Sorry for typo
Happy Reading!
•••
"Ini bukan motor Atsumu kan??!!"
Kuroo dan Seina yang berada paling dekat dengan Pak Ukai langsung memperhatikan layar ponsel wali kelas mereka itu. Bola mata Seina perlahan membulat, ia menutup mulutnya tak percaya lalu menoleh pada (Name) yang agak jauh darinya.
(Name) yang melihat itu membuat perasaannya semakin tidak enak.
Kuroo buru-buru melepaskan kain hitam yang menutup televisi besar yang ada di pojok depan kelas. Dan menyalakan nya.
"Menurut seseorang yang juga tengah melintas di jalan tersebut, sang pengendara motor terlihat sedang balap membuat ban motor yang ia naiki terpeleset akibat hujan deras sebelumnya. Hingga saat ini pengendara motor tersebut yang merupakan siswa Akadami Furudate, salah satu sekolah bergengsi yang memiliki segudang siswa berkualitas, belum ditemukan sampai saat ini akibat aliran sungai yang deras karena hujan tadi."
(Name) langsung menangis melihat itu, Seina yang mengerti langsung menghampiri sahabatnya dan memeluknya erat.
Osamu? Jangan kira sedari tadi Osamu diam karena ia tenang. Justru sebaliknya, sedari awal ia memang memiliki firasat tidak benar tentang hari ini.
Atsumu adalah kembarannya, mereka sudah bersama sejak berada di kandungan. Tentu ia memiliki ikatan batin yang kuat dengan Atsumu.
Kini tatapannya menjadi kosong, jantungnya berdegup kencang, segala pikiran-pikiran negatif mulai menguasai kepalanya.
"Haaaahh!!! Ini salah gue! Harusnya gue gak lupa kostum gue! Harusnya gue nggak izinin Atsumu pergi ngambil kostum gue! Semuanya karena gue!" (Name) mulai histeris. Pantasan saja sedari tadi perasaannya tidak enak, ternyata memang ini jawabannya.
Kuroo langsung mendekat pada cewek itu, dan Seina langsung melepas pelukannya "(Name), dengerin gue. Ini bukan salah Lo. Itu belum tentu Atsumu. Lo jangan panik oke? Kita kesana. Ayo." ucap Kuroo.
(Name) menyeka air matanya, ia masih sesenggukan sembari mengangguk.
"Samu, Suna. Lo berdua ikut kita. Yang lain tolong bersihin kelas. Jangan pada panik, gue bakalan kabarin di grup. Dan tolong berdoa semoga itu bukan Atsumu." suara Kuroo terasa tercekat mengucapkan kalimat terakhir itu.
Semuanya mulai khawatir, dan mereka menyerahkan kepada Kuroo, Osamu, Suna dan (Name) untuk memastikan berita tersebut.
"Bapak ikut saya aja." ucap Kuroo pada Pak Ukai.
"Baiklah."
"Oikawa, gue titip kelas ya." kata Kuroo diangguki Oikawa.
Mereka berlima pun pergi dengan menaiki mobil Kuroo. Kuroo tak mengizinkan Suna atau Osamu menaiki motor mereka sendiri, karena ia khawatir akan kenapa-kenapa dengan kedua temannya itu sebab pikiran mereka saat ini pasti tengah kacau.
Mereka hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai ditempat kejadian, karena memang tidak terlalu jauh.
Tempat tersebut berada di sebuah jalanan yang sebelahnya gunung dan sebelahnya lagi ada jurang cukup curam yang dibawahnya adalah sungai besar yang airnya selalu mengalir dengan deras.
Saat mereka tiba, sudah ada polisi yang mengamankan tempat tersebut. Motor yang dinaiki korban sudah dinaiki ke atas yang sebelumnya juga terjatuh ke dalam jurang. Mereka bisa melihat motor tersebut tak lagi berbentuk sempurna, ada beberapa yang benggok hingga hancur.
Wajah Osamu seketika menegang melihat pelat motor yang bengkok itu.
Nomor pelat tersebut benar pelat motor milik Atsumu. Ia langsung menghampiri motor itu dengan mata yang memerah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅SI BUCIN BADBOY (MIYA ATSUMU X READERS) {END}
FanfictionEntah sejak kapan Atsumu jatuh cinta sama (Name), gadis mungil dan lucu yang suka banget sama kambing. Nah, dari kesukaannya aja udah aneh, apalagi orangnya. (Name) bisa menjadi sangat aneh dan bisa juga menjadi sangat dingin. Seperti memiliki kepri...