Prolog

3 2 0
                                    

'Ting...'

Perempuan berambut panjang tergerai dengan bando merah menghias kepalanya beberapa kali menolehkan pandangan ke arah pintu masuk cafe seakan menunggu kehadiran seseorang dari balik pintu tersebut. Kemudian, dia beralih menatap jam yang melingkar di tangan kirinya.

"Hhhh.... Kemana sih," gerutu perempuan itu gelisah.

Selang waktu 15 menit, seorang laki-laki dengan sweater abu-abu dan celana jeans datang tergesa-gesa menghampiri perempuan itu.

"Udah lama?" tanya laki-laki itu seraya duduk di hadapan perempuan yang sedang cemberut.

"Hampir satu jam aku nunggu, tau gini aku tetep ngotot minta kamu jemput aku!" Omelnya.

"Yang penting aku dateng kan?" ujar laki-laki itu mengedipkan matanya genit.

Perempuan itu memicingkan matanya, "Naraaa ih! Serius dong dengerin aku!" ucap perempuan itu bernada centil.

Nara tersenyum manis dan matanya membentuk bulan sabit. "Maaf ya sayang," pinta Nara sambil mengelus punggung tangan kekasihnya itu.

Perempuan itu mengangguk, lalu dia mengeluarkan smartphone dari dalam tas kecilnya. "Kita foto yuk, udah lama gak upload di Instrogom," ajaknya mengerahkan kamera depan ke arah mereka berdua.

Beberapa jepretan berhasil tertangkap, dengan cepat perempuan itu memilih salah satu foto yang terbaik dan meng-upload nya di instory.

"Repost tuh yang," suruh perempuan itu.

Tanpa basa basi laki-laki itu segera membuka aplikasi Instrogrom dan merepost instory kekasihnya.

***

Seorang perempuan berambut pendek sedang asik membuka beranda Instogrom sambil sesekali tertawa pelan ketika melihat video lawak yang lewat di berandanya.

Matanya tak sengaja melihat bahwa Nara baru saja meng-upload instory. Tanpa sadar tangannya membuka Instory tersebut.

'Degh!'

Seperti dihantam batu keras tepat di jantungnya, rasanya sangat sakit. Dia mengigit bibir bawahnya berusaha menahan rasa sakit, tapi air mata tak mampu dia tahan. Ia segera menyapu air mata yang membasahi pipinya.

"Aku tau kamu sudah memiliki kekasih.... Tapi mengapa aku tak pernah bisa berhenti menyukaimu?" lirihnya dengan napas tertahan.

Perempuan itu meletakkan smartphone-nya dan merebahkan diri di ranjang. Dia menutup kedua matanya dan memegang erat dadanya yang masih terasa sakit.

"Ya Tuhan... Jika memang cinta ini salah, kenapa Engkau hadirkan cinta ini di hatiku? Namun, jika memang cinta ini benar, kenapa Engkau biarkan aku menderita karena cinta dihatiku?" ucapnya didalam hati dengan tangis tanpa suara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R Y N A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang