Eleven

864 71 0
                                    














"Kau menculikku saat aku tidur hanya karena ingin ke sini ? Ayolah ... Aku ingin pulang dan tidur sekarang". Jimin menggerutu memperhatikan wajah yoongi . Pria tampan itu menunjukkan gummy smile nya.  Sementara Jimin hanya bisa menahan amarahnya. 

Ini pukul dua dini hari . Dan dia bahkan baru saja mengangkat kasur bekas di gudang bawah meski di bantu oleh musuh sekaligus sahabatnya. Sekarang di hadapi kenyataan bahwa dia terbangun di mobil dengan bantalnya yang berubah paha yoongi . Dia sempat juga berpikir bahwa moment berbaikan dengan sang kakek adalah mimpi . Tapi pria pucat yang menyebalkan mengatakan bahwa dia sedang di culik .

Yoongi yang meminta anak buahnya masuk dengan sangat senyap dan mengambil Jimin . Harus tanpa suara atau membangunkan Jimin . Jika tidur Jimin terganggu maka dipastikan mereka tidak bisa bernafas sekarang .

Kini kedua nya ada di sebuah taman dengan disinari bulan yang hampir redup . Taman yang Jimin juga tidak tau itu dimana . Sekarang tangan kecilnya di tariki oleh ketua mafia yang memakai kaos hijau army dengan celana beige yang sejujur nya membuat Jimin sedikit kagum . Hanya sekedar kagum Karena biasanya pria itu memakai baju hitam . Hitam . Dan hitam , Jimin kadang berpikir beberapa hari ini dia di ikuti malaikat pencabut nyawa .

Mereka menyusuri jalan berbatako dengan deretan bunga di samping kanan dan kiri. Lampu yang menerangi cukup memperlihatkan wajah tampan nan pucat itu .

"Yaaaa yunki.. lepaskan tanganku . Aku bisa jalan sendiri ". Kesal Jimin . Dari keluar mobil sampai mereka menyisir taman yang entah tanpa ujung itu membuat nya kepalang sebal .

"Tidak mau . Nanti kau kabur ".

Jawaban yoongi terkesan dingin dan sedikit mengada ada. Jimin itu merasa tidak nyaman tangannya di pegang oleh orang yang baru di kenalnya . Apalagi dia tau siapa yoongi itu . Sebenarnya juga dia sedang marah dan merasa sangat marah sekali pada pria ini . Tapi sedikitnya dia sedang menjaga sikap karena sangat tau bahwa pria ini sangat berbahaya .

Tetapi Jimin dan sikap nya yang terkadang membuat orang sekitar menggelengkan kepala . "Jadi semisalnya aku tidak menurut apa yang akan kau lakukan ?".

Yoongi masih melangkahkan kaki sementara tangannya berkeringat menggenggam tangan jimin . Tak perduli jika sesekali Jimin berusaha melepaskan tautan telapak tangan nya .

"Mungkin aku bisa menembak kepalamu". Jawab yoongi Santai tanpa beban . Hal itu seperti sebuah jawaban dari apa yang sudah dipikirkan oleh Jimin sebelumnya.

Maka dari itu Jimin memilih untuk diam dan tidak mengatakan apapun. Diam dan menurut saja kemanapun pria ini akan membawanya. Lagi pula dia tidak menyia-nyiakan kesempatan yang kehidupan sudah berikan padanya satu kali. Dia sudah selamat dari maut dan tidak akan mengulangi hal itu lagi. Bisa dikatakan pemuda yang cantik itu trauma pada apa yang sudah terjadi sebelumnya.

Langkah mereka terhenti . Di sebuah inti taman tepat dekat dengan air mancur dengan beberapa lampu yang terlihat indah memancar di sela-sela air. Warna-warni dari lampu menciptakan keindahan tersendiri ketika air mancur itu menari-nari. Jimin sedikit terheran karena selama ini dia tidak pernah menemukan taman seindah ini sebelumnya.

"Hhwahhhh yeppo" . Gumam Jimin ketika dia tidak sadar Yoongi sudah melepaskan genggaman tangannya.

"Kau suka?". Tanya Yoongi pada Jimin, sementara pemuda itu tak menjawab dan melangkah kan kakinya mendekati air mancur yang terbilang besar itu. Dia memperhatikan bagaimana air menari-nari dengan sesekali turun dan naik lagi itu pun disertai dengan warna-warna lampu yang menghiasi.

Dengan begitu tenang yoongi menghampiri kolam melihat-lihat air, di dalam kolam itu begitu jernih. Ada kehidupan lain di dalamnya yaitu ikan-ikan hias berada di dalam sana berenang ke sana kemari dan terlihat begitu ramai. Jimin terkagum, seketika dia meninggalkan Yoongi dan bergeser memutari kolam air mancur besar itu.

ahjussi mafia man✔️(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang