02. Awal dari semuanya

12 11 15
                                    

'berbagailah, bukan karna sesuatu yang baik,Tetapi kamu mampu melihat hal yang baik dari segala sesuatu'- by Andra Audry




🦋
Happy Reading💗


Pagi diruang makan, sudah terlihat Andra dan Irwan sedang makan berdua. Sebagaimana biasanya, Irwan mengenakan jas kantor, sedangkan Andra mengenakan pakian sekolah dan Cardigan rajut untuk melengkapi.

"Pa, hari ini aku pake motor yah" minta Andra

"Biasanya kamu ga pake motor, ko tumben?" Tanya Irwan heran

"Emang ga boleh yah?" Tanya Andra pasti. Andra adalah anak yang tidak berani, membantah ucapan orang tuanya, baik Irwan ataupun Saras.

"Boleh aja, tapi ingat hati-hati" Irwan memperingati anaknya

"Benaran pa? Makacihhh" Andra bangun dari duduknya lalu memeluk Irwan

"Udah, makan, nanti kamu telat lagi" tegur Irwan

"Tenang pa, kan Andra caps pake motor bukan caps pake mobil" bercanda Andra

"Maksud kamu?" Tanya Irwan heran

"Papa, kurang trend sih"

"Anak muda sekarang, ada-ada aja bahasanya" Irwan menggelengkan kepalanya

Sedangkan Andra hanya tersenyum manis melihat ayahnya, yang sedang makan dihadapannya.

Andra sangat bersyukur, memiliki ayah yang sangat perhatian dalam hidupnya. Karna ada sebagian orang tua sibuk dengan pekerjaannya, lupa memperhatikan anaknya.

Selang beberapa menit, makanan mereka pun habis, Maid pun segera mengeluarkan motor beat putih, untuk Andra. Andra pun pergi kesekolah dan pastinya tidak lupa untuk bersalaman.

~~~~

Pagi ini, sekolah akan mengadakan rapat, jadi semua murid pastinya keluyuran untuk bermain. Pastinya Gibran sedang main basket bersama teman-temannya.

Sedangkan yang lain, tengah asik gibah ditaman depan. Sedangkan, Andra tidak tau entah kemana anak itu pergi.

"Bran oper dong, gue coba mau masukin bolanya" kata Jastin berlari. Gibran pun segera melempar bola kearah Jastin, Jastin pun menangkapnya.

Setelah itu membuang bolanya, tapi sayangnya kurang tepat saat ingin memasukan bola. Kali dua, Jastin mencoba lagi untuk memasukan bola. Tapi tetap sama saja. Sampai 5 kali dia mencoba, tetap saja dia gagal.

"Makanya tinggi" Kata Gibran, mengambil bola yang dipeggang Jastin dan coba memasukannya.

Dan benar saja, hanya dengan sekali lemparan, bola masuk tepat diring itu. "Gitu dong" Gibran berlaga sombong

"Dih sombong" ketus Jastin

"Cape cuk, gini banget sih" Kata Jastin, lalu duduk disamping Kevin yang tengah istirahat

"Cape?" Tanya kevin

"Ialah, udah tau cape masih nanya" kesal Jastin lalu mencabit-cabit rambut Kevin

AndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang