"mau kemana kamu mas"ibu bertanya kepada ayah, namun ayah hanya melalui ibu tidak menjawab pertanyaan ibu
"mas!"ibu menahan tangan ayah agar berhenti menyeret koper
"lepas!kamu urus anak kita, aku mau kita cerai"
"kenapa harus cerai mas?!! kenapa?! o atau karena wanita itu?" ibu menahan tangan ayah.
"...."
"JAWAB MAS!!!"
"IYA BENAR KARENA MAYANG!!!,AKU MENCINTAI NYA!, DAN AKU AKAN TETAP BERSAMANYA"
"cih, serendah itukah kamu mas?, jalang itu? kau mencintai nya"
"DIA BUKAN JALANG ELENA!!!!"
"tanda tangani surat cerai ini, dan urus anak sialan itu"
"dia anakmu!!!! bukan anak sialan!"
"aku berharap dia tidak lahir ke dunia karena ku!, jika saja kita tidak di jodohkan aku tidak akan pernah mau menjadi suami mu!"
perkataan ayah membuat ibu menangis,dia memaksa ibu untuk menandatangani surat cerai, setelah ibu menandatangani ayah langsung pergi meninggalkan rumah,aku hanya melihat dari balik tembok,saat itu aku tidak tau apa yang terjadi karena umur ku baru menginjak 4 tahun.
"bunda kenapa ayah pelgi" tanya aku
"eh anak bunda,gak papa ayah cuma mau pergi kerja"ibu membohongi ku
"telus kenapa bunda nangis"
aku mengusap air mata ibu, tetapi ibu malah menangis lepas, dia memelukku,dia berbicara dalam tangisnya, aku terus mendengarkan.
kini aku sudah besar aku tau dan ya sejak itu aku membenci ayah, apa itu ayah??,aku harap tidak mempunyai ayah.
hai ini aku jena queen, terlahir dari seorang bunda yang amat kuat, dan berharap tidak mempunyai ayah, saat ini usiaku menginjak 16 tahun, aku kelas 11, di bully karena aku keluarga tidak mampu, aku bersekolah karena biasiswa, entah kenapa sekolah ini merundung murid seperti ku, cerita ini akan di mulai!.
______________________________________________
tindakan bully jangan di tiru ‼️'cuih'
misela meludah di sepatu jena
"wuih sepatu baru nih" ucap misela sambil menginjak sepatu jena, jena meringis, ini sungguh sakit.
"mis gimana kalau kita kasih sepatu baru si babu, liat tuh sepatu nya jadi kotor"
ucapan ajeng dia teman misela, misela mengangguk
"ututu kasian sinih lepas sepatu nya" misela mendorong kasar jena sampai terduduk di kursi
dan dia melepas kasar sepatu jena dari kaki nya."jangan mis, itu dari ibu aku"
jena menahan tangan misela yang akan pergi membawa kedua sepatu jena
"oww so sweet dari ibu yaa, biar tambah sepesial aku hias dulu"
misela pergi dengan membawa sepatu jena, jena ingin mengejar misela tetapi dia di tahan oleh Ajeng dan Bianca. dia di tuntun dengan kasar oleh mereka berdua ke belakang sekolah, di sana ada gudang yang terbengkalai,dan misela sudah ada di sana.
"liat bintang kita sudah datang, waktunya apa?"
"PARTY!!!" ajeng dan bianca menjawab pertanyaan misela,ajeng dan bianca melepaskan tangan jena.
"eum biar jadi enak di liat sepatu nya, kita tambahin ini" misela menuang sampah yang bercampur dengan air ke sepatu jena
"yahh jadi bau" ucap ajeng sambil menutup hidung nya, misela dan bianca juga menutupi hidung nya, jena hanya bisa menahan air matanya,sudah biasa
KAMU SEDANG MEMBACA
my name jena
Fanfictionkadang mencintai itu mudah, namun melupakan itu sulit , aku terlalu bodoh dalam mencintai, dia yang mampu membuat ku bertahan namun dia hanya datang dan pergi pergi, dia kembali dan pergi lagi, dan kini saat nya aku yang pergi...