"SAENGILLL CHUKAEEEE MELODY !!!!"
Aku yang masih berlarian di koridor salah satu lantai di gedung bertingkat ini menolehkan kepalaku, melambaikan tangan ke arah beberapa staf yang tadi meneriakkan ucapan selamat ulang tahun untukku. Tidak ada rasa canggung antara kami. Tentu saja, karena bisa dibilang, aku dibesarkan di gedung ini. Semua orang mengenalku. Dimulai dari para direktur di lantai paling atas-yang mana mereka semua adalah para ayahku-sampai pada para manajer, staff dan seluruh petugas kebersihan yang ada. Mereka semua mengenalku.
Tujuanku adalah ruangan paling ujung yang ada di lantai ini. Mereka menyebutnya sebagai Pink Room, Ruangan Merah Muda. Seluruh ruangan itu memang dicat dengan warna merah muda. Dan alasan kenapa aku ke sana adalah karena setiap tahun, orang-orang yang aku kenal dengan baik di gedung ini menyimpan kado ulang tahun untukku di sana.
Awalnya sih, ide untuk menyimpan semua kadoku di sana adalah ide dari Renjun Oppa. Salah satu cara untuk merayakan ulang tahunku, kami berdua kan bermain mencari harta karun di ruangan itu. Lalu, tahun-tahun berikutnya, kegiatan itu menjadi rutinitas di setiap ulang tahunku. Setiap tahun, mereka akan menyimpan kado-kado ulang tahunku di sana. Meskipun sekarang ini, aku tidak lagi bermain mencari harta karun di ruangan itu.
Tidak ada Renjun Oppa.
Dengan tenaga yang terbilang cukup keras, aku menggeser pintu Pink Room ke samping. Senyum lebar tercetak di wajahku saat aku melihat dua punggung pria yang berdiri membelakangiku.
"CHENJI OPPA !!!!" seruku.
Chenle Oppa dan Jisung Oppa. Aku memanggil mereka berdua dengan akronim dari nama mereka. Chenji. Chenle dan Jisung.
Keduanya membalikkan tubuh mereka saat mendengar seruanku. Seperti saudara kembar, mereka berdua merentangkan kedua tangan mereka, dan dengan segera aku menghambur ke arah mereka.
"Happy birthday our pink princess...." ucap Chenle Oppa. Dia mengusak lembut puncak kepalaku saat mengatakan ucapan selamatnya. Jisung Oppa juga melakukan hal yang sama.
Yes.... Mereka seperti saudara kembar. Padahal Chenle Oppa lahir satu tahun lebih awal daripada Jisung Oppa.
Aku melepaskan pelukan mereka. Lalu kemudian menengadahkan kedua tanganku ke arah mereka.
"Sonmul....."
Jisung Oppa tergelak. Tangannya bergerak untuk menunjukkan tumpukan hadiah yang ada di belakang mereka.
"Hadiahmu sudah sebanyak ini, Melody.... Apa masih harus meminta hadiah lagi dari kami ?"
"Tentu saja.... Dia kan putri pink kita... Gaja, Oppa membelikan sesuatu yang hebat untukmu...." Chenle Oppa menarik tanganku supaya aku mendekati tumpukan hadiah ulang tahun yang menggunung di sudut ruangan. Dia mengambil satu diantaranya lalu memberikannya padaku.
Dengan sangat antusias, aku menerima kado dari Chenle Oppa, membukanya dengan semangat. Senyumku semakin mengembang saat aku berhasil merobek semua kertas warna warni yang membungkus kado dari Chenle Oppa.
"Woaaahh !!!! Ini ponsel keluaran terbaru !!! Bukannya ponsel ini baru akan dirilis besok ? How did you get it, Oppa ?" Aku membuka kotak, mengangkat ponsel warna putih susu ke atas, menatap benda itu dengan takjub.
"Aku ini Zhong Chenle, Melody-ah.... Kau tidak lupa kan penggemarku memanggilku dengan sebutan apa ?" Chenle Oppa mengerling ke arahku.
"Tuan Muda Zhong...." sambung Chenle Oppa.
Aku menoleh ke belakang. Memeriksa ekspresi yang akan dibuat oleh Jisung Oppa saat mendengar Chenle Oppa menyombongkan diri di hadapanku, dan di hadapan Jisung Oppa. Dan benar saja, Sudut bibir Jisung Oppa terangkat.
"Kau benar-benar sangat kekanak-kanakan, Hyung... Kita sudah melewati usia tiga puluh sekarang. Mana ada lagi penggemar yang memanggilmu dengan sebutan Tuan Muda Zhong...." cibir Jisung Oppa.
"Tiga puluh itu masih muda, Jisung-ah.... Aku ini awet muda.... Wleeee...."
"Cihhh...."
Aku tergelak di tengah-tengah perdebatan tidak penting mereka. Setelah sekali lagi memeluk Chenle Oppa untuk menunjukkan rasa terima kasihku, aku menyimpan ponsel baruku itu dan berjalan mendekati tumpukan hadiah. Mataku memindai satu per satu hadiah-hadiah yang ditujukan untukku itu. Jantungku berdegup dengan kencang. Aku berharap, satu nama yang selama ini selalu aku tunggu, akan muncul hari ini.
Tapi tidak ada.
Nihil.
Aku bahkan berulang kali memeriksa siapa tahu ada hadiah yang terlewat olehku.
"Melody-ah...." panggil Jisung Oppa. Aku yang masih berjongkok, menolehkan kepalaku ke belakang.
Saat pandangan kami bertemu, aku bisa melihat Jisung Oppa menggelengkan kepalanya.
"Obbseo..." ucap Jisung Oppa pelan.
Chenle Oppa ikut berjongkok di sampingku.
"Tahun ini juga tidak ada hadiah dari Renjun Hyung. Mianhae Melody...." ucap Chenle Oppa. Tangannya terulur untuk mengusap punggungku.
Aku tersenyum tipis. Sudah lewat sepuluh tahun, tapi Renjun Oppa tidak pernah kembali. Tidak memberi kabar apapun padaku. Satu-satunya kabar yang aku tahu tentang Renjun Oppa adalah dari sebuah potongan berita yang aku cetak dari internet. Berita yang dirilis sehari setelah pernikahan Taeyong Oppa dan Faith Eonni.
Berita tentang hiatusnya Renjun Oppa dari NCT Dream.
"Gwaenchana, Melody-ah. Siapa tahu tahun depan Renjun Hyung mengirimkan sesuatu untukmu...." hibur Jisung Oppa. Aku menganggukkan kepalaku. Dengan bantuan Chenle Oppa, aku menegakkan tubuhku. Mereka berdua menggenggam tanganku.
"Pestamu kali ini diadakan di Inje kan ?" tanya Jisung Oppa. Aku tahu dia sedang berusaha mengalihkan pikiranku.
Aku mengangguk. Tahun ini, pesta ulang tahunku memang akan dirayakan di Inje, di rumah Taeyong Oppa dan Faith Eonni. Selain pesta ulang tahun, mereka akan merayakan kelulusanku dari bangku Sekolah Menengah Atas. Sebentar lagi aku akan menjadi Mahasiswi Jurusan Seni Musik Kontemporer, jurusan yang juga diambil oleh Faith Eonni.
"Mau Oppa temani untuk membeli beberapa pakaian baru ? Kau bisa menggunakannya saat pestamu nanti...." tawar Jisung Oppa.
Aku mengangguk. Tidak ada gunanya lagi aku ada di ruangan ini kan ? Aku juga tidak akan membiarkan kebahagiaan hari ulang tahunku berkurang...
Seperti kata Jisung Oppa....
Mungkin tahun depan, Renjun Oppa akhirnya akan mengirimkan hadiah ulang tahun untukku.
🎀🎀🎀
Introduce :
Lee Melody
18 Tahun
Pink Lover
KAMU SEDANG MEMBACA
Unmei no Akai Ito
FanfictionUnmei no Akai Ito, selanjutnya disebut sebagai Benang Merah Takdir, merupakan kepercayaan Jepang yang sebetulnya berasal dari Cina. Konon, di jari kelingking setiap orang ada benang merah yang tak kasat mata, yang akan terhubung dengan jodohnya. Han...