43. Bertemu Orangtua kandung

1.9K 165 36
                                    

Yuhuuu author kembali lagi hehe!!

Dah yokk lanjut baca aja

Happy Reading guys!!!













Di alam lain

Kini Alika berada disebuah sungai yang dikelilingi banyak tanaman, Alika sedang berjalan-jalan menyusuri taman yang ada sungai di pinggirnya.

"Wahhh bagus banget!!" Ucap Alika dengan riang, Alika berlari memutari taman dan sungai tersebut.

"Coba aja didunia sama seperti disini, pasti Alika bahagia banget walaupun ngga dianggap sama orang-orang" ucapnya dengan tersenyum sendu.

Alika berlarian kesana kemari tertawa bahagia, tetapi kegiatan Alika terhenti setelah melihat kedua paruh baya yang menggunakan baju putih-putih sedang tersenyum kepada Alika.

"Kalian siapa? Kok bisa ada disini?" Tanya Alika kepada mereka.

"Hallo sayang, peri kecil Mamah sama Papah udah besar dan cantik yah" ucap sang wanita kepada Alika dengan raut wajah tersenyum.

"Maksudnya apa yah Om Tante? Alika ngga ngerti!" Ucap Alika dengan raut wajah bingung.

"Kenalin kami ini sebenarnya orang tua kandung kamu, kita di sudah meninggal dari kamu masih bayi, karena sebuah kecelakaan" ucap sang pria yang berada disamping wanita tadi.

"Mamah? Papah? Orang tua kandung Alika udah meninggal yah?" Ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maafin kami yah princess, Kami ngga bisa bersama-sama sampai kamu dewasa seperti ini, takdir memang sudah direncanakan oleh tuhan, Mamah sama Papah ngga bisa lindungin kamu langsung, Kami cuman bisa lindungin kamu dari sini, Mamah sama Papah tau apa yang kamu alamin selama kamu diangkat oleh mereka, walaupun mereka jahat kamu jangan dendam sama mereka yah sayang, mereka kan yang udah rawat kamu sampai besar gini" ucap sang Mamah kepada Alika yang kini sudah mengeluarkan air matanya.

"Mamah Papah, kalian kenapa ninggalin Alika sendirian dijalanan, kata mereka Alika bukan anak kandung mereka terus mereka nemuin Alika dipinggir jalan" ucap Alika kepada mereka.

"Sebenarnya waktu itu, kami sedang jalan-jalan disebuah taman, pada saat itu kami sedang bahagia karena baru dikaruniai seorang anak, dulu sebelum kami belum dikaruniai seorang anak, kami hanya mengangkat anak-anak jalanan untuk menjadi anak kami, maka dari itu pada saat itu kami sangat bahagia saking asiknya dengan kamu kami tidak menyadari dengan jalanan kalau didepan ada mobil ugal-ugalan yang sangat kencang kearah kami, belum sempat kami menghindar kami sudah tertabrak duluan dan kamu terlempar sangat jauh dari tempat kami, maka dari itu orang-orang tidak tahu ada korban seorang bayi juga, jadi orang-orang hanya menolong kami, tetapi belum sempat dibawa ke Rumah sakit nyawa kami sudah tidak terselamatkan hanya kamu yang terselamatkan walaupun kamu tidak di tolong oleh orang-orang yang menolong kami, jadi pada saat itu kamu ditolong oleh mereka yang saat ini menjadi orang tua angkat kamu, tetapi dibalik mereka menolong kamu, ada sesuatu yaitu mereka menjadikan kamu hanya untuk perantara agar mereka mempunyai seorang anak dari rahim mereka sendiri." Jelas sang Mamah kepada Alika, yang sudah dipelukan sang Papah.

"Mamah Papah Ika kangen sama Kalian, Ika hancur Pah Mah, Ika ngga bahagia disana, Ika disiksa terus-menerus Mah, batin Alika capek, Ika ngga mau pulang kesana lagi Ika mau disini aja sama kalian" ucap Alika yang kini sudah menangis dipelukan kedua orang tuanya.

Sedangkan di Rumah Sakit

Mereka masih setia menjaga Alika, mereka sedang asik mengobrol dan bercanda, sedangkan tubuh Alika masih terbaring diatas brankar rumah sakit, tiba-tiba tubuh Alika kejang-kejang, salah satu dari mereka menoleh ke arah Alika dan melotot kaget.

ALIKA DAN LUKANYA [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang