01. || A&Z awal dari sebuah kisah

555 85 90
                                    

"Ini awal dari kisah kita. Kisah yang diawali dengan luka dan duka."
Quenna

"Perasaan ini akan tetap sama, yaitu nggak akan pernah mencintai cewek bernama Zeya!"
Frakinlyon

KISAH DIMULAI.

***

"Angkasa!" Teriak gadis yang berada di belakang Angkasa.

Angkasa berbalik, menatap datar dan dingin gadis di hadapannya.

"Caper." Desis Angkasa melihat jejeran nama di seragam gadis itu.

Zeya tersenyum, "ini gue masak cake buat lo. Gue relain buat bangun subuh lho demi bikin cake untuk lo." Tangan Zeya menjolorkan sebungkus kue yang dihias rapih.

Zeya berharap agar Angkasa menerima kue pemberiannya. Namun Angkasa tak kunjung menerima kue tersebut, tiga detik terjadi keheningan sampai akhirnya Angkasa berbicara.

"Lo pikir gue mau makan kue kampungan yang lo buat?" Tanya Angkasa menusuk.

Zeya, gadis itu yang semula tersenyum tiba-tiba menjadi canggung. "O-ouh oke kalo lo nggak makan kue kampungan." Ucap Zeya, ia melangkah pergi, tetapi perkataan Angkasa membuatnya berhenti.

"Zeya, gue mohon jauhi gue. Kita itu ibarat A dan Z, terlalu jauh untuk disatukan." Suara berintonasi rendah itu mampu membuat Zeya terdiam sejenak.

Zeya membalas dengan senyuman. "Gue nggak bisa Angkasa. Izinin gue buat mengagumi lo." Ujar Zeya setelahnya melangkah pergi.

"Dihh najis tu cewek, gak tahu malu banget,"

"Iwhh kalo gue sih udah malu ya."

"Apa sih, banyak drama banget."

Siswi SMA Antariksa rupanya merasa tidak suka dengan perlakuan Zeya, mereka selalu saja menggosipkan Zeya di belakang.

***

"Ya ampun Zeya! Lo bangun subuh cuma mau bikin cake buat Angkasa? Dia bahkan nggak lirik cake lo sama sekali." Ucap gadis yang duduk di kursi sebelah Zeya. Namanya Arabella, sahabat Zeya.

Zeya memutar bola matanya malas, "huh! Dukung temenmu ini apa Bell. Dimana-mana tu ya sebagai seorang teman, harus saling mendukung."

Bella gemas dengan tingkah Zeya, ia mencubit pergelangan tangan Zeya, tidak kuat kok.

"Awshh sakit Bell." Ringis Zeya diakhiri mata yang memelas.

"Kita itu boleh mencintai dan mengagumi seseorang. Tapi sewajarnya aja. Jangan berlebihan Zey nanti sakit hati." Ucap Bella menasihati temannya ini.

Zeya mengangguk, ia merasa beruntung mendapatkan teman sebaik dan sebijak Bella.

"Oke Bella." Dengan semangat 45 Zeya memesan makanan yang ada di kantin.

***
Tringg... Tringg...

Bel sekolah berbunyi, siswa-siswi SMA Antariksa berhamburan ke luar pagar. Namun berbeda dengan Zeya gadis itu terduduk di parkiran dengan wajah memelas. Rupanya ban motor Zeya tiba-tiba kempes membuat gadis itu mengeluh.

Angkasa Zeya [ A & Z ] (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang