Hai!! Ketemu lagi.
Disaat keduanya tengah berbincang-bincang di ruang tamu, dari luar pintu apartemen milik Ran terdengar suara bisikan yang ribut. Pintu apartemen Ran dibuka sedikit mungkin. Di sana berdiri Rindou dan seorang bocah yang mirip dengan Ran mengintip bersama.
"Paman Rin, apa itu mama?" Tanya bocah itu pada Rindou.
"Mana ku tahu, tanya saja pada papa mu." Ketus Rindou. Mengasuh anak kakaknya memang sangat melelahkan terlebih di umurnya sekarang yang sangat banyak bicara.
"Cantik sekali mama."
"Hei, siapa tau itu bukan mama mu." Bocah berumur 5 tahun itu mengubah raut wajahnya menjadi lesu.
"Jadi itu bukan mama?" Tanyanya tanpa semangat.
"Aku tidak tahu, tanyakan saja pada papa mu!" Jawab Rin.
Dengan kasar bocah itu membuka pintu apartemen hingga terdengar suara dobrakkan. Sang empu yang ada di dalam apartemen serta Rindou juga, mereka terlonjak kaget dengan tingkah bocah itu.
"RYO! Apa aku mengajarkan sesuatu seperti itu?!" Ucap Ran marah.
"Tidak papa, maafkan Ryo." Bocah itu menunduk takut menatap mata Ran.
"Huft." Ran mengusap dahinya pasrah. "Apa yang kau butuhkan?" Tanya Ran kepada Ryo yang tingginya tidak mencapai lututnya.
"Papa, apa itu mama?" Tanyanya sambil menunjuk (name) yang ikut berdiri karena kaget.
Ran menatap Rindou bertanya maksudnya. Rin memberi tatapan tidak ikut campur dengan bahu yang terangkat.
"Dengar, papa minta maaf sebelumnya, tapi papa sudah pernah menceritakan tentang itu sebelumnya, bukan?" Jelas Ran mensejajarkan tubuhnya dengan sang Putra.
"Iya, Ryo tahu. Apakah dia mama baru untuk Ryo, papa?" Ran menatap (name) dengan wajah malunya.
"Maafkan anakku." (Name) tersenyum.
"Tidak masalah, aku paham."
(Name), gadis itu menatap Ryo dengan wajah santai dan senyum yang mengembang ramah.
Ryo dengan tidak peduli meninggalkan Ran dan berjalan ke hadapan (name). Didekati seperti itu membuat (name) spontan menunduk mendekatkan dirinya pada Ryo.
"Halo, nona. Aku Ryo, anak papa Ran. Apa kau adalah mama ku yang baru?" Ran gelagapan tapi tidak bisaa berbuat apa-apa.
"Hai, senang bertemu denganmu. Namaku (name), (Long Name). Aku bukan mama barumu, sayang sekali. Aku hanya seseorang yang papa mu bantu." (Name) tersenyum. Ryo yang mendengarnya merajuk kepada Ran.
"Kenapa nona itu bukan mama baruku, papa?! Aku ingin mama! Aku ingin mama!" Tangisan kencang terdengar dari mulut Ryo. Anak itu menangis sambil menghentakkan kakinya dan memukuli kaki Ran.
Rindou masuk ke dalam dan duduk di sofa single di ruang itu. Ia sudah lelah seharian mendengar teriakan semangat keponakannya itu, sekarang ia malah menangis? Di hadapan Rindou sendiri? Ia menghela napas lelah.
"Dengarkan papa, Ryo. Mama tidak semudah itu dica-"
"RYO MAU MAMA! RYO MAU MAMA!!"
Di saat seperti ini, Ran sangat kesulitan. Ia bukannya tidak bisa menenangkan, tapi butuh banyak waktu dan tenaga untuk membuatnya tertidur.
"Ryo, apa kau mau aku gendong?" Tanya (name). Ia kasihan dengan Ran yang terlihat sangat kelelahan dan tidak tahu harus apa.
Mendengar ucapan (name), Ryo langsung saja berlari mendekap (name) yang merentangkan tangannya meminta untuk dipeluk.
Ryo masih terisak dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher (name).
Mereka semua duduk dengan Rindou yang terus menatap Ran dan (name) penasaran. Paham dengan itu, (name) meminta Ran menjelaskan semuanya sedangkan ia menggendong Ryo agar tenang, bersyukur sampai ia tertidur.
"Berapa usiamu (name)?" Tanya Rindou.
"22 tahun." Jawab (name) dengan tersenyum.
"Kalian selisih 6 tahun, ya." (Name) hanya mengangguk.
Setelah mendengar penjelasan Ran tentang dirinya sendiri, ia jadi tahu kalau Ryo adalah anak dari Ran dan mantan istrinya yang kabur meninggalkan keduanya dengan laki-laki lain.
(Name) cukup terkejut mendengar alasannya. Mantan istrinya kabur bersama laki-laki lain beberapa hari setelah Ryo dilahirkan. Orang mapan, tampan seperti Ran ditinggalkan hanya karena Ran lebih memikirkan bayi yang baru lahir dibanding istrinya yang sudah mengandung dan melahirkan.
"Jadi, kau akan melanjutkan kuliahmu atau memilih bekerja (name)?" Tanya Rindou. Lelaki dengan rambut ubur-ubur itu bertanya dengan menumpukan salah satu kakinya ke kaki yang lain.
⏳ Bersambung.... ⏳
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity | Haitani Ran
FanfictionTeh hangat buatan Ran. Keberuntungan yang datang tanpa diminta. Serendipity yang datang kepada (name) dengan santainya. Kebahagiaan yang berlanjut mengikuti alur hidupnya. (Name) yang hampir putus asa. Dan seorang pria tampan yang akhirnya menggangg...