PROLOG

389 37 10
                                    

HappyReading 💌












Hidupnya bewarna bersama Aldi. Mia selalu menghabiskan waktu dengan pasangannya sejak kelas dua SMA itu.

Aldi tidak seperti lelaki kebanyakan yang menyelingkuhi Mia. Lelaki itu setia dengan Mia yang membosankan.



Iya, Mia akui dirinya membosankan.





Mia akan memberikan segala yang Ia punya kepada pacarnya kecuali kehormatan. Itulah kenapa Mia sebut dirinya tidak seru.


Enam tahun menjalin hubungan dengan Aldi, Mia nggak pernah ngapa-ngapain. Mia menganggap Aldi adalah satu-satunya lelaki yang setia dan tulus padanya. Tak tanggung-tanggung, Mia membelikan mobil kesukaan Aldi di ulang tahun lelaki itu ke dua puluh dua, Ia juga membelikan Aldi jam tangan Rolex untuk anniversary mereka yang ke enam dan masih banyak lagi barang berharga yang Mia belikan dari kantongnya sendiri untuk sang pacar.

Sampai pada suatu malam, Ia memergoki Aldi tengah mencium wanita dan memeluknya di sebuah restoran, disitulah Mia menyesal.

Tidak, Mia bukan menyesali pemberiannya pada Aldi, tapi Mia menyesal tidak bisa membuat Aldi bertahan dengan nya.

Tentu saja, Mia yang terlihat kuat akhirnya menumpahkan seluruh air matanya di dalam kamar sendirian. Mia tidak membukakan siapapun kecuali Aldi yang mengetuk pintu dengan suara seraknya, "aku minta maaf, Mi."

Di dalam kamar, Mia mengusap air mata lalu berjalan dengan ragu.

Mia membukakan pintu lebih lebar dan membiarkan Aldi masuk, gadis dengan wajah sembab itu masih memberi Aldi ruang untuk membela diri. Mungkin saja yang Mia lihat malam itu adalah sebuah salah paham dan Aldi masih mencintainya. Mungkin saja itu hanya khilaf —walaupun selama enam tahun Mia tau kalau Aldi sering selingkuh tapi dia tetap bungkam karena masih mencintai cowok di hadapannya ini.





Sebut saja Mia bodoh! Memang begitu adanya.






Mia sudah lelah dengan orang sementara yang datang membuat Mia nyaman lalu pergi meninggalkan luka saat keinginannya tidak Mia kabulkan.

Tapi Aldi berbeda, lelaki itu bertahan dengan Mia selama enam tahun dan bagi Mia hanya Aldi yang bisa menerimanya.

"Kamu nangis?" Pertanyaan konyol pertama yang keluar dari mulut Aldi melihat wajah Mia yang sembab.

Mia menggeleng walau sisa tangisnya masih ada.

"Aku minta maaf ya," ujar Aldi.

Mia mengangguk, "aku emang lagi nunggu penjelasan dari kamu. Aku yakin yang aku lihat kemarin cuma salah paham."

Aldi sedikit terkejut lalu membasahi bibir bawah gugup, "Mia... Sebenernya aku udah nggak ada rasa lagi sama kamu. Aku udah lama suka sama Lucy."

Dunia Mia bak runtuh seketika. Yang ia harapkan Aldi kembali malah justru lelaki itu menjauh pergi.


Mia mengendus tak percaya, "aku salah apa?"

"Aku bosan."

Bosan?

Selalu itu alasan yang keluar dari mulut lelaki jika kita tidak menuruti kemauan mereka.

Mia mencintai Aldi tapi Ia lebih mencintai dirinya sendiri. Kehilangan Aldi lebih baik daripada harus kehilangan kehormatan nya.


Aldi pergi tanpa mengatakan apapun pada Mia. Gadis itu merosot dan kembali menangis lagi.

Hatinya benar-benar terluka, sakit parah hingga mati rasa.

Mulai hari itu Mia menutup hatinya rapat-rapat dan berjanji tidak akan pernah cari pacar lagi.















* * *

Tbc💌

Cerita ini untuk 17 tahun keatas yaa
Mau cast mereka?

Cari Pacar LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang