27 | di luar kendali

1.7K 86 28
                                    

___________________

Sekarang, demi membuang waktu kalian plus mengusir kebosanan, Monita akan melakukan studi kualitatif mengenai perilaku manusia atau bahasa gaulnya menggibah, perihal se-brengshake apa para crocodile profesional alias teman-temannya ini, dalam memperdaya cewek-cewek naif yang otaknya tercipta 0,0001 persen lebih bloon dari dia.

Mari langsung mulai dari si ketua dan wakilnya yakni Denil dan Calvin, yang punya jangka waktu pacaran berkisar dua hingga tiga minggu, tapi kalau agak sayang, bisa bertahan satu bulan.

Seringnya, yang mereka pacari itu adalah dua cewek bersahabat, dengan maksud biar lebih gampang mengatur waktu nge-date. Cara mereka tebar pelet juga hampir sama. Kalau bukan pakai gombalan maut hasil colong dari Twitter, berarti pakai lagu bucin yang dinyanyikan syahdu dengan petikan gitar. Berhubung kelemahan para cewek terletak pada telinga, ya sudah jelas dua cara ini mujarab bikin klepek-klepek.

Lantas, jika sudah mulai bosan terlebih si cewek tipe yang terlalu manja, suka mengatur ini-itu, cemburuan akut, dan tiap hari ngambek nggak jelas, maka jalan keluar terbaik adalah lo-gue end alias p u t u s.

Putusnya pun ada dua cara. Bisa pakai teknik bawang seperti, "kita sampai sini aja, ya. Kayaknya bukan aku orang yang bisa bahagiain kamu." Terdengar menggelikan dan super dramatis, tapi mampu bikin para cewek nangis bombay cirambay bak kehilangan separuh napas mereka, lalu kadang nekat menjadikan Monita sebagai tempat pembuangan curhat. Atau pakai teknik boncabe oplos cabe rawit, yakni, "gue udah nggak ada perasaan sama lo. Kita putus." Yang mana berhasil bikin para korban naik darah kemudian berubah jadi rubah ekor sembilan, dan Monita amat antusias mengompori mereka buat menampar atau menendang dua teman laknatnya itu.

Hanya saja, karena dunia yang sesat ini sejatinya mengutamakan mereka yang good-looking dan good-rekening, maka bukan hal sulit bagi Calvin dan Denil untuk menemukan cewek tolol lain, yang mau-mau saja memberikan hatinya dipermainkan oleh playboy cap kepala biawak seperti mereka. Kalau kata Mas Al Ghazali sih, cinta itu memang buta dan tuli.

*

Lanjut kepada Tuan Muda pemilik harta kekayaan unlimited, as known as Aiden.

Sedikit berbeda dengan Calvin dan Denil, crocodile yang satu ini nggak begitu suka meresmikan sebuah hubungan, alias maunya mesra sebatas teman doang. Jangka waktu dia bersama cewek pun agak lebih lama, berkisar satu setengah sampai dua bulan.

Selain punya pesona paripurna sebagai Kapten Basket, Aiden terkenal sangat murah hati kepada gebetan-gebetannya. Dalam arti, sebab punya duit yang kelewat banyak, dia jadi nggak ragu membelikan apa saja yang si cewek mau, even itu barang bermerek atau limited edition. Aiden memang jarang punya waktu nge-date, tapi sekali bertemu, pastilah keranjang syopi, keranjang kuning, dan keranjang-keranjang belanja milik si cewek bakal dia check-out. Dan yap. Metode pelet ini berhasil bikin cewek (matre) jatuh hati bertubi-tubi.

Lalu... kalau sudah bosan apalagi si gebetan mulai memberi kode pakai lagu Armada, 'mau di bawa ke mana hubungan kita?' maka ✨CRING SEMRIWING TRING✨ dengan jurus shunshin no jutsu, Aiden menghilang macam ditelan paus.

Apakah tindakan nge-ghostingnya ini berefek pada Monita? Tentu saja, iya.

Berapa kali dia terpaksa menjadi oknum alternatif yang ditanya-tanyai, juga jadi tukang pos dadakan yang membawa puluhan pesan berisi kekecewaan dan sakit hati. Nggak jarang juga ada yang mempertahankan harga diri, dengan mengembalikan semua barang pemberian Aiden.

Agak kasihan sih, sebab cewek-cewek itu bagai haus perhatian, sementara si Aiden sama sekali nggak peduli. Mestinya mereka betah saja jalani hubungan tanpa status seraya menggerus harta cowok itu.

Defenders ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang