26

719 49 8
                                    

Hallo semua!!
Udah satu bulan lebih ya, gimana nih ada yang kangen arga ga?

maaf aku telat banget up nya ya
.
.
.

Sudah beberapa hari ini Arga selalu merenung mengingat semua perbuatan nya bersama Rafka belakangan ini, apakah dirinya menyukai setiap detail apa yang Rafka lakukan padanya? Tapi Arga merasa ia masi menyukai wanita ia masi normal itu yang ada di otak Arga saat ini

"Ga are you ok?" Tanya Evan yang sejak tadi memperhatikan Arga yang terus mengerutkan dahinya

"Gw gapapa cuman lagi banyak yg gw pikirin belakangan ini" Jawab Arga yang mulai frustasi dengan fikirannya yang mulai berkeliaran di kepala cantik nya

"Lo bisa cerita sama gw" Ucap Evan yang tak tega melihat Arga mulai pasrah dengan fikirannya

"Gw mau nanya tapi ini gaada hubungan nya sama gw"

"Lu pernah pacaran sama sesama kan?" Lanjut Arga dengan hati hati

"Ya pernah lah bego gw pan gay" Jawab Evan sambil merotasi kan kedua bola matanya jengah

"Maksud gw gimana rasanya pacaran sama sesama?"

Bukannya menjawab justru Evan menaikan sebelah alisnya bingung, mengapa teman nya ini yang katanya homophobic mulai menanyakan sesuatu tentang hal tersebut

"Gw serius sialan gw cuman pengen tau aja bukan berarti gw homo juga" Kesal Arga yang tak mendapat jawaban malah mendapatkan tatapan menyebal kan dari Evan

"Biasa aja kaya lo pacaran ama cewe, cuman lebih spesial aja kalo lo beneran suka sama pasangan sesama lo" Jawab Evan akhirnya, karena ia pun bingung harus menjawab apa

"Bokap nyokap lo gamarah soal ini?" Tanya Arga penasaran

"Yamarah lah anjing buktinya gw di sini sekarang" Jawab Evan yang kembali mengingat dimana dirinya diusir oleh Ayahnya sendiri akibat orientasi dirinya yang keluar jalur

Arga yang melihat Evan sedih pun mengelus pucuk palanya lembut merasa tak enak telah menanyakan itu

"Tolol gw bukan anak kecil" Kekeh Evan yang merasa aneh saat Arga mengelus kepala nya, seperti rasa nyaman yang tak bisa di jelaskan

"Udeh clubbing aja kita" Sorak Arga antusias

Evan yang melihat senyum Arga lagi pun ikut tersenyum lega

"Gw gasuka club biasa" Jawab Evan sembari melipat kan kedua tangan nya di dada

"Maksud lo?" Tanya Arga bingung

"Rainbow clubs" Bisik Rafka yang lansung membuat kedua bola mata Arga membesar

Pasal nya ia tau club yang di maksud Evan adalah club khusus kaum belok mau wanita maupun pria, tapi ia sudah penat ia ingin liburan sedikit

Beberapa detik berfikir akhirnya ia pun menyanggupi tawarab Evan yang tentu saha membuat Evan senang

***

Bau alcohol mulai memenuhi seluruh ruang utama rainbow clubs begitu juga para pasangan sesama yang mulai menari di bawah alunan musik hip hop

Hampir saja Arga hilang oleh lautan manusia yang menari jika saja Evan tak merangkul bahunya yang kecil

"Mau apa?" Tanya Evan ketika mereka telah duduk di bangku dekat meja bartender

"Bebas"

"Ci biasa ya" Ucap Evan pada bartender pria cantik yang di berii acungan jempol olehnya

"Lo sering kesini?" Tanya Arga sembari melihat sekeliling

"Hm"

"Ko gw gatau si Van" Ucap Arga lagi yang masi menjelajah isi dari club tersebut

"Lo nya aja kebo jadi gatau gw keluarnya kapan" Jawab Evan dengan kekehan

***

Sudah tiga gelas vodka Arga habiskan, Evan pun sibuk berbincang dengan teman nya yang baru saja datang, badan Arga ikut meliuk liuk kedalam hanyutan musik yang di putar, ia bisa merasakan ada tangan menjijikan mendarat di bokong mulus nya

Dengan kasar Arga mendorong tubuh seseorang yang berada di belakang nya

"Sialan gw bukan homo" Maki Arga kesal menatap pria yang kelihatan seumur dengan nya

"Terus lu ngapain ke sini kalo bukan homo baby" Bisik pria itu

"Bukan urusan lo anjing" Kesak Arga yang langsung keluar dari lautan manusia yg beberapa dari mereka mentap nya lapar

"Van gw mau pipis" Rengek Arga pada Evan yang masi berbincang dengan ketiga teman nya itu

"Ya lo tinggak ke kamar mandi aja Ga, lo uda gede bukan anak kecil" Jawab Evan yang geleng geleng melihat Arga yang setengah mabuk

"Sialan lo" Rungut Arga yang langsung pergi meninggalkan Evan

"Mainan baru?" Tanya pria bermata biru sembari terus menatap Arga yang telah hilang di belokan jalan

"Bukan dia anak nya temen bokap gw" Jawab Evan

"Cantik" Ucap pria berwajah datar yang sejak tadi hanya diam saja

Evan yang tahu siapa yg di sebut cantik oleh teman nya itu pun menatap serius pada teman nya

"Lo semua gabole sentuh milik gw" Sarkas Evan yang memikirkan ucapan gila nya itu, milik nya? Haha sepertinya dirinya benar benar gila

Bad FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang