1.Tenang untuk mereka.

3.7K 205 7
                                    

Assalamu'alaikum

Haii aku dateng lagiiii

Bagaima kabarnya?

Alhamdulillah, ternyata Gus Ikhwan 500k sebelum 2024, terimakasih untuk kalian yang sudah mendukung aku, semoga kalian tetap dalam lindungan Allah. Aamiin.

Langsung aja.

Bantu koreksi jika ada typo ataupun kesalahan tanda baca

Jangan lupa

Bismillahirrahmanirrahim


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Kalimat itu kerap kali terdengar oleh manusia dari manusia lainnya ketika kehilangan dalam bentuk perpisahan ataupun kematian.

7 hari yang lalu kehilangan dirasakan oleh pemuda jangkung berusia 21 tahun. Kala itu dirinya mengantarkan sang bunda yang tengah hamil tua untuk berkonsultasi dirumah sakit mengenai persalinan yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Dikarenakan kantor tempat ia bekerja searah dengan rumah sakit yang dituju bundanya, ia memilih menumpang dimobil bunda.

Naasnya sepulang dari rumah sakit kecelakaan maut menimpa sang bunda. Tanpa ia ketahui. Karena pada saat itu dirinya sedang banyak sekali pekerjaan, namun tiba-tiba saja seseorang menariknya dan mengatakan bahwa ibundanya kecelakaan.

Menurut penuturan beberapa saksi mata, ditengah padatnya jalan kota pagi itu, tiba-tiba saja ada mobil lain yang melaju tak terkendali dengan kecepatan tinggi, mobil itu hampir menabrak mobil milik wanita itu, namun ia membanting setir guna menghindari tabrakan itu hingga keluar dari jalur yang seharusnya, tanpa disadari dibelakang sana juga ada sebuah kontainer bermuatan batu bara melaju dengan kecepatan tinggi. Alhasil mobil sedan putih itu tertabrak kencang dan terguling dijalanan kota.

"Sopirnya ternyata seorang wanita hamil, ibu itu terpental dari dalam mobil, terseret sejauh 200 meter dari tempat kejadian dan berakhir membentur trotoar. Saya kurang tau kondisinya, karena beliau langsung dibawa kerumah sakit saat itu. "

"Ngeri banget, darahnya berceceran sepanjang 200 meter."

Itu penuturan singkat yang ia dapat dari seorang saksi mata yang menyaksikan kecelakaan yang telah dialami bundanya. Zeidan teramat menyesal meninggalkan bundanya begitu saja karena ada urusan kantor.

Menurut beberapa perawat, sang bunda meninggal saat proses persalinan, wanita yang sudah mendapatkan banyak sekali luka-luka itu tidak bisa bertahan saat proses persalinan, ia hanya berhasil melahirkan satu anak dari anak kembarnya, sedangkan yang satunya lagi ia peluk begitu erat didalam rahimnya hingga ia bawa dalam tidur yang panjang.

Al Zeidan (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang