11. Sebuah Rahasia

712 80 0
                                    

"Gue belum siap jadi mate lo, Ka." - Taehyun.

Soobin cuma bisa ngangguk dan memeluk tubuh kecil Taehyun. Bisa Soobin cium aroma manis vanilla yang entah sejak kapan Soobin menyukainya.

"Gue bakal nunggu lo sampe siap mau selama apapun waktu yang lo butuhin." - Soobin.

"K-ka, jangan gini...."

Soobin beralih menatap manik bulat milik Taehyun dan mengecup bibir plum Taehyun dengan lembut.

"Ada yang harus gue bicarain sama lo." - Soobin.

"Apa itu, Ka?" - Taehyun.

Soobin mengelus pipi Taehyun dan menatap si manis dengan penuh sayang.

"Apapun alasan perjodohan gue sama lo yang dibilang sama bokap gue, jangan lo percaya ya?"

"H-hah?? Maksudnya?"

"Lo harus bantuin gue buat ngegagalin rencana bokap gue." - Soobin.

"Emangnya kaka tau maksud papahnya kaka ngejodohin kita?" - Taehyun.

Soobin mengangguk.

"Bokap gue egois dan haus akan kekuasaan. Dia ngejodohin kita karna dia mau menguasai wilayah kalian klan kucing." - Soobin.

Reaksi Taehyun? Tentu aja kaget karna sebuah kenyataan pahit akhirnya terungkap. Taehyun menatap mata Soobin mencari kesalahan akan informasi yang diberikan oleh Soobin, tapi nihil.

"K-kaka serius?" - Taehyun.

"Jujur kaka juga kaget karna baru tau maksud busuk dari perjodohan kita..."

Soobin memeluk si manis makin erat dan tak lupa mengecup kening serta pipi Taehyun.

"Tapi, kaka menentang keras alasan itu. Kaka sayang sama kamu tulus, bukan karna kaka pengen wilayah klan kamu. Terkadang, kaka juga capek harus perang trus dan gak bisa hidup damai berdampingan."

Kening Soobin didekatkan ke kening Taehyun. Taehyun mengelus tangan Soobin yang memeluknya.

"Apa gue bisa percaya semua omongan lo, Ka?" - Inner Taehyun.

* SKIP *

Taehyun keluar dari kamar Soobin karna Soobin lagi tidur pulas di kasurnya. Saat keluar dari kamar, yang dirasakan Taehyun adalah pinggangnya sakit banget, tapi untung ada Wonwoo yang sigap bantuin Taehyun.

"Sakit ya? Mau di gendong?" - Wonwoo.

"A-ah kayanya gak perlu, Ka. Makasih atas taw-- awww!"

"Kan? Kaka bilang apa? Nurut ya??"

Taehyun akhirnya menuruti perkataan Wonwoo yang berakhir Taehyun digendong sama Wonwoo ke ruang tamu di bawah.

"Awalnya kaka takut kamu diapa-apain sama Soobin karna alpha kalo udah lagi masa rut jarang ada yang sadar dan main berhubungan badan sama orang random dengan ganas." - Wonwoo.

"A-ah gitu..."

"Kami emang belum pernah liat alpha rut?" - Wonwoo.

"Kalo aku jawab belum pernah, kaka percaya gak?" - Taehyun.

"Kayanya kaka bakal percaya-percaya aja karna kamu bukan tipe yang sering bohong walaupun ada beberapa kebohongan yang lagi kamu jaga."

DEG

"Darimana Ka Wonwoo tau?" - Inner Taehyun.

"Sebenernya kamu masih ragu kan sama Soobin?" - Wonwoo.

"K-kaka tau?"

"Ahahahah ya taulah. Kalo kita dijodohin sama orang stranger dari klan musuh, apa kita bakal percaya gitu aja?" - Wonwoo.

Akhirnya, Wonwoo mendudukkan Taehyun di sofa ruang tamu. Mingyu sedang pergi membeli bahan untuk obat penenang buat Soobin.

"I-iya sih, Ka."

"Taehyun, Mingyu nitip pesen sama kaka buat ceritain soal Soobin dan papahnya ke kamu."

Taehyun mengerutkan dahinya tanda dia bingung. Kenapa mendadak begini?

"Tentang apa ya ka kalo boleh tau?"

"Soal kaka kamu, Seulgi."

"Ah soal itu, Ka Soobin udah cerita ko dia ngebunuh Ka Seulgi bukan sengaja dan dia terpengaruh sama sebuah obat yang ngebuat dia gak bisa kontrol diri dia." - Taehyun.

"Iya bener. Dan obat itu dikasih oleh papahnya Soobin sendiri dan posisinya Soobin dikasih minuman yang Soobin sendiri gak tau." - Wonwoo.

"Hah?! K-kenapa papahnya Ka Soobin kaya gitu?"

"Papah Soobin yang notabene adalah papah mertua kaka itu emang egois dan gila akan kekuasaan. Dia ingin diakui sebagai pemimpin klan wolf yang paling berjasa untuk klannya. Tapi, semua warga klan justru lebih setuju kalo yang jadi kepala klan itu Mingyu atau Soobin. Cuma, waktu itu Soobin masih terlalu kecil dan otomatis Mingyu yang bakal nerusin peran papahnya itu." - Jelas Wonwoo.

"Trus, Ka Mingyu mau?" - Taehyun.

Wonwoo menggelengkan kepalanya.

"Mingyu mau jadi ketua klan kalo peraturan papahnya diubah semua. Tapi, papahnya masih bisa berkontribusi "mengawasi" si ketua klan yang baru."

"J-jadi, kalo Ka Mingyu jadi ketua klan dia gak bisa berbuat apapun sama peraturan yang udah dibuat papahnya dan cuma melanjutkannya aja?"

Wonwoo mengangguk. Jujur, Taehyun semakin merasa kalo Soobin butuh dia. Taehyun gak mau Soobin terpengaruh papahnya lagi dan membunuh banyak orang.

"Makannya, setelah Mingyu lepas dari papahnya, Soobin yang bakal jadi korban buat dimanfaatin sama papahnya demi keuntungan sendiri." - Wonwoo.

Semuanya jadi masuk akal buat Taehyun. Ternyata, Soobin gak seburuk yang dia pikirin. Dan inilah alasan Soobin jadi kaya kulkas karna dia belum nemuin orang yang bisa dia percaya selain kaka kandung dan kaka iparnya ini.

"Taehyun, kaka minta tolong banget sama kamu."

"Minta tolong apa ka?" - Taehyun.

"Tetep disamping Soobin ya? Karna, kaka dan Ka Mingyu gak akan bisa 24 jam sama dia. Kaka cuma takut Soobin dimanfaatin sama papahnya aja."

Taehyun berfikir keras dan sampai lah dia menemukan jawabannya.

"....."


























To be Continue...

.
.
.
.

Kira-kira Taehyun mau gak ya menuruti permintaan Wonwoo?

Jangan lupa vote⭐ dan commentnya💬 yaa buat tau apa jawaban Taehyunnya.

✔My Mate is a Wolf [BinTae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang