The First Hero Jawara Garuda Panji Hitam

29 4 0
                                    

Cerita diawali dari Pensiunnya seorang jendral kepolisian bernama Rangga Dharma pada tahun 1997, 1 Minggu setelah upacara Pensiunnya Rangga dharma memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Sumatra barat.

Dikampung halamannya Rangga Dharma di sambut oleh masyarakat dengan penuh suka cita dan rasa bangga, selama ini Rangga Dharma di anggap sebagai pahlawan karena banyak menumpas kejahatan selama ia menjabat di kepolisian, Rangga Dharma Bersama dengan masyarakat lainnya bersama sama membangun kampung halaman mereka, Dikampung halaman Rangga Dharma ada sebuah bangunan yang dulunya adalah padepokan pencak silat Rangga Dharma dan teman teman kecilnya, kini bangunan itu terbengkalai tak terawat sehingga Rangga Dharma memutuskan untuk membersihkan dan memperbaiki padepokan pencak silat ini dan membukanya kembali sebagai tempat pelatihan pencak silat dengan nama padepokan pencak silat naga putih. Bersama dengan teman kecilnya Sapto dan Bayu, Rangga Dharma Melatih di padepokan naga putih, mereka bertiga adalah 3 orang yang telah menguasai jurus tingkat akhir pencak silat naga putih.

3 tahun kemudian, seorang pemuda 20 tahun bernama Panji yang berlatih di padepokan naga putih telah mengusai tehnik teknik dasar pencak silat yang di ajarkan oleh Rangga, Sapto, dan Bayu, sehingga Panji telah siap untuk berlatih jurus tingkat akhir pencak silat naga putih. Hal pertama yang harus dijalankan oleh Panji adalah berpuasa selama 7 hari sebelum berlatih jurus tingkat akhir pencak silat naga putih, sementara menunggu Panji berpuasa Rangga Dharma akan pergi berlibur bersama keluarganya ke pulau Bali.

Sesampainya di Bali Rangga Dharma bertemu dengan sahabatnya Aji Sasongko, Aji Sasongko adalah mantan Jendral TNI yang baru pensiun 1 bulan lalu yang juga sedang berlibur ke Bali. Mereka pun saling cerita 1 sama lain tentang kehidupan mereka akhir akhir ini, ditengah obrolan Aji Sasongko mengatakan keadaan ibu kota setelah Rangga Dharma pensiun dari kepolisian, Aji Sasongko mengatakan bahwa kini pihak kepolisian dibuat kewalahan menghadapi kejahatan yang semakin merajalela dan aji Sasongko juga mengatakan bahwa 3 hari lalu kepolisian berhasil menangkap salah satu penjahat kelas kakap Dengan kejahatan penyeludupan senjata ilegal dan penyuplai senjata bagi pemberontak teroris yang semakin banyak terjadi. Menanggapi perkataan aji Sasongko Rangga menjawabnya bahwa ia sudah mendengar berita penangkapan itu dan dia juga berkata bahwa pejahat itu memang sudah menjadi buronan sejak lama bahkan saat dirinya masih menjabat sebagai Jendral di kepolisian, " penjahat itu bernama Arya Gunawan, dia adalah orang yang berbahaya " lanjut Rangga, kembali Aji Sasongko mengatakan kepada Rangga Rangga Dharma " lalu apa yang akan kita lakukan Rangga, biasanya orang seperti itu memiliki banyak anak buah merepotkan yang mungkin akan melakukan sesuatu setelah ketua mereka di tangkap " ,
" ya aku pun memikirkan hal yang sama denganmu, tetapi kini kita bukan lagi bagian dari kepolisian dan TNI lalu apa yang bisa kita lakukan " jawab Rangga, " kita mungkin bukan lagi bagian dari kepolisian maupun TNI namun keamanan dan ketertiban negeri ini adalah tugas kita semua, apakah kau pernah menonton film superhero? Mungkin itu bisa jadi jawabannya " ( Ucap Aji bercanda ),
" Yahh tentu saja itu adalah tugas kita semua, kau bilang superhero ( tertawa ) itu sangat konyol di dengar namun cukup menarik di pikirkan " jawab Rangga kembali ( mereka berdua tertawa ).

Di tempat lain, di markas besar kepolisian tempat Arya Gunawan di tahan pengumuman telah tersebar bahwa penjahat kelas kakap bernama Arya Gunawan akan di eksekusi mati 3 hari lagi, 1 hari sebelum eksekusi Arya Gunawan seorang petinggi polisi yang ikut dalam misi penangkapan mendatangi sel tempat Arya Gunawan ditahan dan berkata " Arya Gunawan, aku ingin mengatakan sesuatu kepada mu bahwa besok kau akan di eksekusi mati, dan ketahuilah kematian mu akan menjadi pelajaran bagi penjahat di luar sana dan dengan begitu negara ini akan lebih damai " lalu Arya Gunawan menjawab " ( tertawa ) sepertinya aku cukup diperhitungkan kalian ya? Aku bangga dengan hal itu, namun untuk kali ini kalian telah berhasil menangkap ku, bukan kah itu suatu prestasi? ( Kembali tertawa ) kalau begitu aku akan memberi hadiah untuk prestasi kalian ini ( kembali tertawa ) " , " bicaralah sesuka mu, menangkap mu bukanlah suatu prestasi tapi kewajiban kami " tegas petinggi polisi itu lalu pergi meninggalkan Arya Gunawan.

#1 The First Hero Jawara Garuda " Panji Hitam"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang