О'кей (Okay)

391 30 29
                                    

Mature content, angst, character death

TW : mention of death and suicide, blood

Based on Dimash Qudaibergen song (О'кей/Okay)

"Mmhh~"

Suara ranjang berderit semakin terdengar kencang di salah satu kamar apartemen di sudut kota.

"Ngghh~ Heechul~"

Namanya yang keluar sebagai desahan dari partnernya, membuat dia ikut mengerang. Gerakan pinggul pasangannya yang kini sedang melihat ke arahnya dengan tatapan yang begitu intens, kian cepat. Dia tahu lelaki yang sedang bersetubuh dengannya ingin mengejar klimaks yang sudah berada di ujung. Tangan pasangannya kini ikut memanjakan kepunyaannya yang sudah menegang dan mengeluarkan precum.

"Jungsoo, Jungsoo-"

Perkataannya tak tuntas saat kenikmatan duniawi dia rasakan, membuat tubuhnya seolah ikut meledak bersamaan dengan dirinya klimaks. Laki-laki yang dipanggil Heechul itu menarik pasangannya ke dalam rengkuhannya seraya mempertemukan bibir mereka berdua. Meredam lenguhan beserta desahan dari pasangannya yang baru saja mencapai kenikmatan juga.

Mereka berdua sama-sama saling mengatur napas, seraya menikmati kehangatan dari tubuh pasangannya.

"Heechul."

"Kalau kamu mau membicarakan perpisahan, tutup mulutmu. Biarkan aku menikmati waktu kita berdua sedikit lagi."

"Tapi pada akhirnya kita memang harus berpisah."

Heechul diam saja. Karena perkataan Jungsoo benar adanya. Seandainya bisa, dia ingin pergi bersama kekasihnya ini, sayangnya semesta tidak mengizinkan.

"Aku pergi bukan karena tidak mencintaimu, sayang. Tapi aku memilih untuk melindungimu. Suamimu seorang petinggi negara yang bisa melakukan apa saja terhadapmu."

Heechul menangis dalam diam. Dia tahu benar bagaimana bengisnya suaminya sendiri. Dia bahkan tidak mencintainya, tapi keadaan memaksanya untuk menikahi orang yang amat sangat dia benci. Berhubungan badan pun lebih sering dia lakukan dengan kekasihnya, bukan dengan suaminya. Dia sendiri ingin terlepas dari jeratan kekuasaan suaminya, namun tidak semudah itu. Keluarga dan hidupnyalah yang akan menjadi taruhannya.

"Andai aku terlahir dari keluarga terpandang, aku bisa merebutmu dari suamimu sendiri. Maaf aku tidak bisa melakukan apa pun, sayang. Meninggalkanmu adalah satu-satunya jalan yang paling tidak aku inginkan, tapi untuk saat ini itulah yang terbaik."

Jungsoo mengeratkan pelukannya pada sang kekasih. Pelukannya yang terakhir karena setelah ini dia akan kembali dengan kehidupannya sebagai rakyat jelata, dan jelas dia akan menghindari Heechul juga berpindah tempat tinggal sejauh mungkin dari orang yang dia cintai.

"Tidak bisakah kita mati saja berdua, Jungsoo?"

Hal itu bukannya tidak pernah terlintas di benak Jungsoo, tapi dia tidak ingin kekasihnya mati sia-sia hanya karena ingin terus bersama dengannya. Juga masih ada keluarga Heechul yang mungkin akan menanggung akibat keegoisan mereka berdua.

"Tidak, sayang. Kamu tau keluargamu bisa saja menjadi sasaran amukan suamimu."

Heechul kembali diam dengan air mata yang terus berlinang. Otaknya tetap berusaha memikirkan jalan keluar agar mereka berdua tidak berpisah, agar mereka bisa hidup dengan bahagia selamanya.

"Bagaimana kalau aku bunuh saja suamiku?"

Jungsoo melepaskan pelukannya. Tangannya terulur meraih dagu Heechul yang saat ini sedang menghindari tatapannya.

With You [Teukchul Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang