Azlan dan Aza bersiap siap untuk berangkat sekolah, mereka sudah di depan pintu kontrakan untuk mengunci."Az, persediaan bulan kita udah habis" ujar aza
"Yaudah nanti kita belanja bulanan"ujar Azlan dengan santainya sambil memasukan kunci kontrakan ke dalam tas.
"Uang nya gimana"ujar aza menatap Azlan.
"Ya aku masih ada"ujar Azlan dengan santai
"Kamu udah dapet kerja emangnya"tanya Aza
Azlan menatap aza karena ia bingung harus menjawab apa.
"Ya itu urusan aku, kamu tinggal nikmatin hasil nya aja"ujar Azlan
"Kamu masih anggap aku istri kamu kan, harusnya kamu terbuka sama aku"ujar aza
"Kamu tuh kenapa si, kamu mau kita berantem pagi pagi" bantah Azlan
"Loh ko kamu malah marah, wajar dong aku nanya kaya gitu, apa yang salah, aku juga enggak mau berantem klo kamu terbuka sama aku,klo kamu jujur sama aku" bentak AZA.
Azlan tersenyum miring.
"Aku enggak ngerti sama jalan fikiran kamu" ujar Azlan, berlalu pergi meninggalkan Aza dengan motor Supra nya.
Aza menghelang nafas berat ia kesal dengan Azlan apa susah nya jujur toh AZA juga enggak akan marah.
Aza berjalan ke depan gang ia melihat mobil Gisel melintas di hadapannya.
"Masuk" ujar Gisel memberhentikan mobilnya di samping AZA, AZA masuk ke dalam mobil Gisel.
Mobil Gisel jalan menuju ke sekolah.
"Kenapa si muka lu suntuk banget" tanya Gisel yang masih fokus menyetir.
"Gua belum bisa Nerima apa yang terjadi saat ini sel"ujar aza lirih.
"Ya mungkin emang udah jalannya harus kaya gini"
"Tapi gua capek sama kebohongan ini"
"Gua yakin Lo bisa ngelewatin ini semua, Lo sahabat gua za sekaligus Kaka ipar gua jadi Lo enggak boleh lemah" nasehat Gisel yang meyakinkan AZA.
"Tnks"
Mereka berdua sudah sampai di parkiran sekolah mereka berdua turun berjalan di koridor.
"Kak Gisel" panggil seseorang dari belakang yang mengejar Gisel dan Aza.
Saat melihat siapa yang memanggil Gisel menghelang nafas kesal.
"Lo ngapain ngikutin gua"tanya Gisel dengan tatapan tajam, AZA yang tak tau apa apa hanya diam.
" Aku mau berteman sama Kaka, sebelum kita jadi iparan" ujar Dinda.
"Maksudnya gimana" tanya aza, karena AZA cuman tau Gisel hanya punya Abang satu doang yaitu Azlan.
"Enggak usah di tanggapi za"ujar Gisel mereka pergi berlalu dari Dinda.
Dinda tersenyum miring melihat kepergian Gisel dan Aza.
"Kalian pikir gua bodoh enggak tau apa apa, kalian salah"
Azlan berjalan di koridor sekolah ia berjalan menuju rooftop sekolah, ia ingin menghilangkan rasa jenuh karena perdebatan tadi pagi.
Saat di rooftop ia menatap langit pagi yang belum terlalu terang karena mendung juga.
"Apa Aza udah tau ya, makanya dia bersikap kaya tadi pagi, semalem juga kaya gitu"
"Tapi kayanya enggak mungkin deh,wajar aja si AZA nanya in gua dapet uang dari mana." Azlan berdialog pada dirinya sendiri.
🌿🌿🌿🌿🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
married by mistake
Ficção Adolescenteᴡᴀʀɴɪɴɢ!!!! ꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʟᴀɴᴊᴜᴛ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴛᴇ ᴀɴᴅ ᴄᴏᴍᴇɴᴛ ʏᴀ ᴊᴀɴɢᴀɴ ꜱᴀᴍᴘᴀɪ ᴋᴇᴛɪɴɢɢᴀʟᴀɴ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ!!! ᴍᴀᴋᴀꜱɪʜ ◉‿◉ "saya enggak mau menikah dengan dia" "kalian harus nikah, kami semua enggak mau dapet bencana karena perbuatan kalian" "jangan diam aja,Lo m...