38. Diserang Sosok Ghaib

1.6K 136 1
                                    

Tolong jangan jadi pembaca gelap!

Kalian harus vote! Hargai aku sebagai yang nulis cerita ini!

Happy Reading!!


















Kini Alika sedang berada di dalam kamarnya, dia sedang tiduran diatas kasur menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong memikirkan hidupnya.

"Kenapa engkau beri cobaan seperti ini tuhan, jika aku sudah tidak kuat untuk menerima cobaan darimu, tolong, bantu aku tuhan agar aku kuat menerima semua cobaan darimu" Ucapnya dalam hati dengan tatapan kosongnya.

Alika masih melamun, tanpa diduga tiba-tiba badan Alika terasa sangat sakit, seketika Alika tersadar dari lamunan tersebut.

"Sssshhhhh aaarrrggghhh sakit sekali" ucapnya dengan memegang punggungnya, Alika meringkuk menahan sakit itu, dadanya sangat sesak, tubuhnya seperti ditusuk dengan pisau.

"AAARRRGHHH SAKITT, ssshhhh Ita tolongin gua" ucap Alika dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya, Alika sudah mengeluarkan air matanya karena rasa sakit tersebut.

"Ini kenapa sangat sakit sekali, dada gua susah nafas dan seperti dihantam sesuatu, tolongin gua siapapun" ucapnya dalam hati, tubuh Alika kaku semua, tubuh Alika tidak bisa diam karena rasa sakit disekujur tubuhnya, Alika terpejam dengan air matanya yang terus mengalir.

"Ta tolongin gua sssshhhh sakit, kak Bian tolongin Alika" ucapnya dalam hati berharap mereka mendengar panggilan dari hatinya.

"AAARRRGHHH SAKITTTT" teriak Alika dengan meringkuk kesakitan, dadanya terasa sesak seperti dihantam sesuatu di hatinya, tubuhnya terasa sangat sakit, entahlah Alika tidak tahu kenapa tiba-tiba sakit seperti ini, Alika berusaha mengambil ponselnya diatas nakas untuk menghubungi Phitaloka ataupun Bian.

Itatatatata

Ta tolongin gua
Ta tolongin gua plisss
Sakit ta tolongin gua

Alika menghubungi Phitaloka karna tubuhnya semakin sakit, tidak ada balasan dari dia, Alika menghubungi Bian untuk meminta pertolongan.

Kak Bian

Kak tolongin Alika
Kak tolongin
Sakit kak tolongin

Tidak ada balasan lagi dari Bian, tubuhnya semakin sakit, Alika susah payah menghubungi mereka untuk meminta pertolongan, beberapa menit kemudian ada notifikasi masuk dari ponselnya.

Ting

Itatatatata

nanti temen gua kesana buat bantuin Lo


Alika melihat pesan dari Phitaloka lalu dia tidak membalasnya karena tubuhnya semakin sakit, Alika paham siapa teman Phitaloka yang pastinya dia bukan manusia, Alika sudah menangis dari tadi, matanya sudah sembab.

"AAARRRGHHH sssshhhhh" teriak Alika kesakitan, punggungnya seperti ada yang menekannya dengan kencang, entahlah Filling Alika sekarang di kamarnya seperti banyak orang, disini seperti ada Bian dan teman Phitaloka dan makhluk tak kasat mata lainnya, yang Alika rasakan disini hawanya sangat panas seperti di kelilingi oleh mereka-mereka.

"Aaarrrggghhh sakit, udah sakit" ucap Alika dengan desis kesakitan, air matanya terus mengalir, tubuhnya sangat sakit, tetapi setelah beberapa menit kemudian tubuhnya sudah tidak terasa sakit, Alika membuka matanya, matanya sangat sembab karena dia menangis dari tadi, Alika menengok sekeliling kamarnya, sepertinya sekarang di kamarnya Alika merasakan masih ada orang yang mengawasinya, setelah tubuhnya baikan Alika segera mengambil ponselnya karena sejak tadi ponselnya berbunyi.

ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang