9 < Problem.

2.5K 78 0
                                    

Sunyi.

Itulah yang Michella rasakan saat masuk ke mobil itu.

Dengan sekat yang membatasi antara bangku kemudi dan bangku penumpang, Michella merasa canggung saat ia hanya duduk berdua dengan orang itu di bangku penumpang

"Kamu tau kan alasan saya bawa kamu kesini?" ucap orang itu membuka topik pembicaraannya.

Michella yang sedang asik dengan pikirannya pun tersentak, namun tak ayal ia mengangguk menjawab pertanyaan orang di hadapannya.

"Saya langsung to the point aja"

"Jauhi anak saya!" perintah orang itu dengan tegas.

Michella yang mendengar itu mengerutkan alisnya.

"Benefit?" tanyanya santai.

Orang di hadapannya tampak menggertakkan giginya geram, namun dengan cepat ia merubah raut wajahnya dan terkekeh.

"Ternyata masih sama ya" monolog orang di hadapannya itu.

"100 juta" jawabnya dengan tangan yang bersedekap dada.

Kini berbalik, Michella yang terkekeh.

"C'mon, your son can even give me more money than that"

"200 juta" jawab orang itu sekali lagi.

Michella menggeleng menolak penawaran orang di hadapannya.

"300--"

"No, 500 juta" ujar Michella memotong ucapan orang di hadapannya.

Orang itu sekali lagi menggeram kesal mendengar perkataan Michella.

"Your son is precius, sayang sekali jika aku hanya mendapatkan untung 200 juta" kata Michella santai.

"Fine! aku akan mengirimnya segera ke rekeningmu" final orang itu mengalah.

"No no no, i want now" jawab Michella mutlak.

Entah sudah berapa kali orang di hadapannya ini menggeram kesal.

"Nomer rekeningmu?"

Dengan cepat Michella memberikan nomer rekeningnya.

Ting.

Sebuah notifikasi tampak masuk ke dalam ponselnya.

Michella yang melihat notifikasi itu pun tersenyum puas.

Dan bertepatan dengan itu, mobil yang di tumpangi Michella sudah sampai di depan rumahnya.

"Thanks. Dan senang berbisnis dengan anda, Jévgas's mother" ucap Michella senang dan segera membuka pintu di sampingnya.

Saat hendak menutup pintu, Michella kembali berkata.
"Oh iya, sekedar memberi tahu. Sebenarnya anak anda yang berusaha mendekati saya, bukan saya yang berusaha mendekati anak anda. Jadi seharusnya anak anda yang anda tegur, bukan saya"

Barulah setelah mengatakan itu, Michella berjalan memasuki halaman rumahnya dengan perasaan riang gembira.

Orang itu menghela napas, namun sedetik kemudian ia memicingkan matanya saat melihat bangunan rumah Michella.

JÉVGAS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang