「Bab 05」

3.5K 341 8
                                    

Happy Reading...

Paginya, seperti biasa Hazel dan Jerrel bersiap untuk berangkat sekolah. Hazel sedang memasang dasinya di depan cermin yang tertempel langsung pada lemari. Jerrel sendiri sedang memasukkan buku-buku pelajaran miliknya kedalam tas.

"Gue ke bawah duluan ya" pamitnya dan di balas gumaman oleh Hazel.

Seteleh selesai memasang dasi, Hazel melakukan hal yang sama seperti Jerrel, memasukkan buku pelajaran ke dalam tasnya. Saat sedang sibuk membereskan barang miliknya, pintu kamarnya dengan Jerrel kembali terbuka.

"Lo ketinggalan apa lagi, Jer?" tanya Hazel tanpa menolehkan kepalanya.

"Hazel" panggil nya. Hazel kenal suara itu, ia langsung berbalik dan terkejut melihat sang kakek berada di kamarnya.

"Eh kakek? Maaf, Hazel kira Jerrel tadi" ucap Hazel

"Tidak apa" jawab Harun singkat.

Hazel merasa tidak enak, atmosfer di kamar itu seketika berubah menjadi canggung dan sedikit tegang. Tatapan tegas sang kakek padanya membuatnya tak bisa berkutik, sepertinya kakek akan ikut menyalahkan dirinya.

"Gimana keadaan kamu? Ada luka karena kejadian kemarin?" tanya Harun pada cucu kesayangan nya itu. Tatapannya juga mulai melembut.

"Hazel baik-baik aja kok, kek, cuma luka sedikit di siku" jawab Hazel.

"Baguslah kalau kamu baik-baik aja. Kakek tidak menyalahkan kamu, Hazel. Kakek tau, kamu juga sama shock nya, kamu juga tidak menginginkan ini terjadi pada Crystina" jelas Harun dan Hazel diam.

"Pesan kakek cuma satu, jangan salahkan dirimu sendiri ya? Kelahiran mu tidak salah, tetap jadi anak yang baik dan kuat ya, Zel?" pesan Harun sambil mengusap pelan kepala cucunya.

Setelahnya Harun keluar dari kamar cucunya, sedangkan Hazel hanya terdiam. Ia kira kakeknya akan ikut menyalahkan nya seperti yang di lakukan ayah dan neneknya. Beberapa saat terdiam, Hazel keluar dari kamarnya menyusul saudara kembarnya untuk sarapan bersama. Tapi ia sedikit ragu dan takut, ayahnya pasti masih marah padanya, tapi panggilan dari sang kakek membuatnya melangkah yakin dan ikut bergabung bersama untuk sarapan.

Suasana meja makan tidak seperti biasa, terlalu dingin dan canggung. Hazel ingin berbicara memecahkan keheningan tapi ia urungkan saat melihat sang ayah yang menatapnya tidak suka.

Jerrel yang muak akan suasana meja makan, akhirnya mengakhiri sarapannya dan menarik Hazel untuk berangkat bersama nya.

"Ayo zel kita berangkat, takut nanti telat. Pah, kakek, nenek, kami berangkat sekolah dulu" pamit Jerrel dan langsung menarik Hazel pergi.

.

.

.

Setelah sampai di sekolah, seperti biasa Hazel akan mendapat cacian dari beberapa siswa.

"Zel" panggil Jerrel.

"Kenapa?" tanya nya

"Mungkin satu bulan kedepan gue bakal sibuk buat persiapan Olimpiade Matematika, gue ga bisa merhatiin lo kayak biasanya. Nanti lo bisa jaga diri kan selama gue sibuk?" jelas Jerrel. Jerrel bersama Chandra, Jisan dan Marka akan melaksanakan Olimpiade Matematika bulan depan. Jadi ia harus fokus untuk persiapannya

"Gue bukan anak kecil lagi, Jer. Lo tenang aja, gue bisa ko jaga diri" ucap Hazel meyakinkan saudara kembarnya.

"Tetep aja gue khawatir bego, nanti lo gue titip sama Nathan, Renja sama Lian. Karna selama sebulan mungkin gue bakal jarang di rumah atau di sekolah" jelasnya lagi.

Kembar 「NoHyuck」✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang