nah kan ga kerasa udah part 3 aja berarti bentar lagi ending nih, barang kali ada yang ngasih ide cerita atau saran gitu yu tulis dikolom komentar dan jangan lupa vote.
JENNIE POV
aku perlahan membuka mataku, sangat berat juga kepalaku sangat sakit "aduh" aku mengeluh meremas kepalaku.
tunggu... diamana aku?
aku berusaha duduk dan mulai mengamati apa saja yang dapat terjangkau oleh mataku, kamar siapa? aku tidak dapat mengenali atau bahkan mengingat kamar siapa yang aku tempati saat ini tapi tiba-tiba ingatanku tentang kejadian semalam melintas "oh tuhan" aku kaget dengan semua yang aku ingat.
aku fikir aku sudah mati semalam, pasti kan? harusnya aku sudah mati tapi kenapa aku masih hidup? apa yang terjadi.
suara pintu terbuka membuat aku tersadar dari semua hal yang ada di kepalaku "kamu sudah bangun?" dia mendekat dengan nampan ditangannya
"kamu?" aku segera turun dari kasur tapi aku terhuyung membuat aku hampir jatuh untungnya lisa dengan cepat menangkap tubuhku, aku tidak bereaksi sampe lisa melepaskan tubuhku dari dekapan tangannya.
"duduklah dan makan ini. ada obat pereda nyeri juga disitu" dia meletakan nampan diatas nakas sebelah kasur.
"apa yang kamu lakukan disini? dan apa yang terjadi padaku? bagaimana bisa aku disini? apa kam...."
"berhenti dengan semua pertanyaan itu dan mulai makan makanan itu sebelum menjadi dingin" dia keluar dari kamar sebelum aku mengatakan apapun.
aku masih bertanya-tanya dengan banyak pertanyaan dikepalaku tapi aku juga harus segera pulih jadi aku menuruti perkataan lisa untuk makan dan meminum obat tanpa curiga ada racun atau tidak didalam makanan tersebut yang aku yakin tidak ada karena jika lisa ingin membunuhku seharusnya dia bisa melakukan itu dari semalam kan?
setelah selesai makan dan mandi, hmmm biar aku jelaskan jadi disamping tempat tidurku ada pakaian,handuk dan peralatan mandi yang sepertinya sudah disiapkan oleh lisa? atau siapapun yang jelas itu tandanya aku harus mengenakan apa yang sudah disiapkan dan lagi pakaian yang aku kenakan berbau alkohol.
aku keluar dari kamar dan aku dapat melihat lisa yang tengah duduk santai dimeja makan yang aku pikir dia baru saja selesai dengan sarapannya karena terlihat dari piring dan gelas yang masih ada diatas meja.
"kheem" aku berdehem supaya lisa mengetahui keberadaanku dan sepertinya lisa mengetahui hal itu karena dia tetap tidak perduli atau memang dia tuli?
karena aku tidak tahu harus melakukan apa dan aku juga tidak tahu aku berada dimana jadi mau tidak mau aku harus berbicara dengan lisa, wanita menyebalkan yang masih sibuk duduk disana dengan ponselnya.
aku mendekat tapi sebelum itu aku harus mempersiapkan wajahku agar terlihat lebih sangar "kheeemm" aku sekali lagi berdehem sebelum berbicara dan lisa hanya melirik "kenapa kamu tidak membunuhku?" duh... kenapa aku malah bertanya seperti itu jelas sekali sekarang lisa memberikan tatapan kosongnya menatap tajam ke mataku.
sungguh aku masih curiga dan sangat curiga apalagi setelah kejadian semalam, hal-hal yang aku ingat sebelum aku pingsan tapi bukan maksudku bertanya seperti itu karena sekali lagi jelas itu bukan pertanyaan yang tepat saat ini. dirumahnya? dengan hanya dia dan aku disini? dan dia sudah mengancam untuk melaporkan aku kepolisi, aku tidak takut dengan point ke 3 tapi aku punya firasat lain yang mengatakan kalau aku tidak perlu bertanya hal-hal yang tidak perlu.
"sepertinya kamu lebih suka masuk penjara dibandingkan menjadi detektif ya? nona jennie kim?" dia berdiri masih dengan tatapannya yang sulit dibaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
JL Story //JENLISA
Kısa Hikayebeberapa cerita berbeda tentang JL berada disini sesuai dengan judul