2. Lucrexia Academy

449 225 50
                                    

Happy Reading!

Eternal Part of The Sky
Bab 2 — Lucrexia Academy

Kadang kita memang harus berdamai dengan ketidakpastian dan mulai mengakui ketidaksanggupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kadang kita memang harus berdamai dengan ketidakpastian dan mulai mengakui ketidaksanggupan.

Karena, tidak semua hal harus diperjuangkan, tidak semua hasil harus dipaksakan, dan tidak semua orang harus disenangkan.

𓋜

Sebuah tempat bernama Lucrexia Academy membentang luas di tengah kota. Ialah Akademi Seni yang terkenal sangat-sangat mewah. Banyak anak cucu dari kalangan bangsawan disekolahkan di sana. Jika bertanya mengenai fasilitas, semuanya sudah ada, lengkap sampai akar-akarnya!

Lucrexia Academy memiliki sistem yang berbeda dengan sekolah menengah atas. Yang sama adalah Akademi ini memiliki tiga tahun dan tiga tingkat pendidikan. Tahun pertama dan kedua, siswa akan diajarkan untuk menguasai bidang yang mereka pilih. Seperti Seni Musik, Seni Tari, Seni Teater, dan lain-lain.

Lalu tahun ketiga, akan dilakukan kompetisi bagi setiap bidang. Kompetisi itu juga berkelas, disiarkan di televisi seluruh dunia. Bahkan vlog kesehariannya ditayangkan di YouTube. Bagi yang memenangkan kompetisi, akan diberi hadiah uang tunai, kendaraan bermerk, dan tentunya popularitas yang sangat tinggi.

Namun, semua lulusan Akademi ini akan dipastikan menjadi seniman di seluruh dunia. Itu sudah terjamin. Pemenang kompetisi tadi hanyalah bonus yang diibaratkan sebagai kepuasan hati atas masa pelatihan selama dua tahun.

Di pojok gedung Akademi, ada dua sofa panjang dan satu meja bundar di tengahnya. Di sisi sofa itu terdapat rak buku dan beberapa alat musik yang diletakkan di rak serupa. Tempat itu biasanya diisi oleh sekumpulan anak Most Wanted yang begitu terkenal di kalangan Lucrexia Academy.

Mereka memiliki nama julukan, RANGUl, artinya Orang Gaul. Terdengar keren, namun nyatanya...

"Nus! Buku not balok gue ilang!"

"Ilang di mana?"

Laki-laki bernama Atlas menjitak kepala Faith yang baru saja bertanya. "Kalau gue tau ilangnya di mana, gue juga nggak akan sehisteris ini, dodol!"

Janus terkekeh, ia menyenderkan punggungnya di sofa sambil meletakkan kaki kanannya di atas kaki kiri. "Kok bisa ilang, Las?"

Atlas menimang sejenak, mengingat kembali di mana terakhir kali ia melihat buku keramat itu. "Ah, gue tadi abis boker sebelum berangkat. Kebetulan, pas boker, gue bawa bukunya ke kamar mandi!"

ETERNAL PART OF THE SKY ; Kim Sunoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang