat ini.

Aku berjalan ke luar rumah aku mengunci rumah dan segera masuk ke dalam mobil.

Selama perjalanan kami hanya dia saja ali fokus dengan jalanan aku sendiri fokus dengan getgedku.

"Mau sampai kapan di dalem mobil, udah sampai nih" ucap ali sambil memerhatikanku kayanya ali sudah memerhatikanku dari tadi deh.

Aku melihat sekelingku dan ternyata benar kita sudah sampai di bandara

"Kenapa gak bilang dari tadi ?" Ucapku sinis pada ali

"Kamunya sih terlalu asik sama getged kamu sampai sampai kamu gak sadar kalau kita udah sampai, bagaimana kamu mau sadar kita udah sampai, kamu saja tak sadar aku memerhatikan mu dari tadi"ucap ali panjang lebar.

"Sudah lah ayo turun" ajak ku padanya

Aku dan ali pun turun dari mobil kami berjalan masuk ke dalam bandara kalian tau saat kami berjalan banyak sekali sepasang mata yang memerhatikan aku dan ali, aku juga sempat mendengar beberapa orang bilang kalau aku dan ali adalah pasangan serasi. Tunggu orang bilang apa, pasangan serasi ohh tidakk tidakkk aku tak mau mempunyai pasangan seperti ali. Walaupun ia memenuhi kriteria laki laki yang aku suka, bahkan ali mencapai 90% sebagai laki laki kriteria ku.

Aku dan ali memutuskan untuk menunggu orang tuangnya di salah satu cafe yang tersedia di bandara ini. Lagian kalau aku cari, dalam waktu 3 jam pun aku tak akan bertemu mamah dan papah karna bandara ini sangat penuh sekali.

Saat aku sedang menikmati pesanan kami sambil menunggu orang tua kita mendarat . terdengar suara dari tempat informasi bahwa pesawat yang di gunakan oleh orang tuaku dan ali menabrak salah satu gunung akibat cuaca yang jelek. Seketika air mataku mengalir ali langsung memeluku, menenangkanku dan mengajaku ke tempat informasi untuk memastikan bahwa ini bukan pesawat yang di gunakan orang tua ali dan prilly.

Tempat infomasi ini sedang banyak di kerubungi oleh orang orang. Ali menggandeng tangan ku sambil berusaha menerobos agar bisa sampai depan untuk memastikan informasi ini. Namun tiba tiba saja aja orang yang menyelinap di antara aku dan ali membuat gemgaman tangan ali terlepas dari tanganku, aku berusaha menyusul ali namun aku malah terdorong seseorang hingga aku jatuh dan lebih parahnya lagi saat aku jatuh ada seorang perempuan memakai high heels menginjak tanganku. Ku tarik tangan ku aku merintih kesakitan jari jari tanganku merah dan membengkat, aku memutuskan untuk keluar dari segerombolan orang orang ini dan menunggu ali di cafe tadi.

Aku terus menangis karna aku tidak tau pasti tentang infomasi itu dan jari jari ku yang membengkak berwana merah. Rasanya sakit sekali tanganku tapi aku tidak peduli yang aku pedulikan saat ini adalah orang tuaku.

Cukup lama aku menunggu ali tepatnya sudah 2 jam aku menunggu ali tapi ali tak kunjung mendatangiku. Apa dia tidak mencari ku saat gemgaman itu terlepas tega sekali kalau ali benar benar tidak mencariku. Aku memutuskan untuk terus menelfon ali namun selalu berada di luar jangkauan membuat aku kesal. Saat aku sedang menelfon ali  tiba tiba ada seseorang yang memanggil namaku sambil memegang punggukku.

Siapa yah kira kira

TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang