bab 1

10 3 0
                                    

Banyak yang bilang bahwa seorang kakak akan melakukan apapun untuk adiknya termasuk nyawa mereka,tapi itu tidak berlaku bagi elia,sampai kapanpun elia tidak akan pernah sudi mengorbankan dirinya untuk siapapun termasuk adiknya.

Elia itu gadis yang sangat keras,sekali tidak suka maka seterusnya akan seperti itu.

Elia tidak menyukai keluarganya,entah itu papa, mama--lebih tepatnya ibu tiri atau adiknya.bukan tanpa alasan elia tidak menyukai mereka,tapi yang pasti elia tidak menyukai mereka karna sikap mereka terhadap elia yang kurang baik,sebenarnya kanaya-adik elia itu termasuk adik yang baik,tapi karna orangtuanya elia jadi tidak suka kepada adiknya.

Tok tok tok

"Siapa?" tanya Elia dari dalam kamarnya.

"Ini aku kak" jawab Kanaya,Elia berdecak kesal lalu dengan terpaksa ia membukakan pintu untuk Kanaya

"ada apa?" Kanaya memilih ujung bajunya,sungguh ia lumayan takut kepada kakaknya itu apalagi ketika melihat wajah kakaknya yang terlihat kesal.

"emm...aku mau minjem sepeda kaka" ucapnya pelan.elia hanya membalasnya dengan anggukan. "makasih ka"  ucapnya setelah itu langsung pergi begitupun Elia yang masuk kembali kedalam kamarnya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Elia itu bukan tipikal orang yang suka memulai obrolan jadi jangan heran kalo Elia samasekali gak punya teman,bahkan dikampus tempat Elia kuliahpun dia dikenal sebagai orang yang sombong karena tidak pernah menyapa atau sekedar senyum yang bikin orang orang males berteman sama Elia, contohnya sekarang Elia sedang makan dikantin sendirian tanpa seorang teman,tapi Elia gak pernah ambil pusing,toh bagi Elia sendiri lebih menyenangkan.

Ketika sedang asik makan Elia merasa seperti ada yang memanggilnya namun iya abaikan dan melanjutkan acara makannya "Elia!" Panggil seseorang seraya menepuk bahunya pelan dan hanya ditanggapi dehaman oleh Elia.

"Emm...nanti pulang bareng kuy" ajak lelaki itu dan disambut gelengan oleh Elia "kenapa?" Elia mendengus sebal "gausah sok asik sama gua" ucap Elia lalu pergi meninggalkan lelaki itu yang menatap Elia dengan tatapan yang sulit diartikan.

°°°

Hujan adalah hal yang paling Elia suka apalagi jika hujannya malam hari.selain karena hawanya yang dingin hujan diwaktu malam juga bisa menenangkan hati Elia,tapi ada satu hal yang tidak Elia suka dari hujan,ketika ingatannya kembali kemasalalu dimana ia selalu bercanda dan bercerita bersama mama sambil memakan cireng buatan mama.elia suka cireng,tapi itu dulu sebelum mama pergi kepangkuan tuhan.

Sudahlah Elia malas mengingat masalalu yang indah.lebih baik Elia kedapur ambil cemilan sebagai teman untuk menikmati hujan.baru juga sampai di anak tangga ketujuh Elia sudah dihadapkan dengan pemandangan yang bikin enek,diruang keluarga Elia melihat papanya bersama Kanaya dan juga riska-- ibu tirinya sedang bercanda ria.jujur Elia benci pemandangan itu, seharusnya yang dimanja oleh papa itu elia bukan Kanaya, seharusnya yang papa rangkul itu mama bukan Riska, seharusnya yang pergi itu Riska bukan mama, seandainya Riska tidak hadir ditengah tengah mama dan papa pasti keluarganya tidak akan hancur,Elia benci wanita sialan itu.

Karena tidak tahan melihat kebahagiaan mereka Elia memutuskan untuk kembali kekamar dan berdiam diri di balkon sambil menikmati hujan,Elia tidak akan menangis karena bagi Elia air matanya terlalu berharga jika harus dikeluarkan hanya karena mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang