"Lo ngapain pake baju sekolah gue?" Tanya Jaehyun, begitu melihat Karina sudah rapih memakai baju seragam yang sama dengan Jaehyun.
"Ya mau sekolah lah bang! Pake nanya mau ngapain." Jawa Karina, yang saat ini sedang sarapan roti buatannya sendiri.
"Lo sekolah di sekolahan gue?" Tanya Jaehyun.
"Iya abang. Udah tau aku pakai baju seragam sekolah yang sama kayak abang dan Renjun. Masih nanya aja." Balas Karina.
'Bahaya!' Batin Renjun yang langsung merasa tidak enak, begitu mendengar jawaban yang keluar dari Karina.
"Ngapain sekolah di sini? Bukannya lo sekolah di Amerika?" Tanya Jaehyun lagi, yang masih tidak percaya dengan penuturan Karina.
"Daddy di pindah tugaskan di sini. Ah, lebih tepatnya di Bandung. Jadi aku juga pindah sekolah di sini." Jawab Karina.
"Terus, lo bakalan tinggal di mana?" Tanya Jaehyun, merapalkan doa agar apa yang di pikirkannya, tidak terjadi.
Bukan hanya Jaehyun saja! Renjun juga merapalkan doa, supaya apa yang ada di pikirannya saat ini, tidak terjadi. Ia tidak suka tinggal bersama dengan orang lain lagi.
Awal tinggal sama Jaehyun saja dia risih. Banyakan diam dan tidak berbicara satu sama lain. Kalau bicara pun seadanya saja. Tapi tidak tau kenapa, jadi lancar seperti ini.
"Iya tinggal di sini. Emangnya Tante Yoona gak kasih tau abang? Btw, kenapa baru tanya sekarang? Udah dari kemarin aku tinggal di sini padahal." Jawab Karina dengan santainya.
Bless! Renjun langsung lemas mendengar jawaban yang tidak ia inginkan, keluar dari mulut wanita yang ada di hadapannya ini, yang notabennya sepupu dari kekasihnya.
Sementara Jaehyun langsung mengeluarkan protes akan ketidak sukaannya. "Kenapa tinggal di sini? Kenapa gak tinggal sama Daddy lo aja?!" Seru Jaehyun yang tidak suka Karina tinggal bersamanya. Adanya Karina, akan mengganggu ketenangan antara dirinya dengan Renjun.
"Daddy tinggal di Bandung, abang~~~ sementara Karina di Jakarta! Abang denger gak sih sebenarnya?!" Ketus Karina yang kesal, karena Jaehyun tidak menyimak ucapannya.
"Kenapa gak tinggal di apartemen lo aja?" Tanya Jaehyun, yang terus mencari cara agar Karina tidak tinggal di sini.
"Tadinya pengen kayak gitu. Tapi Daddy gak ngizinin. Daddy takut kalau aku tinggal sendiri. Jadilah Daddy telepon tante Yoona untuk minta izin aku tinggal sama Bang Jaehyun, dan tante Yoona ngizinin." Jelas Karina.
"Gue bakalan bilang sama Mama, supaya lo tinggal di apartemen sebelah." Ujar Jaehyun.
"Silahkan." Balas Karina acuh.
Baru saja Jaehyun ingin menelepon mama-nya, ucapan Renjun menahan Jaehyun untuk melakukannya. "Nanti aja. Lebih baik kita sarapan dulu. Dikit lagi telat." Ujar Renjun, yang langsung menarik Jaehyun untuk duduk, dan makan bersama.
"Bang, aku nebeng ya. Aku belum terlalu tau jalan sekolah abang." Pinta Karina.
"Gak ada! Lo bisa naik ojek atau naik taksi. Bilang sekolah Neo. Gak mungkin kalau gak ada yang tau. Sekolah elite swasta nomor 1 di Jakarta." Jawab Jaehyun, menolak permintaan Karina, sebelum Renjun mengiyakannya.
Karina yang mendengar itu langsung mendecak kesal. Sementara Renjun tetap diam, karena tidak tau harus berkata apa. Pikirannya saat ini langsung kalut, begitu mendengar penuturan Karina tadi.
***
"Renjun, dengerin aku dulu." Pinta Guanlin, yang saat ini sudah ada di depan pintu toilet wanita.
Renjun yang baru saja keluar dari toilet pun tersentak kaget, begitu melihat Guanlin yang ada di hadapannya. "Guanlin! Lo gila ya?!" Pekik Renjun yang terkejut akan Guanlin.
"Aku mohon, dengerin penjelasan aku dulu." Pinta Guanlin, yang langsung memegang kedua tangan Renjun. Tapi langsung di lepas oleh Renjun.
"Apaan sih Lin?!" Sarkas Renjun, yang langsung menatap Guanlin dengan tatapan tidak suka.
"Aku mohon ini yang terakhir kalinya. Setelah aku menjelaskan semuanya? Aku janji, aku gak akan ganggu kamu lagi." Pinta Guanlin yang masih kekeh, agar Renjun mau mendengarkan semua penjelasannya.
"Terakhir kali?" Tanya Renjun, memastikan.
"Hm, terakhir kalinya sebagai kekasih kamu. Kamu tau kan kalau hubungan kita belum ada kata berakhir?" Ujar Guanlin.
"Bagi gue udah." Ketus Renjun, yang sudah tidak ingin mengenang semua kenangan bersama dengan Guanlin.
"Maka dari itu, gue minta lo buat dengerin semua penjelasan gue, sebelum ini berakhir. Sebelum hubungan kita benar-benar berakhir, di antara dua belah pihak." Pinta Guanlin.
Renjun berfikir sejenak. "Oke kalo gitu. Kita ke taman belakang sekarang." Balas Renjun yang sudah sangat pasrah, karena di ganggu Guanlin terus.
Dan begitu sampai di taman belakang, Renjun langsung duduk di bangku yang telah tersedia, di sertai Guanlin yang juga duduk di sebelah Renjun.
"Jadi, jelasin semuanya sekarang! Tanpa bertele-tele!" Pinta Renjun.
"Gue gak selingkuh dari lo Renjun." Ucapan yang keluar dari mulut Guanlin, sukses membuat Renjun terkejut.
Namun, sebisa mungkin ia tahan. Karena ia tidak mau memberikan reaksi lebih kepada pria yang ada di hadapannya ini. "Gue gak bego ya Lin. Gue lihat sendiri, dan lo juga yang bilang kalau lo sama Shua udah tunangan." Peringat Renjun.
"Gue terpaksa Njun. Bokap gue yang maksa gue untuk tunangan sama Shuhua, demi bisnis antar keluarga." Jelas Guanlin.
"Lo tau? Pertama kali gue denger pengen di jodohin sama Shuhua? Gue langsung nolak perjodohan itu. Tapi bokap gue ngancem gue Njun. Dia bilang, kalau gue gak mau? Dia bakalan ngusik lo sama keluarga lo." Jelas Guanlin, yang sukses membuat rasa berasalah Renjun tiba.
Bagaimana Renjun bisa percaya, atas apa yang di ucapkan Guanlin? Pertama, dia bisa melihat dari tatapan mata Guanlin ketika sedang berbicata. Kedua, dia bisa tau dari cara bicara Guanlin. Kalau Guanlin berbohong? Biasanya tutur bicara dia tidak lancar, dan sering terputu-putus. Ketiga, ia sangat tau siapa keluarga Guanlin. Keluarga nomor 1 terkaya di China.
Iya! Guanlin itu keturunan China! Renjun juga sempat belajar di sana, karena pertukaran pelajar. Dia di tunjuk karena prestasi di bidang akademiknya bagus. Udah gitu, dia juga bisa bahasa mandarin.
"Jadi, mau gak mau gue terima itu semua. Supaya kehidupan lo sama keluarga lo gak terusik." Sambung Guanlin.
"Kenapa baru sekarang lo cerita? Kenapa gak dari awal aja? Lo pengen rasa simpatik dan bersalah gue muncul?" Sarkas Renjun, yang berusaha mempertahankan temboknya.
Guanlin langsung menggelengkan kepalanya. "Gue gak bermaksud. Gue cerita kayak gini, supaya rasa bersalah gue hilang. Gue ngerasa bersalah banget, karena udah nyakitin perempuan sebaik lo." Ujar Guanlin penuh dengan kejujuran.
"Gue cuma minta 1 permintaan, sebelum hubungan kita berakhir." Tanya Guanlin.
"Dan apa itu?" Tanya Renjun to the point, karena tidak mau berlama-lama.
"Gue boleh peluk lo gak?" Tanya Guanlin, dan langsung di peluk oleh Renjun.
---
"Bang!" Seru Karina kepada Jaehyun yang sedang berbicara dengan temannya.
"Kenapa?" Tanya Jaehyun yang merasa aneh dengan kedatangan Karina.
Karina langsung memberikan ponselnya kepada Jaehyun. "Renjun selingkuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER BROKE THE PROMISE - JAEREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK JAEREN SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PARA...