Halo!
Selamat menghalu Akala versi tulisan, karena yang asli cuma buat saya.
••••
Setelah tiga hari bergulat dengan soal matematika, Ayuni dan Kenan pagi ini berangkat ke tempat olimpiade dengan motor Kenan. Di belakang mereka para guru mengantarkan dengan motornya masing-masing.
Sebenarnya sekolah sudah menyiapkan transportasi untuk kepentingan umum yang menyangkut nama sekolah. Tapi Ayuni dan Kenan menolak halus karena lebih simpel menggunakan motor dibandingkan mobil.
Juga tidak ribet karena nantinya harus mengembalikan kembali ke sekolah setelah seharian berlomba. Jika menggunakan motor kan bisa langsung kembali kerumah masing-masing.
Waktu tempuh sekitar tiga puluh menit karena memang lokasi ajang lomba akademik ini tak terlalu jauh dari sekolah Ayuni. Deg-degan bukan main, karena ini olimpiade matematika dengan sekolah tetangga yang terkenal dengan murid ambisius
Ayuni takut jika nantinya tidak bisa membawa kemenangan dan mengharumkan nama sekolah.
Setelah sampai, seluruh jajaran guru memarkirkan motornya dan memberi semangat kepada kedua murid. Bu Etty tetap di tempat bersama dengan Ayuni dan Kenan setelah semua guru memasuki ruang pertandingan.
"Semangat! Ibu yakin kalian bisa. Sebelum bertanding baik nya kalian berdoa, ibu tetap stay di tribun penonton." Ucap Bu Etty singkat lalu memberikan materi untuk dibaca sebelum bertanding.
Bu Etty berlalu meninggalkan mereka yang diam dengan menatap kertas berisi rumus-rumus yang mereka pelajari dua hari lalu.
Kenan menggenggam tangan Ayuni
"Spirit! We're all fighting together." Kenan berucap singkat lalu menarik tangan Ayuni memasuki ruang yang di khususkan untuk para murid yang akan bertanding.Ayuni dan Kenan mengisi perut terlebih dahulu sebelum pembukaan acara. Dengan nasi kotak porsi kecil mereka bagi dua. Tak lupa susu dan pisang sebagai penutupnya.
Acara di laksanakan pukul delapan pagi dengan seluruh peserta maju, terhitung terdapat dua puluh lima sekolah yang ikut. Mimbar-mimbar perlombaan sudah tertata rapih oleh panitia ajang lomba kali ini.
Kenan merasa jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya, rasa gugup menjalar ketika melihat para peserta lomba dengan muka sangar nya.
Ayuni tau situasi, ia menggenggam erat tangan Kenan untuk memberi rasa nyaman
"Kak, gapapa. Kita berjuang sama-sama." Ucap AyuniPria itu terlihat mengembangkan senyum ketika Ayuni menggenggam erat tangan nya memberi keyakinan. Tapi tanpa disadari ada sepasang mata yang sedang menatap sendu ke arah mereka,
Niat hati ingin menonton sang pujaan hati berlomba malah di beri adegan yang membuat hatinya panas tidak karuan.
•••••
Pertandingan selesai dengan lancar tanpa ada hambatan apapun. Dari Ayuni ataupun Kenan mereka kompak menjawab dengan jawaban yang hampir sempurna. Semua guru bersorak senang ketika mereka berhasil tuntas, walaupun belum di umumkan pemenangnya.
Seluruh siswa siswi Smansa yang menonton pun ikut turut memberi selamat atas keberhasilan mereka menghadapi lomba ini yang nyaris sempurna.
Ayuni berjalan meninggalkan Kenan yang sedang asik dengan teman kelasnya ke tempat istirahat per-peserta untuk mengambil tas dan air minum yang ia tinggal. Hatinya berniat langsung pulang saja karena lelah seharian penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKALA [On Going]
Historia CortaPernah dekat dengan seseorang yang memiliki kepekaan tinggi? Jika pernah, seperti yang dirasakan Ayuni, di jadikan ratu oleh pria yang baru ia kenal ketika SMA. Di perlakukan layaknya seorang yang amat berharga, tidak boleh di sentuh sembarangan dan...