2.Assassin

221 35 5
                                    

kenapa judulnya Assassin? itu karena aku lagi sering main Mobile legends hihihi

mau ngucapin terimakasih soalnya vote sama komen dicerita aku yang ini (JL story) udah ngalahin moving love hehehe. pokoknya kalian debesssss.

yuuu lanjut baca







LISA POV

"jangan ganggu aku" aku kesal terus diganggu oleh makhluk menyebalkan, dia temanku yang dari tadi mengajak aku untuk bergabung degannya bermain game.

"oh ayolah lisa... aku butuh teman satu team, membunuh tidak menyenangkan jika sendiri" dia merengek seperti bocah sambil berguling-guling dikasurnya.

tidak ingin perduli aku masih terus melihat layar kotak didepanku, memastikan setiap vidio cctv yang sedang aku amati. "sial... chu aku sudah bilang untuk menghapus bagian yang memperlihatkan keberadaanku disana" aku menunjuk pada layar.

"kamu terlalu khawatir lisa...disana bahkan bukan hanya kamu. bayak yang terekam" dia meremehkan masih fokus dengan ponselnya.

aku memutar kursi putar untuk melihat jisoo agar dia memperhatikanku "chu...." dan dia menoleh dengan senyum kudanya yang menyebalkan.

"baiklah aku akan mengeditnya tapi......temani aku bermain game setelahnya" dia mengambil alih kursi yang aku duduki sebelumnya sedangkan aku tidak berargumen dan memperhatikan jisoo mengedit.





JENNIE POV

2 minggu? aku kehilangan lisa untuk ke dua kalinya, lagi-lagi dia menghilang setelah pertemuan terakhir kami di minimarket dan 2 hari yang lalu aku mendapatkan laporan bahwa ada seorang gadis yang berhasil kabur dari penyerangan yang terjadi di apartemennya.

demi keamanan dan keselamatan gadis itu kami menyembunyikan gadis itu bersama kami di rumah sakit, dia mengalami trauma yang mengakibatkan dia tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang aku ajukan.

diluar ruangan gadis itu dirawat aku tengah duduk menjambak rambutku sendiri dengan frustasi karena aku benar-benar frustasi saat ini, gadis itu bisa saja menjadi saksi dari semua tragedi yang terjadi tapi aku tidak bisa memaksakan diri untuk terus bertanya karena dokter melarang.

"kita hanya perlu bersabar sedikit lagi" pria tinggi teman satu teamku menepuk pundakku mengingatkan lalu dia duduk disampingku. semua teamku sama frustasinya denganku karena bagaimana tidak? kami hanya punya waktu satu bulan lagi untuk tetap bisa menangani kasus ini kalau sampai batas itu selesai kami semua harus mundur dan digantikan oleh team lain dari kantor pusat.



hari ketiga gadis itu dirawat, pagi ini aku dan team akan mengunjungi gadis itu berharap kami bisa mendapatkan informasi darinya.

saat aku masuk ke dalam ruangan, aku tidak dapat menemukan siapapun disana bahkan para polisi yang biasanya ada didepan ruangan semuanya tidak ditemukan "kemana pasiennya?" aku bertanya pada perawat yang tengah merapihkan ranjang.

"detektif" perawat itu setengah membungkuk "dia dipindahkan"

"kemana?"

"saya tidak tahu bu"

sial sial sial

kenapa tidak ada pemberitahuan? seharusnya ini semua menjadi tanggung jawabku beserta team tapi kenapa saksi penting dipindahkan tanpa pemberitahuan?

aku dan team kembali ke kantor untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi jadi aku mengetuk ruang kepala kepolisian dan saat suara intruksi "masuk" terdengar aku memasuki ruangan lalu memberi hormat seperti biasanya.

JL Story //JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang