Danny bukan tipikal atasan yang selalu berkunjung ke setiap ruangan divisi walau hanya untuk sekedar memastikan suatu pekerjaan. Semua dilimpahkan kepada sekretaris sekaligus asisten pribadinya, Jerricho Devandra.
Kedatangannya ke ruangan divisi HR tentu membelakkan beberapa pasang mata para karyawan, perasaan was-was sudah membuncah dalam diri. Apa ada masalah besar sampai Danny harus terjun lapangan langsung?
Selain itu sosok gadis berambut pirang yang berjalan disamping dan tangan bergelantung manja di lengan Danny juga menarik perhatian mereka. Ini kali pertama mereka melihat Danny bersama seorang gadis selain Aruna, hampir seluruh karyawan disini tahu seberapa besar eksistensi seorang Aruna.
"Pak Danny, tumbenan datang kemari. Ada hal yang bisa saya bantu pak?"
Laki-laki berperawakan tinggi, berkumis tipis dengan rambut klimis potongan tengah, hidungnya juga bertengger kacamata minus, datang menghampiri Danny. Laki-laki yang umurnya jauh diatas Danny itu bernama, Harris. Kepala Divisi HR.
"Gisellia dimana?"Danny menjawab dengan sebuah pertanyaan kembali.
"Gisellia sedang beristirahat kebetulan langsung jalan meeting bersama user pak."Jawab Harris.
Danny menoleh ke arah Rubby, cewek itu tengah menjelajah pandangannya ke setiap sudut ruangan HR yang dimana Danny biasa saja. "Gisell enggak ada hubungi lo sama sekali? Coba tanya dia, balik jam berapa."
Sebuah perasaan salut dan sedikit kagum hinggap di dalam diri Danny pada sikap Rubby, cewek itu tetap bersikukuh mendatangi Gisellia untuk meminta maaf secara langsung. Padahal Danny sudah mengatakan untuk melalui panggilan telephone atau pesan saja.
"Bentar."Rubby merogoh isi tasnya, mengambil benda pipih dengan pelindung warna pink. Danny mengerutkan dahinya tak kala Rubby tiba-tiba melebarkan senyum yang sangat amat terlihat dipaksa.
"Kenapa?"Tanyanya penuh curiga.
"Handphone gue mati."Rubby menjawab diakhir cengiran tak berdosa.
"Ini masih setengah hari dan handphone lo udah enggak bernyawa Bby?!!"
Well, baik Rubby ataupun Danny keduanya mungkin tidak menyadari banyak pasang mata bergerak saling menatap mencari jawaban atas kalimat yang dilontarkan Danny. Bby, seluruh orang disana seperti berada di satu frekuensi, beramsumsi jika itu adalah panggilan kesayangan Danny untuk gadis disampingnya.
Rubby mengerucutkan bibirnya, "Gue bukan tipe orang sebelum tidur selalu ngecharge handphone, lagian gue kemana-mana bawa powerbank. Kebetulan aja lagi di mobil. Pinjem handphone lo kalo gitu."Ujarnya dengan tangan tersodor.
"Gue gak punya nomornya Gisellia."
"Maaf Bu, Anda bisa menggunakan handphone saya untuk telfon Mbak Gisellia."Seorang gadis berkacamata dengan rambutnya yang dikunci ponytail, berbicara. Dia berjalan pelan menghampiri Rubby, sedikit menundukkan tubuhnya sembari menyodorokan handphone miliknya.
Rubby tersenyum, "Makasih banyak kak tapi maaf boleh minta tolong di telfonin Kak Gisellia-nya gak? Saya enggak berani otak-otik handphonenya."
Yang dimintai tolong pun mengangguk paham, setelah layar handphone tertera nama Gisellia, ia pun kembali menyulurkan handphonenya kepada Rubby. Dengan tangan kiri bertumpu pada lengan tangan kanan, Rubby pun menerimanya.
Kedua netra Danny menangkap seluruh gerak-gerik Rubby, senyum tipis tersirat diwajahnya. Namun sedetik kemudian matanya sedikit memicing tak kala tidak sengaja menangkap basah ada sosok laki-laki diruangan tersebut yang tengah menatap Rubby penuh kagum. Jikalau tidak salah laki-laki itu bernama Jayren, salah satu karyawan teladan di divisi HR.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY & HAPPY
FanfictionFt. Treasure's Hyunsuk & Aespa's Ningning Lokal - Non Baku •••••••••••••••• treaespa •••••••••••••••• Geovander Daniell Andikarukma & Anastasya Harubby Na Ayudhya. Dua anak yang terlahir dari keluarga berada itu akan segera melangsungkan pernikahan...