BAB 1

6 1 0
                                    

Setelah Naura tamat SMA dia ingin Melanjutkan kuliah di universitas Riau. Tapi perintah tetaplah perintah yang tidak bisa dibantah oleh seorang yang lemah seperti dia. Disaat Naura asyik bercanda dengan kucing kesayangan nya papa dia datang.

"Naura,besok papa antar kamu ke tempat kuliah yang papa pilihkan,jangan lupa siapin keperluan kamu "

"Tapi pa,Naura nggak mau kuliah di luar provinsi pa,di luar kejam"

"Papa nggak mau tahu,kamu harus nurut apa kata papa"

"Pa,kapan sih Naura nggak nurut apa kata papa,setiap perkataan papa slalu saja aku turutin,tapi sekarang satu aja keinginan ku kenapa papa nggak bisa turutin,aku nggak mau pa jauh dari papa ataupun mama"

"Mama,kenapa kamu bilang dia lagi,kamu sudah tidak punya mama habis dari waktu itu cam kan Naura"bentak papanya

"Tapi pa"

"Diam"

Naura bingung dengan pilihan orang tua nya yang memilih untuk cerai,Naura yang masih membutuhkan kasih sayang utuh malah tidak bisa karena mama dia sudah berkhianat dan punya kehidupan masing-masing. Naura langsung pergi ke kamar sembari mengunci pintu kamarnya

"Bg Revan,Naura rindu Abang,kenapa nggak bawah aku pergi aja bg,aku capek setiap hari nangisin sikap papa yang tidak pernah berubah,Naura lelah bg,Naura mau bahagia juga seperti orang lain"sedih Naura

Revan Andeska,lelaki kedua yang berarti didalam hidup Naura,tapi takdir berkata lain,Revan sudah tidak di dunia tapi sudah tenang di alam sana. Revan kecelakaan disaat dia kalut pas orang tua dia cerai. Tentu saja hal ini sangat menyedihkan bagi seorang Naura dari kecil di kucilkan,hanya punya Abang tapi sudah diambil sang maha kuasa.

"Bubul,besok pagi ura udah nggak bisa temanin kamu lagi,Naura harus ikutin kata-kata papa untuk kuliah di universitas pilihan papa,bubul jangan sedih ya nanti ura pulang kok" pamit Naura pada kucing kesayangan nya

Drrrrttr Suara hp Naura berbunyi di meja belajarnya
Disaat Naura mau lihat tertera sindy disana,lalu Naura mengangkat telfon sahabat nya itu.

"Hei Nauraaaa"

"Waalaikumussalam"

"Haha lupa, Assalamualaikum nauraa"

"Waalaikumussalam, kebiasaan"

"Naura,seriusan besok mau ke universitas Bukittinggi,tapi bukannya mau Unri aja,kan biar sama" sedih sindy diseberang sana.

"Iya sindy,Naura maunya disana tapi tahu sendiri lah papa nya naura kayak mana A tetap A tidak bisa diganti sindy"

"Yaa, pokoknya walaupun kita nggak jadi satu kampus,kamu nggak boleh berubah oke"

"Iya sindy siapa sih yang bisa lupain sahabat terbaik kayak kamu,Yaudah naura mau siapin baju dulu"

"Iya uraa,maaf Sindy nggak bisa antar kamu,soalnya Sindy mau ngurus data di kampus juga"

"Gpp sindy,naura paham kok,dah Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Keesokan harinya Naura sudah siap-siap dengan keperluan nya,siap berangkat ke kota Bukittinggi kota yang dingin dan sejuk dipandang,tetap Naura tidak ingin itu dia hanya ingin di kota panas yang dia cintai.

"Pa,nanti kalau Naura rindu papa,mama sama takziah ke tempat Abang gimana?"

"Tinggal telfon,mama kamu jangan diganggu lagi dia sudah bahagia sama selingkuhan dia,Abg kamu juga ikhlaskan"

"Uhmm,tapi papa akan kunjungi Naura kan pa?"

"Papa nggak ada waktu"

"Tapi pa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang