Prolog

6 3 3
                                    

Seorang cowok yang kini sedang melakukan aksi kejar-kejaran dengan ketua OSIS SMA Bakti Lestari. Kedua cowok tersebut mencoba berlari sekencang mungkin dari kejaran sang ketua OSIS yang bernama Pauji Abisyam atau biasa di panggil Uji. Mereka lari dengan berbeda arah agar membuat Uji kebingungan. Namun siapa sangka Uji lebih memilih cowok dengan kulit sedikit gelap yang berlari menuju kantin.

"Mampus gue, kenapa Uji ngejar gue sih" kata cowok itu sambil berlari dengan kencang sampai akhirnya dia menabrak segerombolan anak basket yang hendak pergi ke kantin.

"WOY! BERHENTI NGGAK LO!!"

Buakkh

"Anjing! Gimana sih lo, kalo lari lihat-lihat dong" kesal cowok itu yang hampir jatuh untung temanya langsung menolongnya, kemudian mereka pergi ke kantin mengabaikan cowok itu yang masih mengaduh kesakitan sambil mengusap-usap pantatnya.

"Wkwk mau lari kemana lagi lo Haidar?" Kata Uji sambil tersenyum miring dengan tangannya yang menyeret cowok yang bernama Haidar itu. Sedangkan Haidar pasrah di seret Uji, pasti Uji akan menyuruhnya memungut sampah lagi.

Sekarang beralih dengan cowok tadi yang berlari ke arah belakang gedung sekolah tempat biasanya dia nongkrong dengan teman-temannya. Dengan nafas yang masih tersengal-sengal cowok itu mendudukkan dirinya di samping temanya. Cowok tersebut bernama Naufal.

"Pal, Haidar mana?" Tanya cowok berbadan kecil yang duduk di atas pohon mangga di depannya. Cowok yang di panggil 'pal' itu mendongak sambil masih mengatur nafasnya.

"Gue sama Haidar di kejar Uji tadi, terus kita pencar Haidar ke kantin gue kesini. Paling sekarang Haidar lagi disuruh mungut sampah sama Uji" jelasnya lalu di iringi gelak tawa setelahnya.

"Anjir lo Pal, emang lo sama Haidar buat masalah apa lagi sama Uji?" Kata cowok yang duduk di sebelah Naufal. Cowok itu terlihat sangat bad boy dengan segaram yang keluar semua kemudian dasi yang sudah tidak rapi dan juga sebatang rokok yang di jepit di antar jari telunjuk dan jari tengah.

"Itu tadi gue sama Haidar nggak sengaja numpahin saus ke almetnya Uji" ujarnya.

"Saus?"

"Iya, waktu beli bakso tadi"

Flashback on

"Cepetan Pal!"

"Sabar woy, susah nih" kesal Naufal yang sendari tadi berusaha membuka bungkus saus menggunakan gunting yang sayangnya gunting tersebut tidaklah tajam jadi sulit untuk Naufal membukanya.

"Yaudah gigit aja"

"Ngawur lo"

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Naufal berhasil membukanya. Dengan hati-hati Naufal menaruh ke botol tempat saus. Haidar yang orangnya tidak sabaran dia pun menarik paksa bungkus saus dari Naufal tapi karena dia kurang hati-hati alhasil saus tersebut tumpah kemana-mana sampai mengenai almet Uji yang sejak tadi di taruh di kursi dekat Naufal dan Haidar.

"Dar, i-itukan almet Uji" kata Naufal pelan sambil menyenggol lengan Haidar.

"Hahh, iya gimana dong anjir" katanya sambil melihat sekitar apa Uji ada di sini dan ternyata Uji habis mengantri bakso, sekarang dia sedang menuju ke arah dimana Naufal dan Haidar berdiri.

"Mampus, lari Dar!" Ajak Naufal yang sudah lari terlebih dahulu meninggalkan Haidar.

"Ck, tungguin gue Pal!!" Teriak Haidar yang ikut lari menyusul Naufal. Sedangkan Uji menyerit bingung sampai akhirnya dia mengerti kenapa Naufal dan Haidar lari setelah melihatnya. Kemudian dia menaruh baksonya di meja terlebih dahulu sebelum mengejar Naufal dan Haidar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEAR FRIENDS |Ft.YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang