Mos✨

11 3 1
                                    

Gerimis turun sepanjang jalan menuju sekolah.
Seperti biasanya, orangtuaku tak pernah sempat mengantarkanku ke sekolah dikarenakan mereka sibuk dengan profesinya masing-masing.

*. *.. *...

Ini adalah hari pertamaku masuk SMA Bundaran 1.
Setibanya aku disekolah banyak siswa yang sedang mengikuti masa orientasi termasuk diriku sendiri.
pada saat ini kami ditugaskan untuk membuat sebuah artikel dan disaat itu juga aku melihat gadis imut yang tengah melirik ke kanan dan kiri dengan wajah kebingungan.
Tak tega aku langsung mendekatinya.

"Kenapa?" Tanyaku antusias.

"Gue gak punya pena" Jawabnya dengan lembut.

Dengan cepat ku sambar pena didalam kotak pensil berwarna maroon kesukaanku.

"Ini gue punya".Segera ku berikan kepadanya dan disambut dengan senyuman imutnya yang membuat siapa saja mungkin meleleh dengan hal ini.

Sehabis kami membuat artikel, aku langsung menghampirinya kembali dan mengajaknya untuk pergi ke kantin sekolah.

"Btw, Lo mau mesan apa?" Tanyaku.

"Gue mesan Boba vanila blue sama sepotong roti coklat aja deh" Jawabnya.

"Ok".

Secepat mungkin aku langsung memesan dan membayar semua yang kami inginkan, dipertengahan itu aku dengan antusias memperkenalkan diriku sendiri kepadanya.

"Kenalin gue Zhevannya Ghavina panggil aja annya" Ucapku sembari mengulurkan tangan.

"Gue Shazfa Vanda panggilannya Vanda" Jawabnya membalas uluran tanganku dan tersenyum ramah kepadaku.

"Hmm, mau jadi teman gue ?" Tanyaku ragu.

"Mauu"

"Mana nomor Lo, biar mudah gue hubungi Lo nantinya".

Dengan cepat ia pun langsung mengetik nomornya dihpku.

"Tar malam kita masih ada orientasi lagikan di sekolah, kayak acara terakhirnya gitu" Ucap Vanda dengan semangat.

"Iyaa, nanti gue yang jemput Lo ya" Balasku penuh insiatif.

"Ok, tar gue tunggu didepan rumah"Ucap Vanda sembari menunjukkan senyuman imutnya.

Seusai pulang sekolah, aku langsung berbaring di kasurku yang empuk. Tanpa sadar aku tertidur dengan pulas dan terbangun dari tidurku tepat pukul 17.00 WIB. Sesegera mungkin aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri yang mana pada pukul 18.25 aku harus berada di sekolah untuk mengakhiri masa orientasi pada tahun ini.
Setelah siap, aku mengirim pesan kepada vanda.

Zhevannya Ghavina💦
Van, gue jemput Lo sekarang jangan lupa sharelock

Shazfa Vanda ✨
Ok annya.       
*Sharelock*.    

POV DISEKOLAH#

"Jadi, di depan kalian semua ini adalah para OSIS yang selalu setia dalam gerakan dan membangun semua kegiatan sekolah" Jelas pak Zulfa.

Setelah itu para OSIS memperkenalkan diri mereka masing-masing di depan kami semua. Dan di situ juga ada salah satu pria yang aku kagumi dengan sifatnya yang tegas dan penuh percaya diri mirip sama pria pada umumnya di buku novel.

(Bad boy banget pria itu) ucapku dalam batin.

"Van, coba lihat pria itu bad boy banget!"

"Yang mana satu?"

"Itu, yang... Pakai jas hitam dadanya bidang"ucapku sembari menunjuk  pria bad boy tersebut.

 Pakai jas hitam dadanya bidang"ucapku sembari menunjuk  pria bad boy tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eeh, itu kalau gak salah namanya Keegan Malvin" Jawab Vanda.

"Dia emang terkenal cuek di sekolah ini tapi jangan salah dia banyak yang suka lhoo" Celetuk gadis mungil di sampingku.

"Emang lo siapanya dia?" Tanyaku penasaran.

"Hmmm, kenalin gue Clara Anatasya adiknya keegan Malvin" Jawab gadis mungil tersebut sembari tersenyum ramah kepadaku.

Sontak aku langsung terkejut dan terdiam di tempat.
Di sisi lain aku memiliki niat untuk mendekati adiknya agar bisa bersama keegan Malvin.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, sebagian orang yang mengikuti orientasi bubar satu persatu tanpa meninggalkan jejak termasuk diriku dan Vanda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Impossible To Be RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang