20. Secret mission

8.5K 858 642
                                    

Hanya orang licik yang dapat mengelabui orang licik, sama sama licik, dan sama sama pintar mengelabui orang. Bukankah itu hal yang menyenangkan? Mari kita mulai lagi perarungan ini. Athalia Kenzure Varelly

"Jangan terlalu lama menyatakan sesuatu kebenaran. Jika tak mau sakit hati, dan menyesal, karena terlambat menyatakan nya. Kalau bisa menyatakan sekarang, kenapa tidak? Lakukan itu selagi kau bisa. William Caesar Febryan

Mata Athalia memerjap, dia melihat disekeliling nya. Tak ada siapaun disini, Athalia rasa sekarang dia sudah bisa berangkat dan memulai aktivitas seperti biasa. Gadis itu menuruni brankar, dengan kondisi yang masih memegang tiang infus. Dia berjalan melihat suasana jalanan dibawah.

"Jef, dulu setiap kita jalan jalan. Kamu pasti bilang 'kaka, jepan pas gede mau main disini, jalan jalan sendirian' kakak masih tunggu kamu." ucap Athalia.

Ceklek!

Athalia menoleh kearah pintu yang mulai terbuka, menampilkan seseorang dengan baju hitam. Dan wajahnya ditutupi dengan penutup hitam.

"Mau apa lo?!" Athalia mundur kebelakang, "Jangan maju! Atau lo, gue sembelih?" ancam Athalia.

"Kamu pikir bisa? Oh my god, mimpi!" suara itu seperti suara laki-laki, namun dia siapa.

Prangg!

Athalia melempar vas bunga keramik yang ada diatas nakas rumah sakit, "Mendekat gue bunuh lo!" ucap Athalia seraya mengambil pisau buah yang berada disana.

"Mundur!" peringat

Namun, laki-laki itu tetap kekeh pada kehendaknya. Dia berjalan mendekat pada Athalia, gadis itu tak akan diam saja. Walaupun bisa dibilang, kondisi nya sekarang tidak baik baik saja, tetapi dia tetap bisa melawan sedikit.

Laki-laki itu memukul Athalia, namun satu pukulan saja tak ada yang melayang ditubuh Athalia. Gadis itu berbalik, berniat meninggalkan laki-laki itu keluar dari ruangan, tapi....

BUGH!

Pria laki-laki yang tidak diketahui identitas nya itu memukul Athalia dari belakang, membuat gadis itu langsung kehilangan kesadaran nya. Tapi, Athalia tak ambruk dilantai. Melainkan, gadis itu ditahan oleh laki-laki itu dan menyeretnya keluar dari ruangan. Disaat pria itu menyeret Athalia, ada suster yang tiba-tiba ingin memasuki ruangan Athalia. Dengan cepat laki-laki itu masuk kedalam sebuah lorong yang memang disediakan dengan kursi roda. Menaruh tubuh Athalia disana, dan mendorong nya.

"Athalia" gumam laki-laki itu.

Sesampainya diparkiran mobil, tubuh Athalia langsung didorong kedalam secara paksa. Ada seseorang gadis yang menunggu didalam mobil.

"Bawa ke tempat biasa, dia saya urus!" perintah nya.

"Baik nona,"

***

Mata Athalia memerjap, tulang tengkuk di belakang leher nya terasa begitu sakit. Penglihatan nya mulai jernih, dia melihat ruangan ini? Dan brankar? Dia masih diinfus? Apa dia tak akan mati?

"Gimana keadaan lo? Maaf gue terpaksa suruh salah satu dari mereka buat bawa lo kesini, gue khawatir sama lo." ucap Saffa.

Athalia menatap songong Saffa yang sekarang berada didepan nya, Athalia melirik pada tangan Saffa.

Hampir saja! Jika Saffa tak menahan diri nya pada ujung brankar Athalia. Mungkin dia akan tengkurap dilantai.

"Apa sih?!" bentak nya.

"Ngomong kalau mau bawa gue kesini! Enak aja pake pukul pukul segala, gue pukul juga mampus lo!" ucap Athalia dengan nada yang sedikit tinggi, tangan nya masih memegang tulang tengkuk di belakang leher nya.

SECRET MISSION [TERBIT SECARA E-BOOK] PUBLISH ULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang