15. boti jadi-jadian

8 2 0
                                    

Hallo!
SELAMAT MEMBACA

****

Jam istirahat terakhir berbunyi Menyuarakan aspirasi cacing yang sudah meletup-letup di perut para siswa untuk segera berlari menuju kantin sekolah yang penuh dengan makanan.

Mengisi perut dengan makanan-makanan menggugah selera, Menguras isi kantong yang berisi kertas-kertas bernominal.

Ayuni dan Ken beristirahat sejenak setelah beberapa jam bergulat dengan soal-soal angka yang memuakkan mata para pembaca. Mereka duduk di bangku kantin dengan beberapa minuman juga makanan yang tersaji.

Ternyata selera mereka sama, sama-sama menyukai makanan pedas yang mengocok perut. Bakso dengan lelehan sambal merah merona membangkitkan semangat empat lima untuk segera memakannya.

"Kak Kala!" Ayuni memekik lumayan kencang memanggil Akala sedang berdiri menunggu bakso

Akala berbalik badan mencari sumber suara. Mata nya tertuju pada Ayuni yang sedang melambai-lambai kan tangan nya dari kursi yang ia tempati.

"Sini kak!" Undang Ayuni lagi

Akala mengangguk
"Sebentar ya." Ucapnya tanpa suara, mendapatkan acungan jempol oleh Ayuni.

Ken yang melihat interaksi keduanya seperti gelisah, hatinya juga aneh. Akala dkk berjalan ke arah Ayuni dengan semangkuk bakso ditangannya  sekaligus es teh tarik.

"Kak Ken, itu ada kak Akala sama temen-temen nya. Biar gabung sini ya kak?" Ayuni meminta izin pada Ken

Ken tak masalah, dirinya hanya mengiyakan permintaan Ayuni. Toh meja-meja lain juga sudah terisi penuh oleh seluruh warga sekolah yang mengisi perut.

Gradi, Giska, duduk berhadapan dengan posisi Giska di sebelah Ayuni dan Gradi di sebelah Kenan. Begitu juga dengan Akala dan Artha yang duduk berhadapan.

"Hallo brok!" Gradi dan Kenan saling berjabat seperti geng-geng jaman sekarang

"Gimana kabar Lo?" Tanya Gradi pada Kenan

Kenan terkekeh
"Seperti yang Lo liat browww, gue baik-baik aja."

Mereka berenam bercengkrama banyak. Membicarakan topik dari A sampai dengan Z, sangat akrab sampai-sampai mereka di tegur oleh siswa lain karena terganggu dengan suara tawa yang menggelegar sepanjang bercerita.

Akala hanya ikut terkekeh kecil saja, dirinya tak bersemangat mengikuti gurauan-gurauan yang teman-teman nya lempar, fokus nya kini hanya pada Ayuni yang sedang tertawa mendengar guyonan dari Kenan.

Tersirat rasa bahagia dalam hati Akala melihat Ayuni tertawa lepas seperti dulu ketika dirinya masuk ke dalam got. Terlalu cantik untuk di lupakan, saat tertawa Ayuni lebih imut daripada ketika diam.

Ayuni sama sekali tidak menghiraukan Akala yang sedang menatap nya dalam. Tidak terlihat risih sekalipun karena dirinya tak fokus pada Akala, hanya Kenan, Gradi, dan Giska.

Entah mengapa Artha juga ikut diam, hanya sesekali tertawa agar dirinya terlihat mengikuti' arah guyonan yang memusingkan. Pandangan nya tertuju pada Akala yang sedang mesam-mesem memandangi wajah ayu Ayuni.

Tapi dapat di lihat dari kilatan mata Akala seperti terlihat sendu memandang Ayuni dan Kenan. Sampai makan bakso dihadapan nya pun sepertinya enggan. Hanya mengaduk-aduk saja, lalu menambahkan saos dan kecap secara sembarangan. Entah rasanya seperti apa.

Bel pelajaran terakhir berbunyi membuat mereka terpaksa menghentikan aksi guyonan ini. Akala dkk bangkit bergegas masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran terakhir. Berbeda dengan Ayuni dan Kenan, mereka akan melanjutkan pembahasan soal matematika hingga pukul empat sore.

AKALA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang